Kemudian Omah akan mempertanyakan
sesuatu ke Yandra, ketika sudah dilihatnya mereka bertiga duduk kembali
ditempatnya dengan ketenangan. Dan kini sudah tiba saatnya Omah akan
mempertanyakan sesuatu ke Yandra, sementara Yusra dan Yuska akan berdiam diri
menatapi keduanya sambil mendengarkan tanya jawab dari mereka berdua.
“Yandra, seandainya Yusra ingin
kembali padamu? Maka tindakan apa yang akan kau lakukan?”, Omah memberi
pertanyaan sedikit memberatkan Yandra untuk mejawabnya. Yuska dan Yusra melihat
diam ke Yandra menunggu jawaban darinya.
“Bagiku yang terpenting, Yusra
bisa bersama keluarga besarnya selamanya! Karna dari awal Yusra begitu merasa
kesepian karna tak berkawan dirumah ini, dan yang bisa mengobati kesepiannya
itu hanyalah keluarganya saja! Jikalau Yusra ingin kembali padaku, maka Yusra
harus harmonis dulu dengan keluarganya! Dan maksud dari kataku, tak apa aku
ditinggalkan, asalkan Yusra masih bisa bersama keluarganya!”, ungkap Yandra
menunjukkan rasa pedulinya terhadap Yusra. Menatap jujur ke Omah.
“Sebelumnya saya ucapkan
terimakasih, karna kau sudah mendonorkan darahmu untuk menyelamatkan nyawaku!
Walaupun harus bersikap secara rahasia, tetapi saya sangat merasa terkesan! Dan
terus terang saja, apa kau sedang mengandung lagi saat ini?”, ujar Omah
mengutarakan isi hatinya bersambung menanyakan sesuatu yang memang dipendam
Yandra pada saat ini.
Yusra yang merasa terkejut akan
pertanyaan dari Omah tadi, mencoba melihat ke Yandra menatap tanya. Sementara
Yuska merasa siap akan mendengarkan jawaban dari Yandra lagi, berharap apa yang
sudah dicurigainya tadi akan benar terungkap. “Aku, aku positif, O-mah!”,
Yandra memberi jawaban begitu gugup menatap Omah lalu beralih menatap ke Yuska.
Yusra yang sudah mendengar jawaban darinya mengalihkan tatapannya kebawah,
memakai wajah sedikit bersusah payah.
“Omah, maaf, aku, positif hamil!”,
Yandra memaksakan dirinya untuk memberitahukan sesuatu yang sudah terjadi
padanya dengan menatap segan ke Omah. Omah yang sudah mendengarnya langsung berdiri
begitu terkejut menatapnya. Sedangkan Yusra disampingnya mencoba melihat ke
Omah lemas sedikit tak berdaya. “Apakah secara kami tidak ketahui kau sudah
menikah lagi? Dan baru saja saya sadari bahwa Yuska telah mencurigaimu tadi!”.
Omah menanyakan tegas lalu
berkeluh, menatap heran. Suasana pun menjadi hening seketika, sebab mereka
bertiga tiba-tiba saja menjadi kompak menatap Omah penuh kebungkaman. Kemudian
disaat yang masih hening, keempat orang yang sedang dicari Omah tadi baru saja
mendatangi mereka. Mereka berempat ditambah lagi dengan dua orang lainnya,
yaitu Clara dan bayi Cillo yang sedang digendong oleh mamah dari Yuska dan
Yusra.
Dan mereka berenam yang mulai ikut
bergabung kini baru saja duduk secara bersejajar dihadapan mereka berempat. Yandra
yang sudah melihat mereka berenam duduk manis bersejajar, menjadi berdiri dari
duduknya melihat ke bayi Cillo. Namun ketika akan melangkah mengambil bayi
Cillo dari pegangan mamah yang masih sebagai ibu mertuanya, Yusra langsung
berdiri secara reflek menahannya dengan memegang kedua lengan Yandra dari
belakang.
“Tenangkan dirimu, duduklah!
Jangan merusak misi kita untuk memerangi keangkuhan Omah pada kita!”, bisik
Yusra seketika berhasil membuat Yandra duduk kembali.
“Saya disini sebagai ibu mertuamu!
Kau jangan cemas menantuku, saya tidak akan mengambil hak asuhmu dari putra
semata wayangmu ini!”, ibu mertuanya memberi penjelasan sedikit menenangkan
Yandra. Sebab Ibu mertuanya sudah mengetahui segala tentang Yandra dan juga
putranya, karna Yusra sudah menceritakan selengkapnya kepada dirinya. Sementara
Omah baru menyadari kalau seorang bayi yang masih dipegang ibu mertuanya adalah
seorang cicid kecilnya.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”
“Yandra, kau adalah seorang adik
dari Mirza dengan memakai nama lain, Mirzara! Kau juga sudah berhasil
mengandung secara diam-diam, dan melahirkan secara diam-diam pula! Dan baru
saja, ibu mertuamu sudah menerima kehadiran seorang cucunya lagi yang kini
masih berada diekapannya! Katakan pada saya, pada kami semua disini, anak dari
siapa yang sedang tumbuh didalam rahimmu itu!”, Omah mengutarakan isi
pemikirannya dengan begitu menanyakannya. Menatap amat tegas ke Yandra.
Semua yang belum mengetahui
tentang siapa ayah biologis dari janin yang tumbuh didalam rahim Yandra, spontan
serentak melihat ke Yandra memakai tatapan saling menanyakan kepadanya.
Sementara Yusra semakin menatap kebawah semakin memakai wajah bersusah payah,
tampak seperti sedang kebingungan. Yandra menatapi mereka satu-persatu menahan
kegugupannya, mulutnya masih terkunci, karna menunggu seseorang untuk
mengatakan apa yang sudah diperbuat kepada mereka.
“Yandra, Yusra sangat benar belum
menikahi Clara! Apakah tanpa sepengetahuan kami semua termasuk Yusra, kau sudah
menikah lagi dan kini kau sudah mengandung dengan ayah biologis yang berbeda
dari Cillo!”, ibu mertuanya menanyakan membuat Yandra begitu terkejut. Kemudian
Yandra menggeleng menatap berkaca-kaca kepadanya, lalu beralih menatap ke
Yusra. Dan Yusra langsung berdiri dengan melihat ke mamahnya, seketika Yandra
baru menatap kepadanya.
“Yandra hanya menikah denganku!
Dan kenyataan itu tidak bisa dipungkiri lagi, mamah!”, Yusra memberi penjelasan
begitu menegaskan tatapannya ke mamahnya.
“Sebentar, jadi Mirzara sendiri
itu adalah Yandra?”, tanya Clara mengungkap keingin tahuannya.
“Iya, dan itu telah diceritakan
kepada keluarganya kecuali Omah! akan tetapi, kak Yuska telah menceritakannya
dulu kejadian sebelumnya tentang Mirzara kepada Omah, namun tidak
memberitahukan siapa itu Mirzara sebenarnya!”, Yandra menjawab pertanyaan dari
Clara dengan melihat kepadanya lalu beralih melihat ke Omah.
“Seperti kata anak muda, bagaimana
kalau pembicaraan ini langsung ke to the point saja! Karna saya tidak betah
untuk memperpanjang pembicaraan ini! Katakan “Ya” atau “Tidak”, kau sudah
menikah lagi atau belum?”, Omah mempertegas tatapannya dengan mempertanyakannya
lagi ke Yandra. Yandra menggeleng lagi menatap berkaca-kaca padanya namun
ketika akan berkata membela dirinya sendiri Yusra langsung berkata lebih dulu
daripada dirinya.
“Yusra! Awalnya, Yusra memberi
pelajaran ke Yandra dengan memerintahkannya untuk melakukan sebuah program bayi
tabung! Namun tiada Yusra pernah menduganya, sesudah kami berdua sepakat
melakukan itu kini Yandra telah positif mengandung anak kedua dari Yusra!”,
Yusra menjawab pertanyaan dari Omah kepada Yandra. Melihat ke Omah meyakinkan
lalu menyambung katanya lagi. “Tidak perlu ada yang dipertanyakan lagi! Karna
itulah jawabannya!”.
Kata Yusra melihat mereka semua
kecuali Yandra. Yandra yang sudah melihat padanya, lalu memegang telapak tangan
kiri Yusra. “Duduklah, sepertinya sudah cukup!”, bisik Yandra mengisyaratkan
bahwa Yusra sudah cukup dalam menjalani misi memerangi keangkuhan Omah. Yusra
yang merasakan pegangan dari tangan Yandra, menggenggam tangan Yandra akan
mengungkap sesuatu yang sudah lama disembunyikan dengan Clara.
“Sejujurnya, Yusra dan Clara tidak
pernah saling menyukai! Kami hanya memasang gimik saja didepan kedua keluarga
kami, agar kedua keluarga kami percaya kalau kami sudah bisa saling menyukai!”,
ungkapan Yusra mengagetkan semuanya termasuk Yandra kecuali Clara.
“Benar Omah, bila nantinya kami
dinikahkan! Maka pernikahan Yusra sebelumnya akan terjadi kembali! Pernikahan
Yusra bersama Yandra, sudah saling menemukan cinta diakhirnya! Dan itu tidak
mungkin terjadi pada pernikahan kami berdua, karna kami tidak mungkin menemukan
cinta diakhirnya sementara kami sudah memiliki cinta masing-masing!”, sambung
Clara lebih menjelaskannya.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”
Semua yang memusatkan perhatiannya
ke Clara, mulai merasa lega karna mendengar penjelasan darinya tadi. Begitupun
Yusra yang langsung duduk kembali dengan memeluk Yandra karna merasa sudah
berhasil memerangi keangkuhan Omah. “Aku, tidak mau berpisah lagi denganmu!”,
bisik Yusra seketika masih memeluknya. Omah yang semakin melihat keduanya
terngiang ditelinganya, “Kembalikan Yusra pada keluarga kecil Yusra, mamah!”,
perkataan Yusra didalam mimpinya waktu itu.
“Baiklah, dari sekian banyak
penjelasan yang sudah saya dengar dan saya terima! Ada baiknya Yusra dan Yandra
bersatu saja, saya tidak ingin cicid kecil saya tumbuh didalam keluarga broken
home! Termasuk calon cicid kedua saya yang baru saja ketahuan hadirnya!”, Omah
memutuskan tiba-tiba. Yusra dan Yandra melepaskan pelukannya dengan serentak
berdiri melihat ke Omah. ibu mertuanya, Yuska juga kakak iparnya menjadi
tersenyum menyetujui keduanya untuk bersatu kembali.
Sementara Clara berjalan
menghampiri Yandra. Sesampainya dengan berdiam dibelakang Yandra, Clara
memasangkan kalung yang sudah lama dipinjamnya dari Yusra kepadanya. Yandra
yang menerimanya menjadi teringat kembali ketika Yusra memakaikan kalung
tersebut kepada dirinya dihari resepsi pernikahannya dulu. “Hak diriku hanya
meminjamnya saja, bukan untuk memilikinya!”, bisik Clara usainya memakaikan
kalung tersebut dileher Yandra.
Kemudian Yandra menghadap kedepan
dengan melihat ke Clara memberi senyum. Dan suasana kekeluargaan pun mulai
terasa pada kebersamaan mereka diruang keluarga itu, bahkan sangat terasa
suasana kekeluargaannya saat ketika Omah merebut bayi Cillo dari dekapan ibu
mertuanya. Karna perilaku dari Omah yang demikianlah membuat semua menjadi
tertawa bahagia secara spontan melupakan perdebatan, pembicaraan yang amat
panjang tadi.
Dan kemudian ditambah lagi dengan
Yuska yang baru saja menggendong Cheris dan Ferish secara bersamaan berdiam
didekat Omah menambah keceriaan.
Selang beberapa bulan kemudian. . . .
Setelah melewati beberapa bulan
lamanya mengandung, kini Yandra menjalani persalinan melalui operasi Caesar.
Sebab Yandra telah mengandung dua orang anak kembar berjenis kelamin perempuan,
menurut hasil pemeriksaan Dokter kandungan yaitu Yuska yang sebagai kakak
iparnya. Persalinan yang sedang dijalaninya memakan waktu dua setengah jam. Dan
kini operasi Caesar yang sedang dijalaninya tadi sudah selesai.
Dokter yang mengoperasinya pun
keluar dari ruang operasi memberitahukan kepada Yusra beserta keluarga besarnya
jika keadaan Yandra dan kedua orang bayi kembarnya dalam kondisi sehat. Yusra
dan mereka keluarga besarnya turut bahagia ketika mendengar kabar tersebut dari
Dokter yang mengoperasi Yandra setelah dua setengah jam lamanya menunggu proses
persalinannya.
Dan setelah beberapa saat kemudian. . . .
Yusra kini sedang berada didepan
jendela ruangan bayi, ia sedang mengambil potret dari kedua putri kembarnya
dari luar jendela ruangan bayi tersebut dimana posisi tempat tidur kedua putri
kembarnya sangat dekat menghadap kejendela ruangan bayi tersebut. jadi dengan
mudahnya Yusra mengambil potret dari kedua putri kembarnya yang sedang tertidur
memakai kacamata kecil agar tidak terusik dengan cahaya lampu ruangan bayi
tersebut yang tepat berada diatasnya.
Usainya mendapatkan potret dari kedua
putri kembarnya, Yusra mengunggah potret kedua putri kembarnya itu keakun
instagram juga akun path miliknya. Yusra memberi caption pada potret kedua
putri kecilnya, “Cillola, Cilloli, selamat datang dan semoga melengkapi
kebahagian kami semua”. Setelahnya melakukan yang demikian, Yusra pun beralih
menuju keruangan dimana Yandra telah menunggu kedatangannya.
Setelah sepuluh menit Yusra
meninggalkan ruangan bayi itu, kini bergantian rombongan keluarganya memasuki
ruangan bayi itu dan kini sudah berdiam didepan tempat tidur kedua putri
kecilnya. Mereka yang terdiri dari, mamah yang menggendong Cillo, Omah, Yuska
dan istrinya serta kedua anak kembarnya bersama menatapi kedua putri kecil dari
Yusra yang masih tertidur. Mereka pun mulai berbincang-bincang kecil tidak berisik
mengomentari tentang kedua putri kecil dari Yusra.
Sementara disana, Yusra sudah
duduk dikursi tempat disamping Yandra yang masih lemah belum bisa bergerak
seperti biasanya. Yusra yang melihat keadaannya belum sepenuhnya pulih,
memberikan kata sebagai penghibur untuknya. “Selamat, untuk kedua kalinya kamu
menjadi seorang ibu kembali, dan untuk pertama kalinya kamu menjadi seorang ibu
dari kedua putri kecil alias kembar!”, kata Yusra menghibur sembari merayunya.
Yandra menjadi tertawa begitu tersanjung menatapnya.
Kemudian secara tiba-tiba ada yang
baru saja mendatangi mereka berdua, masih didalam ruangan dimana Yandra telah
dirawat. Mereka adalah Mirza, Eisya juga Mora. Dan mereka bertiga kini telah
berada bersama mereka berdua, dengan Mirza berdiam disamping Yusra dan Eisya
juga Mora berdiam disamping kanan dari Yandra. Mereka bertigapun mengucapkan
selamat kepada Yusra dan Yandra yang kembali menjadi orangtua memakai canda.
Dan kemudian Mirza mempertontonkan
sebuah video yang sengaja dikirim oleh Fachri bersama Qiera yang mengucapkan
selamat kepada mereka berdua yang sudah menjadi orangtua kembali dari London. Sebab
Fachri menetap tinggal di London setelah menikahi Qiera beberapa bulan lalu. Yusra
dan Yandra menjadi terhibur seketika. Kisah mereka berlimapun sudah berakhir
sampai disini. Dimana pada mereka berlima sudah menemukan titik kebahagiaannya
masing-masing.
Yusra sudah menemukan Yandra.
Mirza sudah berhasil menyambung tali kasihnya ke Eisya. Sementara Mora akan
segera menjemput pangerannya, dan itu tidak akan lama lagi. Dari awal, mereka
berlima yang telah memulai kisahnya. Jadi pada akhirnya, mereka berlima pula
yang menutup kisahnya, “Pernikahan diatas MATRAI”. Pembelajaran yang bisa kita
ambil dari kisah mereka berlima adalah, kesetiaan dalam berkawan, cinta serta
menjaga teguh keharmonisan dalam keluarga.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai