Minggu, 27 Maret 2016

Badung Location. . . . Season 2 #41

Kini Yusra telah sampai pada tujuannya, tujuannya untuk menemui Omah dan baru saja ditemuinya bahwa Omah sedang duduk diruang keluarga bersama Yuska disampingnya. Yusra berdiri diam menatapi Omah yang sedang menatapi jendela disampingnya, jendela itu tepat berada didepan Yusra. Kemudian Yuska yang masih duduk bersama Omah, baru saja terpandang ke Yusra disisi kiri tak jauh dari duduknya.
Yusra yang sudah mengetahui kalau Yuska telah melihat dirinya, meminta Yuska untuk berdiam dulu. Dan Yuska menurutinya masih melihat padanya, sedangkan Yusra akan berkata sesuatu kembali menatapi Omah yang belum mengetahui keberadaannya. “Omah terlihat lucu dan sangat menggemaskan ketika masih memalingkan diri Omah dari Yusra! Rasanya, Yusra mau ikutan ngambek juga seperti yang Omah lakukan kini!”, Yusra mencoba menggodanya.
Omah menggeleng mendiamkannya karna masih menyimpan kesal. Melhat Omah yang masih sama, Yusra beralih melihat ke Yuska dan Yuska yang sedari tadi sudah melihat padanya mulai memberikan sebuah tatapan isyarat untuk Yusra. Yuska mengisyaratkan untuk segera membawa Yandra keruang keluarga untuk memberikan kesaksian lagi pada Omah tentang Mirzara. Yusra pun menganggukkan kepalanya lalu beranjak menuju kekamar dimana Yandra masih berada didalamnya.
Sementara Yandra didalam kamar yang sedang dituju Yusra, sedang berdiri disisi kanan tempat tidur sambil  menatapi lukisan menara Eiffel didepannya didalam bekas kamarnya dulu. Ia mulai teringat tentang masa-masa dulu sewaktu masih tinggal dirumah kediaman Yusra dan beristirahat dikamar tersebut. Kemudian terpandang ke foto Cherish dan Ferish saat ketika menoleh kearah kirinya. Lalu ia mendapati tulisan “Open!!!!”, diselembar kertas memo tepat dibawah foto tersebut terpajang.
Dan Yandra pun mulai melangkah mendekati foto tersebut lalu memegang foto tersebut dengan kedua tangannya. Yandra telah mengambil foto tersebut, lalu terlihatlah sebuah tulisan yang membuatnya sedikit kaget merasa aneh. Kemudian secara tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki dari seseorang seperti akan memasuki kamar yang masih didiaminya. Secara reflek Yandra langsung membalikkan dirinya membelakangi tulisan yang sudah ditemuinya.
Dengan langsung menatapi pintu kamar yang tertutup. Kedua tangannya masih memegang foto cherish dan Ferish, bahkan kini telah mendekapnya menahan rasa cemas yang mulai timbul pada dirinya. Tak berapa lama menatapi pintu kamar yang tertutup itu, kini mulai terbuka dan dibuka oleh Yusra yang langsung memasuki kamar tersebut sembari melihat padanya, berjalan menghampiri dirinya. Yandra yang sudah melihatnya menatapinya menahan cemasnya, berdiam menunggu Yusra berbicara.
“Kau tampak gugup karna apa?”, Yusra langsung menanyakan seketika sudah berhenti sangat dekat dihadapan Yandra. Yandra menggeleng seolah tidak terjadi apa-apa namun tatapannya terlihat jelas kalau ia sedang menahan cemas. “Katakan? Disini hanya kita berdua! Tidak ada yang mendengar kecuali, Tuhan dan aku!”, Yusra memberi perintah sedikit paksa demi membuat Yandra untuk segera berbicara mengungkap apa yang sedang dipendamnya.
“Tulisan didinding tepat dibalik diriku, dibalik foto yang masih aku dekap ini! Apakah sebuah isyarat darimu untuk mengambil hak asuh Cillo dariku?”, Ungkap Yandra menanyakannya. Yusra memilih berdiam dulu ingin mendengarkan ungkapan darinya lagi. “Yusra, aku sudah melakukan yang pada waktu itu telah kau perintahkan padaku! Bagaimana bisa kau melakukan apa yang sudah lama aku takuti itu?”, Yandra menyambung katanya dengan mengeluhkan. Menatap mengeluhkan pula.
“Jadi ketakutan sudah kau rasakan? Sudah memang sepantasnya kau merasa takut Yandra!”, Yusra menyahut bernada sedikit geram. Menatap sedikit jahat. Yandra merasa semakin aneh tidak bisa menatap positif ke Yusra. Yusra masih dengan tatapannya sedikit jahat, lalu menyentuh wajah Yandra dengan kedua tangannya. “Lebih mengerikan mana, kehilanganku atau kehilangan hak asuh dari bayi Cillo?”, Yusra memberi dua pertanyaan sebagai pilihan untuknya.
Spontan Yandra mulai merasa dilema, karna Yusra telah menjatuhkan dua pertanyaan sebagai pilihan untuknya. “Kalau boleh aku meminta?! Aku tidak ingin kehilangan keduanya! Kemarin kau sudah mengatakan cinta padaku, ya, aku juga mencintaimu misterius man!!!!”, Yandra memberanikan diri mengungkap memakai kejujurannya. Sangat menegaskannya begitupun dengan tatapannya. Yusra pun menjadi tersenyum kecil menatapnya masih memegang wajah dirinya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Seketika Yandra merasa bingung akan sikapnya itu, lalu memejamkan kedua matanya saat Yusra akan menciumnya. Dan kini Yusra telah mencium bibirnya lembut, menyampaikan hasratnya ingin bersama kembli yang sudah lama terpendam kepada Yandra. Kemudian Yandra melepaskan ciuman dari Yusra lalu berkata, “Daripada kau semakin terhanyut dalam menciumku, lebih baik kita temui Omah sekarang!”, ajak Yandra menatap meyakinkan.
Dan Yusra memegang tangan Yandra mengajaknya keluar dari kamar tersebut akan segera menemui Omah, Yandra pun mengikutinya dengan menaruhkan foto yang didekapnya tadi dikasur tempat tidur kamar tersebut. Dan kini mereka berdua sudah berada dilantai bawah dan akan mendekati ruang keluarga. Namun ketika sudah lebih mendekati ruang keluarga Yusra melepaskan pegangannya dari tangan Yandra sambil mengatakan, “Tahan dirimu dengan berdiam disini dulu”.
Secara terpaksa Yandra menghentikan langkahnya sendiri menatapi Yusra yang baru saja berhenti tak jauh darinya, didepannya. Sementara Omah dan Yuska menjadi terpandang seketika kepada Yusra yang sudah berhenti dengan berdiri menatapi keduanya.
“Demi memperbaiki hubungan dari Omah dengan seorang cucunya, maka aku akan membawa seorang saksi yang tak lain dialah orangnya! Mirzara! Tapi Omah harus berjanji dulu padaku?”, Yusra memberi kesaksian sembari menuntut sesuatu.
“Hadirkan segera siapa yang telah kau maksudkan, Yusra! Sebelum Omah merasa bosan karna harus menunggumu diruang keluarga ini!”, perintah Yuska memberitahukan. Yusra menjadi tersenyum melihat ke Yuska. Lalu melihat kearah kanannya mengarah ke Yandra yang masih berdiri tak berkawan sambil mengatakan, “Kemarilah, sudah saatnya kita berdua untuk memerangi keangkuhan dari Omah! Mirzara!”. Yandra yang sudah mendengar perintahnya mulai melangkah pelan menghampirinya.
Dan Yusra yang sudah melihat langkah Yandra semakin dekat, memalingkan pandangannya melihat ke Omah kembali, menatap diam. Yuska yang sudah mengetahui apa yang akan dilakukan Yusra, memberi senyum semangat masih menatap ke Yusra. Kemudian secara tiba-tiba Omah melihat Yandra mendatangi Yusra yang baru saja berdiri bersejajar disamping Yusra melihat kepadanya. Sontak Omah menjadi terkejut, terdiam seketika menatapi kehadirannya.
“Dimana Mirzara? Mengapa yang mendatangi Yusra adalah Yandra? Bukankah pertanyaan itu yang mulai terbesit dari pemikiran Omah?”, Yusra langsung berkata memberi sindiran ke Omah. Omah mengalihkan tatapannya ke Yusra. Yuska semakin menatapinya menunggunya mengungkap kebenaran. “Mirzara, dia dulu pernah menikah denganku! Kemudian secara diam-diam telah mengandung juga melahirkan putraku disaat kami terpisah berjarakkan antar Negara!”, Yusra mulai mengungkapnya.
“Tidak usah mengulur waktu! Katakan saja dimana Mirzara, apa kau sudah membawa dirinya ke Omah sekarang! Dan siapa seorang putra yang sudah kau maksudkan tadi, Yusra!”, Omah langsung memintanya untuk mengatakan siapa itu Mirzara dan seorang putra dari Yusra. Bukan menceritakan kejadian sebelumnya. Sebab Yuska sudah menceritakannya namun tidak memberitahukan siapa itu Mirzara dan putra dari Yusra. Yuska pun menghela nafasnya resah dengan melihat ke Omah.
Yandra mulai merasa tidak percaya diri menatap ke Omah namun harus bertahan menatap padanya. Sementara Yusra akan mengungkap habis tentang kebenaran dari Mirzara. “Mirzara, alias Yandra! Putraku, adalah bayi Cillo yang Omah sendiri sudah melihatnya pada hari kemarin! Bahkan mamah sangat menyukainya saat ketika melihat bayi Cillo dihari yang sama!”, ungkap Yusra menatap yakin ke Omah. Dan Omah yang sudah melihat ke Yandra begitu terkejut tak menduganya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Kemudian secara tiba-tiba Yandra kehilangan keseimbangan yang membuat dirinya menjadi sempoyongan dan akan terjatuh, tetapi untung saja Yusra dengan sigap memegang lengan kanan-kiri dirinya sehingga Yandra tidak sempat terjatuh. Omah yang sudah melihatnya meminta Yusra untuk membawa Yandra duduk dikursi didepannya, dan Yusra pun menurutinya karna demi kebaikan bersama. Kemudian Omah meminta Yuska untuk segera memeriksa kesehatan dari Yandra.
Karna Yuska sebagai seorang Dokter kandungan, maka sangat paham dengan kondisi kesehatan para kaum hawa. Dan kini Yuska mulai memeriksa Yandra dengan memeriksa suhu tubuhnya, nafasnya dan denyut nadinya menggunakan media tangan dirinya sendiri. Namun ketika Yuska mulai memeriksa perutnya, ada sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya. Dan Yuska mengalihkan rasa ingin bertanyanya itu dengan berdiri sembari memerintahkan sesuatu ke Yandra.
“Ada baiknya kau pergi dulu keruang kerjaku, tepatnya disebelah ruang kerja Yusra dilantai atas! Dan selanjutnya kau ambil saja satu buah barang yang terletak dilemari obat-obatan, warnanya biru bercampur putih! Kau harus melakukan tes kesehatan seorang diri dengan mengikuti petunjuk dari bungkus dari barang yang sudah aku maksudkan tadi! Dan sekarang bergegaslah, jangan lupa tunjukkan hasilnya pada kami disini!”, perintah Yuska mempersilahkan Yandra untuk pergi keruang kerjanya.
Yandra yang sudah mendengar sembari mendapat perintah darinya, menjadi berdiri lalu beranjak bergegas pergi menuju keruangan kerja Yuska demi melakukan perintah darinya. Sementara Yuska yang sudah melihatnya pergi kembali menghampiri Omah sembari duduk bersamanya kembali. Omah dan Yusra tidak mencurigai sikap Yuska mengapa harus meminta Yandra untuk melakukan sebuah tes kesehatan seorang diri tanpa harus disaksikan secara bersama-sama. 
“Yuska, dimana mamahmu serta istrimu juga kedua anakmu? Mengapa keadaan rumah kini seperti sepi sekali?”, tanya Omah mulai mencari keberadaan mereka menatap ingin tahu ke Yuska. Yuska tertawa kecil kepadanya lalu melihat ke Yusra. Yusra yang baru saja melihat ke Yuska, menjadi tersenyum sedkit heran. Kemudian mereka berdua serentak melihat ke Omah.
“Yuska, Yusra, jangan mencoba menggoda Omah untuk saat ini!”, Omah langsung berkata tegas memerintahkan bercampur bingung melihat keduanya.
“I love you, Omah! Yusra happy karna Omah baru saja memanggil nama, “Yusra”, lagi!”, Yusra menggoda menyimpang sedikit dari perintah Omah tadi.
Omah yang sudah melihat Yusra juga sudah mendengar sahutan darinya, memalingkan wajahnya melihat kearah lain. Sementara mereka berdua menjadi tertawa berbisik dan entah apa yang telah mereka berdua pikirkan.

Beberapa saat kemudian. . . .

Disaat suasana diruang keluarga menjadi hening, karna mereka bertiga kompak untuk berdiam diri tidak berbisik. Yusra dan Yuska yang masih menatapi Omah, menjadi berpaling melihat kearah lain secara bersamaan, keduanya beralih melihat ke Yandra yang sudah datang bersama mereka kembali. Yandra sedang berdiri menghadap mereka bertiga berwajahkan pucat seperti menahan sebuah ketakutan. Sementara Omah masih melihat kearah lain membelakangi Yandra.
“Bagaimana hasilnya, positif atau negatif!”, Yuska langsung menanyakan dengn masih duduk ditempatnya. Yandra melihat padanya semakin mengetahui kalau Yuska telah mencurigai sesuatu pada dirinya sendiri. Dan Yusra menyambung, “Memangnya kamu positif tentang apa? Kalau positif terkena penyakit serius, ayo ke Dokter sebelum terlambat!”, tanya Yusra bersambung sebuah ajakan masih duduk ditempatnya. Yandra masih melihat ke Yuska belum berani tuk mengungkap sesuatu.
Sementara Omah yang sudah mendengar dua buah pertanyaan terhadap Yandra dari Yuska dan Yusra, baru menolehkan kepalanya melihat ke Yandra. Lalu secara tiba-tiba Omah teringat pada mimpinya pada waktu itu, dimana telah diceritakan didalam mimpinya bahwa Yandra telah mengandung lagi. Namun Omah tidak menanyakannya melainkan menyuruhnya untuk duduk kembali bersama Yusra. Dan Yandra mematuhi perintahnya berpikir kalau Omah belum mengetahui sesuatu yang sudah terjadi.

Badung Location. . . . Season 2

“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar