Kini Yusra telah sampai pada
tujuannya, tujuannya untuk menemui Omah dan baru saja ditemuinya bahwa Omah
sedang duduk diruang keluarga bersama Yuska disampingnya. Yusra berdiri diam
menatapi Omah yang sedang menatapi jendela disampingnya, jendela itu tepat
berada didepan Yusra. Kemudian Yuska yang masih duduk bersama Omah, baru saja
terpandang ke Yusra disisi kiri tak jauh dari duduknya.
Yusra yang sudah mengetahui kalau
Yuska telah melihat dirinya, meminta Yuska untuk berdiam dulu. Dan Yuska
menurutinya masih melihat padanya, sedangkan Yusra akan berkata sesuatu kembali
menatapi Omah yang belum mengetahui keberadaannya. “Omah terlihat lucu dan
sangat menggemaskan ketika masih memalingkan diri Omah dari Yusra! Rasanya,
Yusra mau ikutan ngambek juga seperti yang Omah lakukan kini!”, Yusra mencoba
menggodanya.
Omah menggeleng mendiamkannya
karna masih menyimpan kesal. Melhat Omah yang masih sama, Yusra beralih melihat
ke Yuska dan Yuska yang sedari tadi sudah melihat padanya mulai memberikan
sebuah tatapan isyarat untuk Yusra. Yuska mengisyaratkan untuk segera membawa
Yandra keruang keluarga untuk memberikan kesaksian lagi pada Omah tentang
Mirzara. Yusra pun menganggukkan kepalanya lalu beranjak menuju kekamar dimana
Yandra masih berada didalamnya.
Sementara Yandra didalam kamar
yang sedang dituju Yusra, sedang berdiri disisi kanan tempat tidur sambil menatapi lukisan menara Eiffel didepannya didalam
bekas kamarnya dulu. Ia mulai teringat tentang masa-masa dulu sewaktu masih
tinggal dirumah kediaman Yusra dan beristirahat dikamar tersebut. Kemudian
terpandang ke foto Cherish dan Ferish saat ketika menoleh kearah kirinya. Lalu
ia mendapati tulisan “Open!!!!”, diselembar kertas memo tepat dibawah foto
tersebut terpajang.
Dan Yandra pun mulai melangkah
mendekati foto tersebut lalu memegang foto tersebut dengan kedua tangannya. Yandra
telah mengambil foto tersebut, lalu terlihatlah sebuah tulisan yang membuatnya
sedikit kaget merasa aneh. Kemudian secara tiba-tiba ia mendengar suara langkah
kaki dari seseorang seperti akan memasuki kamar yang masih didiaminya. Secara
reflek Yandra langsung membalikkan dirinya membelakangi tulisan yang sudah
ditemuinya.
Dengan langsung menatapi pintu
kamar yang tertutup. Kedua tangannya masih memegang foto cherish dan Ferish,
bahkan kini telah mendekapnya menahan rasa cemas yang mulai timbul pada dirinya.
Tak berapa lama menatapi pintu kamar yang tertutup itu, kini mulai terbuka dan
dibuka oleh Yusra yang langsung memasuki kamar tersebut sembari melihat
padanya, berjalan menghampiri dirinya. Yandra yang sudah melihatnya menatapinya
menahan cemasnya, berdiam menunggu Yusra berbicara.
“Kau tampak gugup karna apa?”,
Yusra langsung menanyakan seketika sudah berhenti sangat dekat dihadapan
Yandra. Yandra menggeleng seolah tidak terjadi apa-apa namun tatapannya
terlihat jelas kalau ia sedang menahan cemas. “Katakan? Disini hanya kita
berdua! Tidak ada yang mendengar kecuali, Tuhan dan aku!”, Yusra memberi
perintah sedikit paksa demi membuat Yandra untuk segera berbicara mengungkap
apa yang sedang dipendamnya.
“Tulisan didinding tepat dibalik
diriku, dibalik foto yang masih aku dekap ini! Apakah sebuah isyarat darimu
untuk mengambil hak asuh Cillo dariku?”, Ungkap Yandra menanyakannya. Yusra
memilih berdiam dulu ingin mendengarkan ungkapan darinya lagi. “Yusra, aku
sudah melakukan yang pada waktu itu telah kau perintahkan padaku! Bagaimana
bisa kau melakukan apa yang sudah lama aku takuti itu?”, Yandra menyambung
katanya dengan mengeluhkan. Menatap mengeluhkan pula.
“Jadi ketakutan sudah kau rasakan?
Sudah memang sepantasnya kau merasa takut Yandra!”, Yusra menyahut bernada
sedikit geram. Menatap sedikit jahat. Yandra merasa semakin aneh tidak bisa
menatap positif ke Yusra. Yusra masih dengan tatapannya sedikit jahat, lalu
menyentuh wajah Yandra dengan kedua tangannya. “Lebih mengerikan mana,
kehilanganku atau kehilangan hak asuh dari bayi Cillo?”, Yusra memberi dua
pertanyaan sebagai pilihan untuknya.
Spontan Yandra mulai merasa
dilema, karna Yusra telah menjatuhkan dua pertanyaan sebagai pilihan untuknya.
“Kalau boleh aku meminta?! Aku tidak ingin kehilangan keduanya! Kemarin kau
sudah mengatakan cinta padaku, ya, aku juga mencintaimu misterius man!!!!”,
Yandra memberanikan diri mengungkap memakai kejujurannya. Sangat menegaskannya
begitupun dengan tatapannya. Yusra pun menjadi tersenyum kecil menatapnya masih
memegang wajah dirinya.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”
Seketika Yandra merasa bingung
akan sikapnya itu, lalu memejamkan kedua matanya saat Yusra akan menciumnya.
Dan kini Yusra telah mencium bibirnya lembut, menyampaikan hasratnya ingin
bersama kembli yang sudah lama terpendam kepada Yandra. Kemudian Yandra
melepaskan ciuman dari Yusra lalu berkata, “Daripada kau semakin terhanyut
dalam menciumku, lebih baik kita temui Omah sekarang!”, ajak Yandra menatap
meyakinkan.
Dan Yusra memegang tangan Yandra
mengajaknya keluar dari kamar tersebut akan segera menemui Omah, Yandra pun
mengikutinya dengan menaruhkan foto yang didekapnya tadi dikasur tempat tidur
kamar tersebut. Dan kini mereka berdua sudah berada dilantai bawah dan akan
mendekati ruang keluarga. Namun ketika sudah lebih mendekati ruang keluarga
Yusra melepaskan pegangannya dari tangan Yandra sambil mengatakan, “Tahan
dirimu dengan berdiam disini dulu”.
Secara terpaksa Yandra menghentikan
langkahnya sendiri menatapi Yusra yang baru saja berhenti tak jauh darinya,
didepannya. Sementara Omah dan Yuska menjadi terpandang seketika kepada Yusra
yang sudah berhenti dengan berdiri menatapi keduanya.
“Demi memperbaiki hubungan dari
Omah dengan seorang cucunya, maka aku akan membawa seorang saksi yang tak lain
dialah orangnya! Mirzara! Tapi Omah harus berjanji dulu padaku?”, Yusra memberi
kesaksian sembari menuntut sesuatu.
“Hadirkan segera siapa yang telah
kau maksudkan, Yusra! Sebelum Omah merasa bosan karna harus menunggumu diruang
keluarga ini!”, perintah Yuska memberitahukan. Yusra menjadi tersenyum melihat
ke Yuska. Lalu melihat kearah kanannya mengarah ke Yandra yang masih berdiri
tak berkawan sambil mengatakan, “Kemarilah, sudah saatnya kita berdua untuk memerangi
keangkuhan dari Omah! Mirzara!”. Yandra yang sudah mendengar perintahnya mulai
melangkah pelan menghampirinya.
Dan Yusra yang sudah melihat
langkah Yandra semakin dekat, memalingkan pandangannya melihat ke Omah kembali,
menatap diam. Yuska yang sudah mengetahui apa yang akan dilakukan Yusra,
memberi senyum semangat masih menatap ke Yusra. Kemudian secara tiba-tiba Omah
melihat Yandra mendatangi Yusra yang baru saja berdiri bersejajar disamping
Yusra melihat kepadanya. Sontak Omah menjadi terkejut, terdiam seketika
menatapi kehadirannya.
“Dimana Mirzara? Mengapa yang
mendatangi Yusra adalah Yandra? Bukankah pertanyaan itu yang mulai terbesit
dari pemikiran Omah?”, Yusra langsung berkata memberi sindiran ke Omah. Omah
mengalihkan tatapannya ke Yusra. Yuska semakin menatapinya menunggunya
mengungkap kebenaran. “Mirzara, dia dulu pernah menikah denganku! Kemudian secara
diam-diam telah mengandung juga melahirkan putraku disaat kami terpisah
berjarakkan antar Negara!”, Yusra mulai mengungkapnya.
“Tidak usah mengulur waktu!
Katakan saja dimana Mirzara, apa kau sudah membawa dirinya ke Omah sekarang!
Dan siapa seorang putra yang sudah kau maksudkan tadi, Yusra!”, Omah langsung
memintanya untuk mengatakan siapa itu Mirzara dan seorang putra dari Yusra.
Bukan menceritakan kejadian sebelumnya. Sebab Yuska sudah menceritakannya namun
tidak memberitahukan siapa itu Mirzara dan putra dari Yusra. Yuska pun menghela
nafasnya resah dengan melihat ke Omah.
Yandra mulai merasa tidak percaya
diri menatap ke Omah namun harus bertahan menatap padanya. Sementara Yusra akan
mengungkap habis tentang kebenaran dari Mirzara. “Mirzara, alias Yandra!
Putraku, adalah bayi Cillo yang Omah sendiri sudah melihatnya pada hari
kemarin! Bahkan mamah sangat menyukainya saat ketika melihat bayi Cillo dihari
yang sama!”, ungkap Yusra menatap yakin ke Omah. Dan Omah yang sudah melihat ke
Yandra begitu terkejut tak menduganya.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”
Kemudian secara tiba-tiba Yandra
kehilangan keseimbangan yang membuat dirinya menjadi sempoyongan dan akan
terjatuh, tetapi untung saja Yusra dengan sigap memegang lengan kanan-kiri dirinya
sehingga Yandra tidak sempat terjatuh. Omah yang sudah melihatnya meminta Yusra
untuk membawa Yandra duduk dikursi didepannya, dan Yusra pun menurutinya karna
demi kebaikan bersama. Kemudian Omah meminta Yuska untuk segera memeriksa kesehatan
dari Yandra.
Karna Yuska sebagai seorang Dokter
kandungan, maka sangat paham dengan kondisi kesehatan para kaum hawa. Dan kini
Yuska mulai memeriksa Yandra dengan memeriksa suhu tubuhnya, nafasnya dan
denyut nadinya menggunakan media tangan dirinya sendiri. Namun ketika Yuska
mulai memeriksa perutnya, ada sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya. Dan Yuska
mengalihkan rasa ingin bertanyanya itu dengan berdiri sembari memerintahkan
sesuatu ke Yandra.
“Ada baiknya kau pergi dulu
keruang kerjaku, tepatnya disebelah ruang kerja Yusra dilantai atas! Dan
selanjutnya kau ambil saja satu buah barang yang terletak dilemari obat-obatan,
warnanya biru bercampur putih! Kau harus melakukan tes kesehatan seorang diri
dengan mengikuti petunjuk dari bungkus dari barang yang sudah aku maksudkan
tadi! Dan sekarang bergegaslah, jangan lupa tunjukkan hasilnya pada kami disini!”,
perintah Yuska mempersilahkan Yandra untuk pergi keruang kerjanya.
Yandra yang sudah mendengar
sembari mendapat perintah darinya, menjadi berdiri lalu beranjak bergegas pergi
menuju keruangan kerja Yuska demi melakukan perintah darinya. Sementara Yuska
yang sudah melihatnya pergi kembali menghampiri Omah sembari duduk bersamanya
kembali. Omah dan Yusra tidak mencurigai sikap Yuska mengapa harus meminta
Yandra untuk melakukan sebuah tes kesehatan seorang diri tanpa harus disaksikan
secara bersama-sama.
“Yuska, dimana mamahmu serta
istrimu juga kedua anakmu? Mengapa keadaan rumah kini seperti sepi sekali?”,
tanya Omah mulai mencari keberadaan mereka menatap ingin tahu ke Yuska. Yuska
tertawa kecil kepadanya lalu melihat ke Yusra. Yusra yang baru saja melihat ke
Yuska, menjadi tersenyum sedkit heran. Kemudian mereka berdua serentak melihat
ke Omah.
“Yuska, Yusra, jangan mencoba
menggoda Omah untuk saat ini!”, Omah langsung berkata tegas memerintahkan
bercampur bingung melihat keduanya.
“I love you, Omah! Yusra happy
karna Omah baru saja memanggil nama, “Yusra”, lagi!”, Yusra menggoda menyimpang
sedikit dari perintah Omah tadi.
Omah yang sudah melihat Yusra juga
sudah mendengar sahutan darinya, memalingkan wajahnya melihat kearah lain.
Sementara mereka berdua menjadi tertawa berbisik dan entah apa yang telah
mereka berdua pikirkan.
Beberapa saat kemudian. . . .
Disaat suasana diruang keluarga
menjadi hening, karna mereka bertiga kompak untuk berdiam diri tidak berbisik.
Yusra dan Yuska yang masih menatapi Omah, menjadi berpaling melihat kearah lain
secara bersamaan, keduanya beralih melihat ke Yandra yang sudah datang bersama
mereka kembali. Yandra sedang berdiri menghadap mereka bertiga berwajahkan
pucat seperti menahan sebuah ketakutan. Sementara Omah masih melihat kearah
lain membelakangi Yandra.
“Bagaimana hasilnya, positif atau
negatif!”, Yuska langsung menanyakan dengn masih duduk ditempatnya. Yandra
melihat padanya semakin mengetahui kalau Yuska telah mencurigai sesuatu pada
dirinya sendiri. Dan Yusra menyambung, “Memangnya kamu positif tentang apa?
Kalau positif terkena penyakit serius, ayo ke Dokter sebelum terlambat!”, tanya
Yusra bersambung sebuah ajakan masih duduk ditempatnya. Yandra masih melihat ke
Yuska belum berani tuk mengungkap sesuatu.
Sementara Omah yang sudah
mendengar dua buah pertanyaan terhadap Yandra dari Yuska dan Yusra, baru
menolehkan kepalanya melihat ke Yandra. Lalu secara tiba-tiba Omah teringat
pada mimpinya pada waktu itu, dimana telah diceritakan didalam mimpinya bahwa
Yandra telah mengandung lagi. Namun Omah tidak menanyakannya melainkan
menyuruhnya untuk duduk kembali bersama Yusra. Dan Yandra mematuhi perintahnya
berpikir kalau Omah belum mengetahui sesuatu yang sudah terjadi.
Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar