Minggu, 27 Maret 2016

Badung Location. . . . Season 2 #38

Disaat dirinya masih seperti menebarkan pesonanya, tak sengaja melihat Yusra yang muncul dari tikungan taman dimana seorang anak kecil perempuan tadi telah bergegas pergi meninggalkannya dengan  melewati tikungan yang sama. Yandra pun menjadi hening melihatnya, sementara Yusra baru terpandang padanya lalu langkahnya menjadi terhenti seketika. Kemudian Yandra memalingkan wajahnya melihat kearah lain, seperti sedang membuang muka.
Sebab Yandra teringat dengan perkataannya sendiri pada waktu itu, karna dilandasi amarahnya ia berkata bahwa tidak mau melihat wajah dari Yusra lagi. Begitupula dengan Yusra seperti terngiyang kembali pada  perkataan dari Yandra pada waktu itu yang mengatakan bahwa Yandra tidak mau melihat wajahnya lagi. Kemudian Yusra berbalik pergi kembali kejalan sebelumnya ia lewati demi menghindari Yandra sebelum melihat kepadanya lagi.
Dan Yandra mulai bernafas lega meresapinya saat ketika merasa kalau Yusra sudah pergi dengan berbalik arah jalan kebelakang tidak mengusiknya, pikirnya. Saat ini mereka berdua saling menghindari, namun dibalik sifat saling menghindari itu ada satu momen masih ditaman itu yang akan membuat mereka berdua saling mengungkap yang sebenarnya mereka ingini.

Sementara ditempat lain. . . .

Masih ditaman itu, disebuah tempat lain ada seorang wanita muda sedang duduk sendiri menghadap kedanau kecil didepannya. Seorang wanita itu adalah Clara, ia terduduk manis pada sebuah bangku persegi panjang seperti menantikan kedatangan seseorang. Sementara dibalik dirinya dikejauhan, terlihat Yusra sedang berjalan seperti akan menghampiri dirinya perlahan. Dari sekian banyak pengunjung yang terlihat, hanya Yusra saja yang terlihat seperti akan segera menghampirinya.
Dan kini Yusra telah berhasil menghampiri Clara dengan langsung duduk disampingnya hingga membuat Clara menjadi terusik. Karna terkejut dengan sikap Yusra yang sudah duduk secara tiba-tiba tanpa berkata permisi dahulu.
“Darimana saja? Limabelas menit telah terbuang sia-sia!”, tanya Clara sedikit tegas melihat ke Yusra disampingnya. Sedangkan Yusra baru saja menolehkan kepalanya melihat Clara.
“Pada hari esok, Omah memintamu untuk datang kerumah!”, Yusra langsung mengatakan tujuannya.
“Jadi kamu mengajakku untuk bertemu ditaman ini! Hanya untuk mengatakan itu?”, tanya Clara setelah mendengarnya. Menatap ingin mengetahuinya lagi. Yusra mengangguk menatapnya. “Lalu kalung liontin ini, bagaimana Yusra?”, sambung Clara sambil menunjukkan kalung liontin  didadanya ke Yusra.
“Terserah! Karna pada hari esok, bukan kamu saja yang dipersilahkan untuk mendatangi rumahku! Tetapi ada Mirza, Eisya juga Mora serta Yandra!”, penjelasan Yusra menyerahkannya ke Clara.
Clara pun menjadi tersenyum berpaling melihat lurus kedepan, begitupula Yusra yang mengikutinya. Dan kemudian dikejauhan tepatnya diarah kanan dari Yusra, Yandra yang secara kebetulan melewati disekitar tempat itu menjadi terhenti langkahnya sebab melihat mereka berdua sedang duduk bersama. Dan kini Yandra menjadi melihat hening pada mereka berdua dikejauhan, lalu berbisik sesuatu menatapi Yusra yang mulai berbincang-bincang dengan Clara.
“Mungkin memang tidak seharusnya aku melihat wajahnya lagi! Entah, sakit apakah ini? Aku tidak bisa melihat keberadaan seorang temannya tepat disampingnya kini disana, Clara!”, bisiknya sedikit lirih masih menatapi Yusra bahkan sangat menatapinya. Sementara Yusra baru saja terpandang ke Yandra yang masih berdiam hening namun sudah melihat kearah lain dikejauhan, diarah kanan dirinya sendiri.
“Sedang apa dia disana? Jujur saja, untuk saat ini aku merasa ingin sekali ditatapnya!”, Yusra berbisik dihatinya. Kemudian dilihatnya Yandra dikejauhan memilih beranjak dari tempat itu demi menghindari Yusra yang belum diketahui olehnya kalau Yusra sudah melihat dirinya. Sementara Yusra hanya berdiam melihat dirinya pergi lagi dan lagi, namun tidak menceritakannya pada Clara kalau baru saja ia melihat Yandra disekitar keduanya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Pada malam harinya, usainya melakukan makan malam bersama dirumahnya. Yusra baru saja akan mengirim pesan siaran kepada Mirza, Eisya dan Mora saat dirinya sudah berada didalam kamarnya dengan berdiri didepan jendela kamarnya. Namun ketika sudah mengeik pesannya, hanya tinggal mengirimnya saja tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya. Dan Yusra pun membalikkan tubuhnya membelakangi jendela kamarnya, melihat ke siapa yang telah membuka pintu kamarnya.
“Mamah?”, sapanya seketika baru mengetahui. Sementara mamahnya masih berjalan menghampirinya lalu berhenti berjarak tiga langkah didepannya. “Ada kabar baik untukmu, sayang!”, mamahnya langsung berkata berwajahkan gembira. Yusra mulai menatap tanya berharap mamahnya akan menyambung katanya lagi. Dan mamahnya pun menyambung katanya lagi, “Omah, memundurkan waktu pertemuan Clara dengan Yandra, serta ketiga temanmu tepatnya pada lima hari kemudian!”.
Yusra masih menatap tanya mulai merasa bingung mengapa Omah tidak tetap pada pendiriannya. “Segera kabarkan kepada mereka semua! Jika mereka semua harus datang kerumah ini pada lima hari kemudian dimulai pada hari esok!”, mamahnya berkata lagi memberi perintah lalu berbalik pergi beranjak keluar dari kamar Yusra meninggalkannya usainya memberi berita tersebut. Dan kini Yusra meralat sedikit pesannya usainya melihat mamahnya pergi meninggalkan.
 Yusra meralat pesannya, “Omah mengundang kalian semua pada lima hari kemudian untuk bertamu kesini! Jangan tanya padaku alasannya apa, bagaimana, dan kenapa! Karna yang bisa menjawab hanya Omah, sebab beliaulah yang telah merencanakan ini!”, usainya meralat pesannya Yusra pun mengirimnya kepada Clara serta kepada ketiga temannya. Kemudian berbalik menghadap kejendela kamarnya kembali yang masih terbuka.
Lalu mencoba menghubungi Yandra tuk memberi berita yang demikian tadi, malam ini Yusra menspesialkan Yandra dengan menghubunginya demi membertahukan berita yang demikian tadi. Sementara Yandra disana sedang duduk dikursi goyang dikamarnya, sambil melihat keluar dari jendela kamarnya yang terbuka. Kemudian ponselnya berdering dan secara kebetulan ponsel miliknya sedang berada digenggaman tangannya.
Lalu mengangkatnya karna sudah mengetahui jika Yusra yang telah meneleponnya. “Iyaaa?”, sapanya ketika baru saja mengangkatnya dengan menghidupkan spiker ponselnya. Yusra disana langsung bersapa balik, “Hey, dengan cara begini kita berbicara tidak perlu takut untuk saling menatap bukan?”, sapanya dengan tertegun. Yandra menyahutnya, “Mungkin baiknya begini!? Katakan saja!”, Yandra memintanya untuk berkata apa yang ingin disampaikan darinya.
Yusra langsung menjawab, “Aku mencintaimu!”, dengan bernada meyakinkannya namun sedikit menjadi terdiam. Begitupula Yandra disana yang menjadi terdiam juga, hening seketika menatapi ponselnya. Kemudian Yusra berkata lagi mengatakan alasannya mengapa menghubunginya,“Kamu, dan mereka diundang kerumahku pada lima hari kemudian, dimulai dari hari esok! Omah yang mengundang kamu dan mereka, aku berjanji, aku tidak akan melihatmu jika kau lebih dulu melihatku!”.
“Kau berjanji untuk itu? Tapi setidaknya antara kau dan aku, bisa melakukan curi-curi pandang seperti anak ABG? Itu adalah maksud dari perkataanmu tadi bukan, yang belum sempat kamu meluruskannya!”, Yandra langsung menyambung maksud dari perkataan Yusra tadi. Yusra yang merasa jika Yandra sudah mengtahui isi pemikirannya langsung memutuskan teleponnya karna merasa malu seketika. Sementara Yandra merasa belum puas lalu menghubunginya balik.
Yandra mengambil kesempatan untuk menghubunginya balik karna nomor ponselnya tak lagi diblokir oleh Yusra. Dan kini Yusra mengangkat teleponnya dengan bungkam tak bersuara. Yandra yang sudah merasa telepon darinya sudah diangkat namun Yusra memilih bungkam tak bersuara, akan memberikan keluhan kepadanya. “Yusra, jika kau memang mencintaku! Bagaimana bisa kau membiarkan dirimu bertunangan dengan Clara!?”, keluhnya menggetarkan Yusra.
“Karna itu aku seperti membenci Clara! karna Clara telah merebut apa yang masih menjadi hak ku, dan juga hak anakku! Dan kini, semua terserah padamu, keluargamu juga Clara!”, sambung Yandra memberi keluhan bernada haru lalu menutup telponnya. Yusra disana yang sudah mendengar keluhannya pun menjadi terdiam, namun merasa sudah hampir berhasil membuat Yandra kembali kepadanya. Entah apa yang sedang dipikirkan Yusra kini, sebab ia masih terus saja merahasiakannya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar