Minggu, 27 Maret 2016

Badung Location. . . . Season 2 #39

Lima hari kemudian. . . .
   
Pertemuan yang diinginkan Omah pun telah tiba, tepatnya pada hari ini. Pertemuan itu dilakukan dikolam renang tepatnya berlokasi dibelakang rumah kediaman Yusra. Posisi tempat duduk Omah membelakangi pintu masuk rumah menghadap kekolam renang didepannya. Tepatnya disebuah kursi persegi panjang bersama mamah dari Yusra. Dan kini Omah dan mamah dari Yusra sudah duduk bersama dikursi tempatnya tersebut sambil menunggu kedatangan Yusra dan kawan-kawan.
“Omah, apa yang akan kita bahas dalam pertemuan ini?”, tanya mamah dari Yusra melihat lurus kedepan.
“Banyak! Saya tidak bisa memberitahukannya satu-persatu!”, sahut Omah masih merahasiakan.
“Apakah yang akan kita bahas dalam pertemuan ini, hanya tentang Yusra, Clara dan Yandra saja?”, tanya mamah dari Yusra ingin mengetahui lebih jelas.
“Bukan hanya tentang anakmu, Clara dan Yandra! Tapi tentang mereka bertiga lagi, Mirza, Mora juga Eisya!”, Omah tidak menampik tetapi menambahkannya.
Mamah dari Yusra pun menoleh melihat ke Omah disebelahnya, menatap tanya karna belum mengetahui secara jelas. Kemudian mendengar suara jejak sepatu dari arah belakang mereka berdua, mereka berduapun berdiri ditempat menolehkan kepalanya serentak melihat kebelakang. Dan ternyata suara jejak kaki yang mengusik mereka berdua itu adalah kedatangan mereka berenam. Clara, Yusra, Yandra dan kawan-kawan.
Mereka berenam pun kini berdiri menatap diam secara bersejajar melihat Omah dan mamah dari Yusra. “Kalian sudah datang? Ayo silahkan duduk!”, mamah dari Yusra langsung mempersilahkan menatap ceria. Omah langsung menyambung, “Yusra, Clara, dan Yandra duduk dikursi persegi panjang yang telah saya sediakan disisi kanan dari saya!”, Omah memerintah melihat ke Yusra, Clara dan Yandra secara bergantian.
“Dan kalian, Mirza, Eisya dan Mora duduk dikursi persegi panjang yang telah saya sediakan disisi kiri saya!”, sambung perintahnya melihat ke Mirza, Eisya dan Mora secara bergantian pula. Dan kini ketetapan mereka berenam mulai terpecah beralih untuk duduk sesuai dengan formasi yang telah diperintahkan oleh Omah. Usainya memberi perintah, Omah dan mamah dari Yusra duduk kembali dengan bersamaan.
Begitupun dengan mereka berenam yang sudah duduk manis bersama melihat ke Omah dan mamah dari Yusra.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Melihat mereka semua yang sudah duduk manis menunggu Omah untuk memulai pembicaraan, Omah pun akan memulai pembahasannya pada pertemuan hari ini. Omah akan memulai pembicaraan dengan mengulang yang telah lama berlalu, akan menyindir kecil. Dan kini Omah melihat ke Mirza, Eisya dan Mora akan berbicara menanyakan. “Sebelumnya, siapa diantara kalian bertiga yang sudah mempunyai ide untuk melakukan sebuah pernikahan sandiwara! Atau lebih tepatnya lagi sebuah pernikahan diatas matrai?!”, tanya Omah mengulang yang telah lama berlalu. Menatap tegas.
“Saya, Omah!”, Mirza langsung mengaku menatap segan.
“Kami berdua juga membantu dalam melakukan itu, Omah!”, Mora menyambung mengakuinya juga menatap segan. Eisya mengangguk menatap segan mengakuinya pula.
“Jadi sekarang saya sudah bersikap adil bukan! Bukankah kalian bertiga dulu telah meminta cucu saya untuk menikahi Yandra! Begitupula saya meminta cucu saya untuk segera menikahi Clara!”, sahut Omah mengatakan keadilannya menatap menyindir ke mereka bertiga.
Mereka bertiga menjadi terdiam semakin menatap segan ke Omah. Sementara Omah beralih melihat ke Yandra yang sedang terbawa dalam lamunan menatapi kolam renang. Yandra sedang mengingat kenangannya dulu saat bercengkrama dengan Yusra dikolam renang itu. Kemudian Omah yang sudah mengetahui keadaan Yandra yang seperti itu, akan berkata menanyakan sesuatu kepadanya dengan berpikir kalau Yandra tidak akan mendengarnya karna masih terbawa dalam lamunan.
“Yandra, jelaskan pada saya! Mereka bertiga telah menjanjikanmu apa, sehingga kau mau menikah dengan cucu saya?”, Omah menanyakannya menatap tegas. Semua pun kini beralih melihat ke Yandra sedikit serius. Dan Yandra baru mengalihkan pandangannya dengan langsung melihat ke Omah begitu sudah mendengarnya, menatap tenang. “Mereka hanya menjanjikan tanggung jawab mereka untuk saya, Omah! dan tidak lebih daripada itu!”, sahutnya menjawab tentang kebenarannya.
Omah baru tersadar bahwa pemikirannya tadi telah salah terhadap Yandra. Sementara Yandra beralih melihat ke Yusra, dan Yusra yang melihat padanya lebih dulu langsung memalingkan wajahnya dengan menunduk kebawah. Karna sesuai denagn janjinya, jika salah-satu dari mereka tidak boleh saling bertatapan ataupun saling melihat satu sama lain. Kemudian Omah berkata untuk menjeda pembicaraan dalam pertemuan dalam beberapa saat.
Mereka berenam yang sudah mendengarnya pun mulai bernafas lega, karna suasana yang tadinya dirasa tegang kini dapat dilepaskan sejenak. Dan asisten rumah kediaman Yusra mendatangi mereka semua sembari memberi minuman jus mangga dan minuman jus jeruk. Suasana bersahabat diantara mereka semua pun mulai dirasa, karna merasa bebas untuk berbicara apapun sesuai kehendak masing-masing. Dan itu dapat dilihat dari Mirza, Eisya dan Mora yang mulai saling berbisik kecil.
Setelah beberapa saat mereka bersantai menikmati waktu istirahat yang singkat, mereka semua akan melanjutkan pembahasannya lagi. Mereka masih berdiam ditempatnya masih pula bersikap santai, dan kemudian mamah dari Yusra akan memberi pertanyaan ke Yusra dengan langsung melihat ke Yusra. “Yusra, katakan pada mamah! Adakah seorang wanita lain selain Yandra dan Clara yang kini masih duduk bersamamu?”, mamah dari Yusra menanyakan itu padanya bermaksud akan mendapat kejelasan.
Clara dan Yandra menjadi terkejut menatap mamah dari Yusra, terdiam seketika. Sementara Yusra hanya terkejut bingung lalu berbisik, “Mamah sedang berbicara apa?”, tanyanya berbisik dihati menatap diam ke mamahnya. Mamahnya yang melihat Yusra memilih diam dan hanya menatapinya pun beralih menoleh melihat ke Omah, memberi isyarat kepada Omah untuk menanyakan lagi pada Yusra tentang pertanyaan darinya tadi.
Dan Omah yang sudah mengerti dengan tatapan dari mamahnya itu akan menanyakannya lagi ke Yusra. “Yusra, katakan kepada mamahmu! Adakah seorang wanita lagi selain mereka berdua yang sampai kini masih bersamamu?”, Omah mengulang petanyaan dari mamahnya memakai bahasanya sendiri. Yusra yang sudah mendengar dua buah pertanyaan yang bermaksud sama, namun berbeda dalam bahasa penyampaiannya hanya menggeleng benar-benar tidak mengerti.
“Baiklah, kalau begitu biarkan saja mamah yang memulainya! Katakan dan jelaskan pada kami semua, siapa itu Mirzara?”, mamahnya mulai memberitahukan maksud dari pertanyaannya tadi. Mirza, Eisya juga Mora menjadi terkejut menatap padanya. Begitupun Yandra dan Clara, sementara Yusra masih merasa bingung harus menjawab apa. Kemudian Yusra akan membuat pernyataan dari Mirzara yang akan membuat mereka menjadi terkejut karna sebelumnya mereka semua belum mengetahuinya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

“Mirzara, dia adalah seorang wanita! Dia pernah merawatku, ketika keluargaku sedang tidak bersamaku disini! Namun karna ada suatu hal, dia harus pergi jauh-jauh dari kehidupanku! Dan suatu ketika dia telah kembali, dia datang dengan mendonorkan darahnya ke Omah! Aku tau, dia pasti merasa bahagia kini karna bisa melihat Omah sudah sembuh seperti sedia kala!”, pernyataan Yusra mengejutkan semuanya hingga membuat mereka menjadi terdiam mendengarkan saja.
Mamahnya yang baru mendengar pernyataan tentang Mirzara dari Yusra, beralih melihat ke Omah dari melihat Yusra. Sedangkan Omah menjadi terkesan berhasrat ingin bertemu dengan Mirzara, menatap Yusra sedikit sedih. Sementara Yandra merasa nafasnya sedikit ngos-ngosan dan wajahnya tampak sedikit pucat, ia seperti menahan rasa gelisah setelah apa yang sudah didengarnya dari pernyataan Yusra tentang Mirzara.
“Lalu mengapa kau merahasiakannya dari kami? Apa karna hanya dia, kau mengesampingkan kami berdua yang sebagai keluargamu?”, mamahnya bertanya lagi. Omah memilih diam menahan hasratnya masih memakai wajah sedikit sedih.
“Bukan begitu mamah! Justru sebaliknya, Mirzara ingin Yusra kembali kepada keluarga besarnya! Karna Mirzara sangat mengetahui, kalau Yusra begitu merasa kesepian ketika keluarga besarnya sedang tidak bersamanya disini!”, Yandra langsung menyambung menjelaskannya beralasan mewakili Mirzara.
Mamah dari Yusra menjadi bingung akan menanyakan sesuatu kepada Yandra, berharap bisa menuntaskan beberapa hal yang menjadi tanya dihatinya. “Katakan padaku, Yusra mengenal Mirzara sebelum mengenal kamu atau sesudah mengenal kamu!”, tanya mamah dari Yusra sedikit menegaskan hingga semua kini perhatiannya berpusat ke Yandra. Yandra pun menarik nafasnya lalu menghembuskannya mengatakan, “Setelah Yusra mengenalku, mamah!”.
Setelah menjawab pertanyaan darinya, Yandra beralih melihat ke Yusra dan secara tidak sadar mereka berdua saling bertatapan. Lalu terhenti saat ketika mengetahui ada Yuska, kakak iparnya juga kedua keponakannya baru saja datang menghampiri mereka semua. Anehnya, Yuska sedang menggendong bayi Cillo dan mereka berdiam dibelakang Omah dan mamah Yusra. Mirza, Eisya juga Mora melihat ke Yuska sambil berpikir bagaimana bisa Yuska membawa bayi Cillo.
Begitupula Yandra bepikir yang sama seperti pemikiran dari mereka bertiga. Lain dengan mamah dari Yusra yang sudah mengetahui tentang bayi Cillo akan mengutarakannya ke Omah. “Dia adalah Cillo, anak dari Mirzara yang tak lain adalah seorang adik perempuan dari Mirza!”, mamah dari Yusra mengutarakannya sedikit girang melihat ke Omah. Omah menjadi semakin berhasrat ingin bertemu dengan Mirzara. Mirza, Eisya juga Mora saling berpandangan satu sama lain menatap tanya.
Kemudian Omah mengatakan Sesuatu kepada mereka semua,”Saya rasa, cukup sampai disini! Dan sekarang, kalian semua boleh pergi meninggalkan rumah ini!”. Omah memberi perintah melihat ke Mirza, Eisya dan Mora. lalu beralih melihat ke Yuska akan menanyakan sesuatu. “Siapa yang telah memerintahkanmu untuk membawa Cillo kesini?”, tanya Omah menatap tanya. Mamah dari Yusra baru tersadar melihat ke Mirza diam, dan Mirza menggeleng tidak mengetahui kepadanya.
Kemudian Yandra menjawab pertanyaan dari Omah ke Yuska, “Saya Omah!”, Yandra membuat pengakuan palsu. Yusra yang masih disampingnya hanya berdiam karna dirinyalah sendiri yang meminta Yuska untuk membawa Cillo kerumahnya. Dan Yuska juga kakak iparnya hanya berdiam pula mengikuti apa yang telah dilakukan Yusra. “Adakah alasan yang ingin kau sampaikan, mengapa kau meminta Yuska untuk membawa Cillo kesini!”, tanya mamah dari Yusra merasa bingung.
“Itu semua karna, perintah dari Yusra!”, Yandra mejawab sedikit gugup. Dan semua pun memusatkan perhatiannya ke Yandra. Lain dengan Yusra yang langsung menoleh ke Yandra menatap tanya. “Sudahlah, semua ini kau yang telah merencanakannya bukan! Aku sudah menyelamatkanmu hari ini!”, Yandra berbisik amat pelan menatapnya biasa. Yusra baru mengerti maksud darinya. Kemudian mereka berdua berpaling melihat ke Omah lagi.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Dan kini mereka semua yang masih terduduk menjadi berdiri dengan serentak, saling berpandangan antara satu ke yang lainnya. Tak lupa juga senyum berupa kelegaan mereka tunjukkan, kemudian Yusra berjalan menghampiri Yuska berniat akan mengambil bayi Cillo darinya. Dan sesampainya didekat Yuska, Yusra langsung mengambil bayi Cillo memakai senyuman bahagia hingga membuat Yuska sedikit menjadi kaget sesaat.
Mamah dan Omahnya pun ikut bahagia melihatnya tanpa mengetahui sesuatu. Mirza, Eisya juga Mora sedikit merasa tersentuh haru begitu melihatnya. Begitupun dengan Clara dan Yandra yang masih berdiam ditempat. Dan kemudian Mirza, Eisya juga Mora serta Yandra memutuskan untuk pulang. Mereka berempat kini sedang berjalan mendekati Yusra yang masih bermain, memanjakan bayi Cillo. Sementara Yusra baru tersadar kalau dirinya harus memberikan bayi Cillo kepada mereka berempat.
Sesaat ketika baru saja terpandang kepada mereka berempat yang sudah berhenti didekatnya. Yusra pun menjadi hening seketika menatapi keempatnya, begitupula mereka semua menjadi hening melihat padanya. “Yandra, aku mau kamu yang mengambil bayi Cillo dan membawanya pulang! Karna aku tau, kamu sangat menyayangi anak kecil bukan?”, perintah Yusra melihat ke Yandra sambil menahan ketidak relaannya jika bayi Cillo harus pergi dari rumahnya.
Dan Yandra menurutinya dengan berjalan gugup lalu mengambil bayi Cillo dari dirinya, menatap menahan haru. Setelah Yandra mengambil bayi Cillo dari Yusra, Yandra melihat ke Omah dan mamah dari Yusra sembari berkata pamit. Dan mereka berdua langsung mempersilahkannya memakai wajah gembira. Ketika sudah mengetahui itu, mereka berempat pun beranjak pergi dengan melewati pintu samping rumah yang jalannya tembus sampai kehalaman depan rumah kediaman Yusra.
“Melihat mereka, mamah jadi ingin memiliki seorang cucu lagi!”, ungkap keinginan mamahnya melihat ke Yusra. Sedangkan Yusra baru saja melihat padanya balik. “Ah, mamah! Bisanya menggoda Yusra saja!”, sahut Yusra memakai canda. Clara menjadi tertawa kecil mendengarnya, sementara mamah dan Omah serta Yuska juga istrinya dan kedua anak kembarnya beralih memasuki rumah dengan tertawa berbisik meninggalkan.
Dan kini hanya tinggal mereka berdua saja dikolam renang tersebut. “Yusra, aku ingin mengetahui Mirzara? Andai saja dirinya dapat kau hadirkan juga disini tadi!”, Clara berkata menyinggung. Yusra baru saja melihat padanya dari menatapi keluarganya yang sudah memasuki rumah.
“Sedari tadi kau hanya diam mendengarkan perdebatan kami saja! Bahkan dirimu tidak sempat say “hai” dengan istriku sebelum benar digantikan oleh dirimu!”, Yusra mengalihkan perkataan dari Clara. menatapnya biasa dan santai.
“Yusra, aku ingin mengetahui Mirzara! Andai saja dirinya dapat kau hadirkan juga disini tadi!”, Clara mengulangi katanya semakin menyinggungnya dengan berjalan mendekati Yusra lalu berhenti didepannya. Menatap begitu tegas ingin mengetahui.
“Bukankah sudah kau dengar kalau Yandra sudah berkata tentang Mirzara tadi? Secara sengaja Yandra telah berkata tentang dirinya sendiri! Hanya kalian saja yang kurang mengetahui sesuatu!”, Yusra memberi penjelasan yang membuat Clara menjadi bingung karna belum mengerti.
“Kalau begitu pertemukan kami yang belum mengetahui sesuatu dari Mirzara, dengan Mirzara secara langsung! Agar tidak ada kesalah pahaman tentang siapa itu Mirzara!”, Clara memintanya tegas memohon kecil. Yusra menjadi terdiam menatapnya. “Dan lagi, aku tidak mau pernikahan kita berdua sampai terjadi! Mungkin Yandra akan segera menjadi mantan istrimu, tapi bukan berarti aku yang kan mengganti posisinya!”, sambung Clara berbisik amat kecil menolaknya.
Yusra semakin menjadi terdiam menatapnya, kemudian Clara menarik tangannya membawanya kedalam memasuki rumah untuk bergabung kembali dengan keluarga besar dari Yusra. Yusra yang secara diam-diam sudah mengetahui jalan pemikiran dari Clara, menurutinya saja tanpa mengomentari,

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar