Minggu, 27 Maret 2016

Badung Location. . . . Season 2 #40

Pada malam harinya, pembahasan yang sudah dilakukan tadi siang berlanjut pada malam harinya. Kali ini hanya Yusra dengan keluarganya saja, namun tidak diikuti kakak iparnya juga kedua keponakan kembarnya. Yang mengikuti pembahasan dimalam harinya adalah Omah, mamah, Yuska dan tentu dirinya juga, Yusra. Dan kini mereka sedang duduk bersama diruang keluarga, duduk secara berhadapan yaitu Omah bersama mamahnya dan Yuska bersama Yusra.
Setelah dirasa semuanya sudah duduk rapih dan amat manis, Omah pun akan memulai pembahasannya dengan melihat ke Yusra. “Bahkan pada malam ini, Omah harus menyinggung dirimu lagi tentang Mirzara!”, Omah memulai dengan membahas tentang Mirzara lagi. Sebab Omah begitu merasa penasaran terhadap Mirzara yang belum diketahui olehnya. Yuska menatap diam ke Omah, dan mamahnya menatap ke Yusra tanya.
“Sangat perlu mengingat pembahasan yang sudah dilakukan pada siang tadi! Dan tentu saja Omah masih mengingat apa yang sudah disampaikan oleh Yusra, juga Yandra perihal tentang Mirzara bukan?”, Yusra menyahut dengan meminta Omah tuk mengingat pembahasan yang sudah dilakukan pada siang tadi membahas tentang Mirzara.
“Katakan, nak! Apakah Mirzara sangat berperan penting dalam hidupmu kini, setelah kau mengenal Yandra dan Clara?”, sambung mamahnya menanyakan yang bagi Yusra sedikit mematikannya. Masih menatap tanya.
“Bahkan sangat berperan penting dalam hidupku! Tapi yang sangat disayangkan, Yusra tidak bisa membawanya kesini karna Yusra masih menghargai sebuah ambisi dari Omah! sebuah ambisi dari Omah yang baru saja Yusra sadari, kalau ambisi itu merupakan sebuah obsesi! Omah terobsesi untuk menjodohkan Yusra dengan Clara, dan itu yang kadang menjadi derita untuk diri Yusra sendiri!”, Yusra membuat pengakuan menatap begitu serius ke mamahnya. Yuska menunduk melihat kebawah.
“Jadi maksud darimu kini kau telah mempersalahkan Omah dengan tutur bahasamu yang telah membuat pengakuan itu?!”, tanya Omah sedikit bernada tinggi menatap kesal ke Yusra. Dan mereka bertiga dengan bersamaan menatap sedikit kaget ke Omah. “Sadar atau tidak, kau sudah menghianati dua orang wanita yang sangat masih dekat denganmu! Kau belum menyelesaikan perceraianmu dengan Yandra, belum juga kau menikah dengan Clara! dan sekarang kau menambah seorang lagi!?”.
Sambung Omah dengan membentak keras Yusra sehingga membuat mereka bertiga menjadi tercengang seketika. Dan Yusra berbisik dihatinya, “Bukan dua orang wanita! Tetapi hanya satu wanita saja, Clara!”, masih menatap tercengang mendadak bungkam ke Omah. “Jangan membuat Omah beserta keluarga besarmu menjadi sangat memalukan hanya karna kebodohan yang sudah kau lakukan itu! Sebelum pernikahanmu ditetapkan, bawa Mirzara kepada kami semua!”, Omah memberi perintah.
Omah memberi Yusra sebuah perintah seperti itu, agar tidak terjadi kesalah pahaman yang bisa memalukan Yusra, Omah beserta keluarga besarnya ketika pernikahan Yusra dan Clara sudah ditetapkan. Karna Yusra telah memiliki seorang wanita idaman lain yang bernama Mirzara. Isi dari pemikiran Omah seketika tadi saat masih berbicara. Setelah mendengar kata-kata dari Omah yang berupa amarah padanya.
Yusra meneteskan airmatanya seakan ingin mengatakan kalau semua itu tidak benar. Namun Yusra melanjutkan bungkamnya dengan menutupi wajahnya menyapu airmatanya yang semakin deras bercucuran, sebab dihatinya ia sedang menangis begitu lirih namun tak bersuara. Mamahnya dan Yuska yang sudah melihat dirinya, hanya berdiam terpaksa membiarkannya. Karna jikalau mereka berdua ikut berbicara, maka Omah akan lebih panjang dalam berbicara membahasnya semakin keras.
Kemudian Omah berkata lagi memberi perintah berupa mengusir Yusra secara halus. “Sekarang kamu pergi kekamarmu! Omah tidak mau melihat wajahmu, sebelum Mirzara dapat kau bawa kepada kami semua disini!”, perintah Omah begitu menyakiti Yusra. Dan Yusra yang sangat merasa sakit karna perintahnya, bahkan semakin merasa sakit langsung beranjak dengan berlari meninggalkan Omah dan mereka berdua. Ketegangan malam ini pun terhenti, namun tetap berlanjut sebelum Mirzara terungkap.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Esok harinya, Yusra berdiam diri didalam kamarnya. Ia sedang mencoba menjalani perintah dari Omah yang dipikirnya sebagai hukuman untuk dirinya sendiri. Hukuman yang dimaksud Yusra adalah tidak akan menunjukkan wajahnya kepada Omah, sebelum dirinya sendiri membawa Mirzara kepada Omah. Dan kini Yusra berjalan menuju kejendela kamarnya, lalu melihat-lihat pemandangan diluar jendela kamarnya yang tampak kosong ketika sudah berdiri tegak didepan jendela kamarnya.
Namun ketika melihat kebawah dari luar jendela kamarnya tersebut, tanpa disengaja melihat Omah sedang bersantai menyirami bunga-bunga ditaman samping rumahnya. Yusra pun mulai menatapinya hening, meski dibenaknya ingin sekali menyapa. Kemudian terpikirkan olehnya, jika ia harus menghubungi Yandra untuk datang segera kerumah kediamannya sendiri demi memperbaiki hubungannya dengan Omah agar tidak berlanjut panjang.
Dan Yusra pun langsung beralih menuju ketempat tidurnya untuk mengambil ponselnya. Sesampainya ditempat tidurnya, Yusra langsung mengambil ponselnya lalu menghubungi Yandra. Nasib baik kini sedang ada padanya, tanpa menunggu waktu yang lama Yandra langsung mengangkat telepon darinya dan Yusra langsung memberitahukan maksudnya tadi. Yusra memintanya untuk segera datang kerumah kediamannya sendiri karna ada sesuatu yang harus dikembalikan darinya, untuk Yandra.
Dan kini Yusra tinggal menunggu kedatangan Yandra dirumah kediamannya sendiri, sebab Yandra sudah berkata “Iya” tadi disaat masih berbicara melalui telepon.

Beberapa saat kemudian. . . .

Kini Yusra berada dibalkon depan atas rumahnya, ia sedang menunggu kedatangan Yandra dengan berdiri tegak didepan pagar dibalkon atas rumahnya. Tak berapa lama menunggu, Yusra pun melihat Yandra memasuki rumahnya dengan melewati pintu gerbang rumahnya. Dan ketika dilihatnya Yandra sudah berjalan memasuki sekitar taman samping kiri-kanannya, Yusra memanggil namanya pelan sehingga hanya Yandra saja yang dapat mendengar panggilannya itu.
Yandra pun menjadi terhenti lalu mendongangkan kepalanya perlahan keatas mengarah kebalkon atas rumah kediaman Yusra, lalu dilihatnya Yusra sedang tersenyum kecil padanya. Kemudian Yusra mengisyaratkan pada Yandra untuk segera pergi kebalkon atas depan rumahnya melalui pintu masuk rumah, dan Yandra langsung beranjak memasuki pintu rumah bergegas akan menemuinya dibalkon depan atas rumah kediaman Yusra.
Yusra yang masih berdiam ditempatnya, menggerakkan kedua tangannya untuk membuka sesuatu dilehernya. Ia sedang berusaha membuka sebuah kalung dilehernya, dan ketika berhasil membukanya Yusra berlanjut memegang kalung tersebut dengan masih menggunakan kedua tangannya, mendiamkannya dihadapan wajahnya sendiri. Tangan kirinya memegang sisi kiri kalung tersebut begitupula dengan tangan kanannya memegang sisi kanan kalung tersebut.   
Sementara dibawah balkon depan atas rumahnya, Omah tidak sengaja melihat Yusra dalam keadaan seperti itu. Dan seketika Omah teringat pada mimpinya tentang Yusra yang telah bersikap sama. “Yusra? Satu dalam cerita yang terjadi didalam mimpiku baru menjadi nyata!”, bisik Omah tanya baru menyadari menatapi Yusra yang melamun menatapi kalung tersebut. Kemudian dilihatnya kehadiran Yandra yang baru saja mendatangi Yusra berdiam tepat disamping kiri Yusra.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Omah yang mulai terkejut karna kehadiran Yandra secara tiba-tiba dengan berdiam tepat disamping Yusra, bergegas memasuki rumah mengalihkannya. Sementara Yusra masih belum menyadari bahwa Yandra sudah berada disampingnya kini, bahkan mengetahui Omah yang sudah melihat padanya sedari tadi pun belum sempat disadarinya. “Yusra? Apa yang mau kamu kembalikan padaku?”, tegur Yandra berbisik lembut. Yusra melirikkan matanya kesamping bawah mengarah ke Yandra.
“Kedua tanganku sedang memegang apa?”, tanya Yusra masih melirikkan matanya kesamping bawah mengarah ke Yandra.
“Sebuah kalung!”, Yandra menjawabnya dengan melihat ke kalung tersebut lalu melihat ke Yusra. Yusra melirikkan matanya melihat ke kalung tersebut.
“Ternyata kau masih buta, kau tidak melihat ada sesuatu yang lain pada kalung ini!”, Yusra mengatakan sebuah teka-teki menegaskan kecil.
“Kalung itu milikmu, tidak alasan bagimu untuk mengembalikannya padaku!”, Yandra berkata menolak dengan menjelaskannya karna ketidak mengertiannya.
Mendengar kata penolakan darinya itu, Yusra menjatuhkan kalung yang dipegangnya dengan memundurkan dirinya satu langkah kebelakang. Dan kalung itupun jatuh terhempas, Yandra yang sudah melihat kalung itu jatuh terhempas menjadi terkejut. Sebab baru dilihatnya ada sebuah cincin pernikahannya dengan Yusra dulu, milik Yusra terikat ditali kalung tersebut.
“Bagaimana ini? Apa yang terlintas dipikiranmu setelah melihatnya yang sudah jatuh terhempas?”, Yusra berkeluh memancingnya untuk berkata.
“Kau jatuhkan dan hempaskan cincin itu, sama seperti aku yang merasa telah kau jatuhkan lalu kau hempaskan! Rasanya retak, tapi gak berbeling!”, kata Yandra mengomentari dengan memakai perasaannya sendiri berbahasa sedkit geram mengeluhkan. Yusra menjadi melihat padanya terkejut tak menyangka bahwa Yandra akan berkata seperti itu.
“Lalu bagaimana dengan aku, yang secara sembunyi-sembunyi masih memakai cincin dari pernikahan kita dengan menaruhnya didalam bajuku! Tali dari kalung itu memang sering tertunjuk, tetapi pada buah kalungnya selalu berusaha untuk aku sembunyikan agar tidak tertunjuk secara terang-terangan! Sebab dan karnanya pada buah kalung itu merupakan sebuah cincin pernikahan kita dulu!”, Yusra langsung mengeluhkan balik mengutarakan yang sebenarnya.
Yandra menjadi sedikit luluh mendengar perkataannya lalu melihat ke Yusra setelah mendengarkan. Kemudian dilihatnya Yusra mengmbil kalung yang masih mengikat cincin pernikahannya. Usainya mengambil kalung yang masih mengikat cincin pernikahannya itu, Yusra berkata kembali dengan berdiri tegak menghadap ke Yandra. “Harga cincin ini sangat tidak berharga! Yang berharga, saat kau melingkarkannya dijemariku dihari bahagia kita dulu!”, pengakuan Yusra menatap meyakinkannya.
“Sekarang, pergilah kekamarmu yang dulu pernah menjadi tempat istirahatmu! Karna sesuatu yang akan aku berikan padamu telah ada dikamarmu didalam sana! Ikuti saja perintahku dan kumohon jangan banyak bertanya!”, sambung Yusra memberi perintah. Usainya memberi perintah kepadanya, Yusra mengajak Yandra memasuki kedalam rumah dengan tujuan yang berbeda. Tujuan dari Yusra pergi kelantai bawah akan menemui Omah.
Sedangkan tujuan dari Yandra akan segera memasuki bekas kamarnya dulu. Dan ketika sudah sampai memasuki kedalam bekas kamarnya dulu, Yandra mendapat petunjuk yang akan menemukan sebuah tulisan rahasia didinding didalam  bekas kamarnya dulu.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar