Minggu, 27 Maret 2016

Badung Location. . . . Season 2 #30

Kemudian Yusra menurunkan botol kecll itu masih menatap tegas kepada mamahnya. “Apakah mamah masih ingat dengan pengorbanan Yusra meminum segelas susu milik Yandra, karna Yandra tidak bisa meminum susu putih! Dan tadi, Yandra melakukan pengorbanan itu hingga dirinya harus menahan rasa mualnya karna sudah menghabiskan segelas susu yang mamah sediakan untuk Yusra! Katakan pada Yusra, apa maksud dari mamah melakukan itu pada kami?”, Yusra menceritakan lalu menanyakan.
“Dulu juga ada seorang peri, dia mengantarkan segelas susu untuk anakku bila anakku telah lupa tuk meminumnya! Dan kini, anakku sangat merindukan dirinya itu!”, mamahnya mengulang kata yang pernah diucapkan Yusra dengan memakai bahasanya sendiri. Sontak Yusra menjadi kaget terdiam seketika, menatap kaku.
“Jadi, mamah sudah mengerti dengan kata Yusra yang pernah Yusra ucapkan itu dengan mamah mengulangnya memakai bahasa mamah sendiri?! Dan hanya dia yang bisa melakukannya!”, Yusra bertanya masih dengan kagetnya namun merasa sedikit lega berharap akan ada celah untuknya sendiri kembali pada Yandra. Kemudian berpamitan untuk memasuki rumah dengan membuang botol kecil ketempat sampah didekatnya.
Sementara mamahnya mulai merasa bisa memahami keinginan dari Yusra yang sebenarnya. Namun tidak bisa menjanjikan akan memenuhinya atau malah sebaliknya, tidak sama sekali. Sepertinya hubungan bathin antara keduanya yang sebagai Ibu dan Anak mulai memiliki signal untuk saling memahami apa yang sudah terpendam.

Malam harinya. . . .

Dikamarnya, Yusra sedang bersandar ditempat tidurnya dengan meluruskan kedua kakinya ditempat tidurnya. Ia sedang bersantai dengan memainkan laptopnya, dan kini ia akan mengajak Mirza mengobrol melalui chat lewat akun facebook. Yusra memulai chatnya dengan kata sapa, “Malam sayang”, memakai emoticon senyum. Mirza yang sudah membaca chat darinya pun membalas, “Ampun cyiiiiin”, memakai emoticon tertawa terpingkal-pingkal. Dan mereka saling menyambung chat.
“Lo besok ajak siapa aja? Partner boleh lebih dari satu orang kan?”, chat Yusra menanyakan tentang acara pada esok hari.
“Lo diundang lewat online juga? Iya nih, gue mau bawa Eisya sama Mora!”, balas Mirza.
Namun ketika Yusra akan menjawab chatnya lagi dengan Mirza, mendadak laptop miliknya kehabisan daya baterai. Mau tak mau pun Yusra mengakhiri chatnya dengan beranjak pergi menuju kelantai bawah untuk mengambil air minum didapur rumahnya. Sesampainya dilantai bawah dan sudah mendekati dapur rumahnya, langkahnya menjadi berhenti seketika karna melihat Omah keluar dari dalam dapur rumah yang kini sedang berjalan mendekatinya.
“Omah….?”, sapanya sedikit tanya menatap segan. Sedangkan Omah baru berhenti didepannya, menatap tegas. “Besok malam, kau akan pergi bersama Clara! Omah tau kau juga diundang secara online bukan, begitupun Clara?! Besok adalah hari ulang tahun perusahaan teman kerjasama perusahaan kita! Jadi kau tidak boleh datang dengan seorang diri, mengerti!?”, Omah langsung mengungkap keinginannya. Sedikit menuntut.
“Baik Omah! Yusra akan pergi bersama Clara! Lagipula, disana Yusra akan berjumpa dengan teman-teman Yusra….?”, Yusra berkata menerimanya. Namun dipotong oleh Omah secara tiba-tiba ketika akan berbicara menjelaskan sesuatu. “Kenalkan Clara kepada teman-temanmu lagi! Karna Omah sudah meminta Clara memperkenalkan kau juga dengan teman-temannya!”, perintah Omah dengan memotong secara tiba-tiba. Lalu pergi meninggalkan.
Sementara Yusra masih berdiri ditempatnya sambil merenungkan tentang sebuah acara pada hari esok, tepatnya dimalam hari. Ia merenungkan bahwa acara pada hari esok, tepatnya dimalam hari akan ada sebuah pertemuan yang tak terduga antara Clara dan Yandra. Dirinya sudah bisa memastikan, namun tidak untuk keduanya, Clara dan Yandra.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

                Esoknya disore hari dikediaman Yusra, Yusra sudah pulang dari kantornya juga sudah memasuki rumah akan menaiki tangga menuju kamarnya. Namun tiba-tiba saja langkahnya menjadi terhenti saat ketika baru saja menginjaki satu buah anak tangga, sebab Omah telah memanggilnya sembari berjalan menghampiri dirinya. Sementara Yusra masih berdiam ditempat baru menolehkan kepalanya tuk melihat ke Omah.
Dan dilihatnya kini Omah sudah berhenti disampingnya dengan menunjukkan sebuah kemeja berwarna biru. “Omah mau, kamu memakai kemeja ini! Karna Clara akan memakai gaun berwarna biru pula pada acara malam nanti!”, Omah mengatakan keinginannya dan menjelaskannya. Yusra hanya berdiam mencoba mengambil kemeja berwarna biru persembahan darinya. Omah pun langsung merasa bahagia karna telah dilihatnya Yusra menerima kemeja berwarna biru persembahan darinya itu. 
Kemudian Omah beranjak meninggalkannya kedapur dan Yusra mulai menaiki anak tangga membawa kemeja berwarna biru persembahan dari Omah. Namun ketika sudah sampai dilantai atas, akan segera membuka pintu kamarnya. Tiba-tiba saja ada yang menghentikannya lagi, dengan memanggil namanya pula sama percis yang telah dilakukan oleh Omah tadi. Dan kali ini yang menghentikannya adalah sosok mamahnya yang sudah berhenti disampingnya.
“Mamah?”, sapa Yusra ketika sudah mengetahui dengan melihat kepadanya langsung. “Apa mamah mau memberiku suatu barang, yang harus Yusra kenakan pada malam nanti?”, tanya Yusra sedikit menganggap sama dengan apa yang telah Omah persembahkan padanya tadi. Mamahnya menggeleng menatap kaku namun memendam perhatiannya. “Yusra tidak tau, Omah melakukan ini dengan sadar atau tidak! Iyah, Omah perlakukan Yusra dengan Clara seperti couple saja!”, ungkapnya.
“Jika kamu tidak menganggap Clara sebagai couplemu! Lalu siapa Yusra?”, mamahnya menanyakan balik seolah-olah mendukung Omah. Yusra menahan hasratnya untuk mengatakan nama seseorang dengan memilih diam, menatap kaku. “Apakah dia Yandra?”, tanya mamahnya sedikit membuat Yusra mengalami mati gaya. Yusra menggeleng, mamahnya memilih diam juga.
“Mamah jangan menanyakan tentang nama siapapun saat ini? Karna saat ini, Yusra sangat wajib untuk lebih mematuhi apa yang Omah inginkan! Sebab dan karnanya, Yusra bisa memilih waktu kapan Yusra mematuhinya, termasuk kapan Yusra bisa berpaling sejenak tidak mematuhinya!”, ungkap Yusra memakai tatapan memohon.
“Mama sedikit terpukau dengan kata-katamu! Sayang, anak mamah, mamah akan selalu mendukungmu! Walaupun mamah tidak bisa menunjukkannya, tapi percayalah mamah akan selalu mendukungmu! Sebab seorang Ibu lebih mengerti daripada siapapun terhadap buah hatinya!”, ungkap mamahnya membuat Yusra begitu tersanjung sehingga memeluknya teramat merasa haru.
“Sekarang Yusra mulai memahami sesuatu mamah! Disana juga ada seorang ibu yang begitu menjaga anaknya agar tidak ada yang megambilnya dari dekapannya! Karna mendapat dekapan seorang ibu, bagi Yusra itu sangat mahal harganya!”, Yusra semakin mengungkap mengingat perjuangan Yandra dalam menjaga putranya.
Kemudian mereka berdua saling melepaskan pelukannya masing-masing. Saling bertatapan menunjukkan emosi masing-masing. “Kamu istirahat dulu! Persiapkan dirimu untuk menghadiri acara pada malam nanti”, usainya mengatakan itu mamahnya beranjak pergi meninggalkan. Sedangkan Yusra melihat ke kemeja persembahan dari Omahnya sesaat baru memulai membuka pintu kamarnya sembari memasukinya.

Badung Location. . . . Season 2
“Pernikahan Diatas Matrai”

                Malampun tiba, acara yang dimaksud mulai terlaksana. Kini Yusra bersama keluarga besarnya sudah tiba ditempat dimana acara yang dimaksud telah terlaksana. Disana mereka bertemu langsung dengan keluarga dari Clara sembari bersilaturahmi antara kedua keluarga. Clara tampak begitu anggun memakai sebuah gaun berwarna biru persembahan dari Omah, dan Yusra sudah mengetahui itu. Namun tidak bagi kedua keponakan Yusra yang ikut serta dalam acara tersebut.
Mereka berdua yang sebagai keponakan dari Yusra, melihat aneh dengan penampilan Clara yang seanggun itu. Kemudian mereka, keluarga besar Yusra dan Clara berpencar meninggalkan Yusra dan Clara untuk berdua saja. “Kau tampak anggun pada malam ini! Aku bangga mempunyai teman sepertimu untuk menemaniku pada malam ini!”, puji Yusra menatap terkesima pada Clara. Sedangkan Clara hanya tersenyum malu mengajaknya untuk berpindah ketempat yang lain.
Begitupula Mirza yang membawa Yandra, Eisya juga Mora telah tiba lebih dulu daripada Yusra beserta keluarga besarnya. Mereka sedang berbincang-bincang dengan berdiri sambil memegang segelas minuman. Ditengah Yandra masih berbincang-bincang bersama mereka, tiba-tiba saja ia terpandang pada seorang wanita yang sedang bersama Yusra. Bukan wajah, juga bukan pakaian yang sedang ia pandangi dari wanita itu. Namun sebuah kalung yang sedang dikenakan oleh wanita itu.
   Sementara Yusra dan seorang wanita itu yang sebenarnya Clara, belum menyadari jika Yandra sedang memandangi keduanya. Kemudian Yandra berkata permisi untuk pergi ketempat lain kepada mereka bertiga, tanpa memberitahukan alasannya. Dan mereka bertiga langsung mempersilahkannya lalu kembali berbincang-bincang, dan Yandra mulai beranjak menghampiri Yusra yang sudah berjalan terpisah meninggalkan Clara.
Dan kini Yandra telah berhasil menghampiri Yusra dengan menepuk pelan pundak Yusra dari arah belakang Yusra. Yusra pun langsung berhenti dengan berbalik kebelakang. Sejenak mereka bertatapan diam menahan hasrat ingin bertanya. Kemudian Yandra akan bertanya memulai percakapan antara keduanya. “Kau telah pintar memilih pasangan!”, sapa Yandra memujinya. Lalu melihat kearah kanannya dikejauhan, “Disana aku juga melihat keluarga besarmu!”, melihat kembali ke Yusra.
“Oyah, aku baru saja hampir melupakan sesuatu!”, Yandra berkata lagi berlagak lupa. Yusra masih berdiam semakin menatapnya. “Selamat yah, kamu sudah bertunangan dengan dia! Dia yang telah memakai kalung bekas diriku!”, ucapan Yandra membuat Yusra merasa sedikit dihina. “Selamat juga untuk kamu, yang sudah menjadi seorang ibu tunggal untuk putraku!”, balas Yusra mengungkap apa yang sudah diketahuinya.
Yandra berpaling melihat ke keluarga besar Yusra kembali dikejauhan. “Mereka belum mengetahui, jadi tidak perlu cemas dalam memandangi mereka disana!’’, Yusra menambahkannya. Yandra kembali melihat padanya, menahan cemasnya. “katakan padaku, siapa nama lengkap dari Cillo!? Aku ayah biologisnya sangat berhak mengetahuinya!”, tanya Yusra memerintahkannya sedikit keras.
“Jangan menghakimiku Yusra! Aku sudah lama menderita, sedangkan kau berbahagia dengan wanita itu!”, Yandra membela dirinya sendiri.
“Kau harus memberitahuku sekarang juga! Lagipula, aku sudah terlanjur mengetahui kalau Cillo adalah putraku! Atau lebih baik, aku memberitahukan Omah tentang Cillo agar apa yang kamu takutkan akan benar terjadi!”, Yusra semakin memintanya berlanjut mengancamnya secara halus. Yandra menggeleng menunjukkan cemasnya.
“Yusrandra!”, Yandra mengatakannya.
“Katakan sekali lagi!”, Yusra memintanya mengulang katanya sebab kurang jelas mendengarnya.
“Yus-ran-dra! Aku memakai, gabungan dari nama kita untuk Cillo!”, Yandra mengulanginya sembarii menjelaskannya. Menatap segan.
Yusra sudah mendengarnya jelas menatapi kedua bola mata dari Yandra begitu tajam memendam sesuatu. Karna diam-diam Yusra menahan hasratnya untuk memeluk Yandra, hatinya menjadi luluh karna Yandra telah berkata jujur kembali. Ketika dirasanya sudah cukup, Yusra berpaling pergi meninggalkan, begitupun Yandra yang berpaling pergi pula meninggalkan tempatnya. Namun mereka berdua  mendapat kepuasan karna sudah berbicara secara empat mata ditengah keramaian.
Dan ternyata Yusra berpaling pergi meninggalkan Yandra kembali ke Clara. Saat ketika sudah bersama Clara, Clara mengajaknya untuk berdansa dtengah orang-orang yang sedang berdansa dengan pasangan masing-masing. Sementara Yandra yang masih berjalan mendekati Mirza, Eisya juga Mora. Langkahnya menjadi terhenti seketika, karna tidak sengaja melihat Yusra sedang berdansa bersama seorang wanita yang baru diingatnya bernama Clara.

Badung Location. . . . Season 2

“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar