Rabu, 20 Januari 2016

Badung Location. . . . #23



Hari ini merupakan hari kedua Yusra berada diluar negeri, dan hari ini juga Yandra akan memulai traveling demi menjelajah tempat wisata dibeberapa kota besar di Indonesia. Kota yang akan dikunjungi dirinya adalah Kota Semarang, Kota Jogja, Kota Bandung dan terakhir kembali ke Jakarta. Ia akan melakukan perjalanannya kurang lebih dalam lima hari berturut-turut.

Perjalanannya di Kota Semarang. . . .

Perjalanannya yang pertama Yandra menuju ke Kota Semarang. Karna ia ingin sekali mengambil gambar ditempat wisata yang bernama “Lawang Sewu” yang artinya gedung dengan seribu pintu. Dimana pada mitos pernah diceritakan, setiap orang yang memasuki gedung tersebut tidak akan pernah bisa keluar dari gedung tersebut bila tidak ditemani dengan pemegang juru kunci gedung Lawang Sewu tersebut.
Dan kini Yandra telah sampai di Kota Semarang, telah berada ditempat wisata yang bernamakan “Lawang Sewu”. Meskipun merasa sedikit horror namun dirinya tetap mengambil gambar dirinya didepan pintu muka pada gedung Lawang Sewu tersebut. tidak puas dengan itu, ia pun meminta photographer keliling untuk memotret dirinya dengan latar gedung Lawang Sewu yang penuh. Kemudian ia membayarnya limapuluh ribu rupiah untuk mencetak gambar dirinya berukuran besar.
Dan foto hasil dari cetakkannya itu akan dipajang didalam kamarnya sendiri, dikediamannya bersama Yusra.

Perjalanannya di Kota Jogja. . . .

Perjalanan yang kedua dilakukannya di Kota Jogjakarta. Disana Yandra akan mengunjungi tempat wisata yang bernama Candi Borobudur juga Candi Prambanan. Pertama ia mengunjungi tempat wisata Candi Borobudur, tak lupa mengabadikannya dengan mengambil gambar dirinya dengan Candi Borobudur tersebut. Dan pada esok harinya, Yandra menyempatkan dirinya untuk hadir ke festival pemotretan di Candi Prambanan.

Esoknya. . . .

Dan dirinya pun kini sedang memakai kostum dari Roro Jonggrang lengkap dengan hiasan pada rambutnya. Kemudian berfoto dengan Candi Prambanan tersebut lalu dicetak berukuran besar untuk kenang-kenangan dari festival pemotretan di Candi Prambanan tersebut. Dan foto kenang-kenangannya dari festival pemotretan di Candi Prambanan itu akan dipajang dikamarnya sendiri, dikediamannya bersama Yusra. Yandra berada di Kota Jogja selama Dua hari satu malam.                  

Perjalanannya di Kota Bandung. . . .

                Perjalanan yang ketiga dilakukannya di Kota Bandung. Kini Yandra telah tiba di Kota Bandung, ia akan melanjutkan perjalanannya menuju tempat wisata yang bernama “Kawah Putih”. Ditempat wisata tersebut terasa dingin karna itu dirinya memakai jacket berwarna merah muda bermotifkan kupu-kupu, tak lupa dengan topi kupluk dikepalanya berwarna merah dan rambutnya yang kriting gantung dibiarkannya terurai.
                Dan lagi, Yandra mengabadikannya dengan berfoto-foto sendiri seperti yang dilakukan pengunjung lainnya. Kemudian meminta tolong pada salah satu pengunjung untuk mengambil gambar dirinya secara keseluruhan dengan berdiri ditepi Kawah Putih tersebut, memakai senyuman dan gaya yang sangat menikmatinya. Dan gambar dirinya yang demikian akan dicetak dengan ukuran besar, akan dipajang dikamarnya sendiri dikediamannya bersama Yusra.

Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”

                Kini Yandra telah kembali ke Jakarta dengan menginap satu malam didekat tempat wisata yang bernama “Ancol”. Dan kinipun Yandra telah berada dipantai Ancol dengan memakai pakaian baju berwarna putih serta dengan rok mininya berwarna biru laut. Tak lupa dengan kepalanya yang dihiasi sebuah lingkaran kecil dibalut dengan rangkaian bunga melati berukuran kecil. Yandra mendadani dirinya seperti itu karna ingin merasa menjadi Sang Ratu Pantai Ancol dalam sehari penuh.
                Kemudian ia akan membuat video berdurasikan limabelas menit untuk disebarkannya pada akun sosial media pribadinya. Pertama, ia mengambil gambar video saat dirinya sedang tersapu ombak ketika berdiri dibibir pantai tersebut. Kedua, ia mengambil gambar dengan meminum air kelapa dengan tempurung kelapa berukuran jumbo. Dan ketiga, ia mengambil gambar dengan dirinya yang sedang berlari memakai senyuman lepas mengarah kelaut lepas.
                Sungguh indah momen-momen yang telah diambilnya, diabadikannya ketika masih menjalani traveling meskipun hanya seorang diri. Karna untuk bisa melakukan traveling adalah impiannya sejak dulu waktu masih SMA. Dan kini impiannya untuk bisa melakukan Traveling sudah tercapai tanpa berniat sedikitpun pada awalnya. Namun ada satu impian yang belum ia capai, yaitu ingin bergabung kembali dengan keluarganya setelah ibunya meninggal saat umurnya masih menginjak dua tahun.
                Esok harinya, Yandra pergi ke makam almarhum ibunya dengan membawa bunga lalu meletakkannya dipusara ibunya didekat batu nisan ibunya. Ia pun mendoakan ibunya kemudian berharap kalau dirinya akan bertemu dengan sosok ayahnya dalam keheningan meratapi pusara ibunya. Sementara ditempat lain, ada sosok pria paruh baya sedang mengendarai mobil dan akan menuju kesuatu tempat.
Sebelum dirinya beranjak pergi dari pusara ibunya, Yandra lebih dulu berdoa. Yandra meminta dalam doanya untuk segera dipertemukan dengan sosok ayahnya bagaimanapun keadaannya kepada Tuhan. Dan ketika dirinya akan menyebrang jalan, tiba-tiba saja tali sepatunya putus dan terpaksa membetulkannya dulu dengan sedikit membungkuk. Saat ketika akan mencoba melangkah usainya membetulkan tali sepatunya, tiba-tiba kedua kakinya terasa kram hingga membuatnya berjalan pelan.
  Namun dengan tiba-tiba muncul kendaraan mobil yang melaju dari tikungan arah kanan darinya lalu menabraknya secara tidak sengaja. Yandra pun terjatuh tergeletak seketika mulai tak sadarkan diri, sedangkan orang yang menabraknya itu mencoba menghubungi ambulance rumah sakit terdekat. Dan ternyata orang yang menabraknya itu adalah seorang pria paruh baya yang sedang mengendarakan kendaraan mobilnya tadi. Entah, takdir apalagi yang akan diterima oleh Yandra?!

Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”

Dan kini Yandra telah berada dirumah sakit, ia mengalami pendarahan diotak dan harus segera dioperasi. Sang pria paruh baya itupun mau bertanggung jawab dengan akan menanggung biaya operasinya, bahkan dengan semua biaya pengobatannya. Dan kini sang pria paruh baya itu mencoba mendonorkan darahnya untuk Yandra, yang sangat memerlukan golongan darah B. Dan yang lebih mengagumkan daripada itu, seorang Dokter yang akan mengoperasinya adalah Dokter Fachri.
Namun Fachri belum terbuka pada sang pria paruh baya itu kalau Yandra adalah temannya, dan itu karna Fachri sangat serius akan menyelamatkan nyawa Yandra yang tidak bisa menunggu waktu lagi tuk dilakukannya tindakan operasi. Operasi Yandra kinipun telah dilakukan, menunggu jalannya operasi Yandra pria paruh baya itu menelepon anaknya yang bernama Mirza yang sedang berada diluar negeri. Pria paruh baya itu mengadukan kalau dirinya telah menabrak seorang wanita secara tidak sengaja.
Dan kini seorang wanita yang telah ditabraknya itu baru menjalani tindakan operasi. Setelahnya mengadukan yang demikian, pria paruh baya itu memintanya untuk langsung kerumah sakit saat sudah tiba di Indonesia kembali pada malam nanti. Mirza yang disana mendengar cerita pengaduannya, juga permintaannya pun langsung menyetujuinya. Dan ternyata pria paruh baya itu adalah ayah kandung dari Mirza.

Beberapa jam kemudian. . . .

Operasi yang sedang dijalani Yandra kini telah selesai, dan Fachri yang mengoperasinya langsung merasa lega karna operasinya berhasil meskipun sempat alami gangguan pada jantungnya beberapa menit yang lalu. Dan Yandra mulai dipindahkan keruang ICCU untuk tahap pemulihannya dari masa kritisnya yang masih berlangsung. Sementara pria paruh baya itu dipanggil oleh Fachri untuk membicarakan sesuatu yang menjanggal tentang gen dari pria paruh baya itu dan Yandra.
Dan kini mereka telah duduk berhadapan diruangan Dokter Fachri dengan saling menyapa lebih dulu. Kemudian Dokter Fachri mengatakan kalau hasil dari pemeriksaan darah terdapat gen dari mereka berdua sangat cocok. Dan itu menandakan bahwa Yandra adalah putri kandungnya. Pria paruh baya itupun merasa kaget lalu teringat pada putri kecilnya yang berusia dua tahun telah hilang dibawa istrinya karna kesalah pahaman dari keduanya.
“Kalau benar hasilnya seperti itu, maka biarkan saja saya yang akan mengajaknya bicara nanti! Ketika dirinya sudah sadar terbebas dari masa kritisnya!”, kata pria paruh baya itu menegaskannya.
“Baiklah, saya serahkan semua tanggung jawab ini kepada anda pak Mirzain! Dan semoga semuanya akan menjadi baik-baik saja!”, sahut Dokter Fachri dengan sangat berwibawa.
Pembicaraan merekapun beralih dengan membicarakan kondisi keadaan Yandra yang sudah berhasil menjalani operasinya. Dan Dokter Fachri mengatakan kalau Yandra akan dapat benar-benar pulih setelah jahitan dikepalanya sudah kering, kira-kira butuh waktu seminggu lamanya.

Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar