Hari ini merupakan hari kedua Yusra berada diluar
negeri, dan hari ini juga Yandra akan memulai traveling demi menjelajah tempat
wisata dibeberapa kota besar di Indonesia. Kota yang akan dikunjungi dirinya
adalah Kota Semarang, Kota Jogja, Kota Bandung dan terakhir kembali ke Jakarta.
Ia akan melakukan perjalanannya kurang lebih dalam lima hari berturut-turut.
Perjalanannya di Kota Semarang. . . .
Perjalanannya yang pertama Yandra menuju ke Kota
Semarang. Karna ia ingin sekali mengambil gambar ditempat wisata yang bernama
“Lawang Sewu” yang artinya gedung dengan seribu pintu. Dimana pada mitos pernah
diceritakan, setiap orang yang memasuki gedung tersebut tidak akan pernah bisa
keluar dari gedung tersebut bila tidak ditemani dengan pemegang juru kunci
gedung Lawang Sewu tersebut.
Dan kini Yandra telah sampai di Kota Semarang, telah
berada ditempat wisata yang bernamakan “Lawang Sewu”. Meskipun merasa sedikit
horror namun dirinya tetap mengambil gambar dirinya didepan pintu muka pada
gedung Lawang Sewu tersebut. tidak puas dengan itu, ia pun meminta photographer
keliling untuk memotret dirinya dengan latar gedung Lawang Sewu yang penuh.
Kemudian ia membayarnya limapuluh ribu rupiah untuk mencetak gambar dirinya
berukuran besar.
Dan foto hasil dari cetakkannya itu akan dipajang
didalam kamarnya sendiri, dikediamannya bersama Yusra.
Perjalanannya di Kota Jogja. . . .
Perjalanan yang kedua dilakukannya di Kota Jogjakarta.
Disana Yandra akan mengunjungi tempat wisata yang bernama Candi Borobudur juga
Candi Prambanan. Pertama ia mengunjungi tempat wisata Candi Borobudur, tak lupa
mengabadikannya dengan mengambil gambar dirinya dengan Candi Borobudur
tersebut. Dan pada esok harinya, Yandra menyempatkan dirinya untuk hadir ke
festival pemotretan di Candi Prambanan.
Esoknya. . . .
Dan dirinya pun kini sedang memakai kostum dari Roro
Jonggrang lengkap dengan hiasan pada rambutnya. Kemudian berfoto dengan Candi
Prambanan tersebut lalu dicetak berukuran besar untuk kenang-kenangan dari
festival pemotretan di Candi Prambanan tersebut. Dan foto kenang-kenangannya
dari festival pemotretan di Candi Prambanan itu akan dipajang dikamarnya
sendiri, dikediamannya bersama Yusra. Yandra berada di Kota Jogja selama Dua
hari satu malam.
Perjalanannya di Kota Bandung. . . .
Perjalanan yang
ketiga dilakukannya di Kota Bandung. Kini Yandra telah tiba di Kota Bandung, ia
akan melanjutkan perjalanannya menuju tempat wisata yang bernama “Kawah Putih”.
Ditempat wisata tersebut terasa dingin karna itu dirinya memakai jacket
berwarna merah muda bermotifkan kupu-kupu, tak lupa dengan topi kupluk
dikepalanya berwarna merah dan rambutnya yang kriting gantung dibiarkannya
terurai.
Dan lagi, Yandra
mengabadikannya dengan berfoto-foto sendiri seperti yang dilakukan pengunjung
lainnya. Kemudian meminta tolong pada salah satu pengunjung untuk mengambil
gambar dirinya secara keseluruhan dengan berdiri ditepi Kawah Putih tersebut,
memakai senyuman dan gaya yang sangat menikmatinya. Dan gambar dirinya yang
demikian akan dicetak dengan ukuran besar, akan dipajang dikamarnya sendiri
dikediamannya bersama Yusra.
Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”
Kini Yandra telah
kembali ke Jakarta dengan menginap satu malam didekat tempat wisata yang
bernama “Ancol”. Dan kinipun Yandra telah berada dipantai Ancol dengan memakai pakaian
baju berwarna putih serta dengan rok mininya berwarna biru laut. Tak lupa
dengan kepalanya yang dihiasi sebuah lingkaran kecil dibalut dengan rangkaian
bunga melati berukuran kecil. Yandra mendadani dirinya seperti itu karna ingin
merasa menjadi Sang Ratu Pantai Ancol dalam sehari penuh.
Kemudian ia akan
membuat video berdurasikan limabelas menit untuk disebarkannya pada akun sosial
media pribadinya. Pertama, ia mengambil gambar video saat dirinya sedang
tersapu ombak ketika berdiri dibibir pantai tersebut. Kedua, ia mengambil
gambar dengan meminum air kelapa dengan tempurung kelapa berukuran jumbo. Dan
ketiga, ia mengambil gambar dengan dirinya yang sedang berlari memakai senyuman
lepas mengarah kelaut lepas.
Sungguh indah
momen-momen yang telah diambilnya, diabadikannya ketika masih menjalani
traveling meskipun hanya seorang diri. Karna untuk bisa melakukan traveling
adalah impiannya sejak dulu waktu masih SMA. Dan kini impiannya untuk bisa
melakukan Traveling sudah tercapai tanpa berniat sedikitpun pada awalnya. Namun
ada satu impian yang belum ia capai, yaitu ingin bergabung kembali dengan
keluarganya setelah ibunya meninggal saat umurnya masih menginjak dua tahun.
Esok harinya,
Yandra pergi ke makam almarhum ibunya dengan membawa bunga lalu meletakkannya
dipusara ibunya didekat batu nisan ibunya. Ia pun mendoakan ibunya kemudian
berharap kalau dirinya akan bertemu dengan sosok ayahnya dalam keheningan
meratapi pusara ibunya. Sementara ditempat lain, ada sosok pria paruh baya
sedang mengendarai mobil dan akan menuju kesuatu tempat.
Sebelum dirinya beranjak pergi dari pusara ibunya,
Yandra lebih dulu berdoa. Yandra meminta dalam doanya untuk segera dipertemukan
dengan sosok ayahnya bagaimanapun keadaannya kepada Tuhan. Dan ketika dirinya
akan menyebrang jalan, tiba-tiba saja tali sepatunya putus dan terpaksa
membetulkannya dulu dengan sedikit membungkuk. Saat ketika akan mencoba
melangkah usainya membetulkan tali sepatunya, tiba-tiba kedua kakinya terasa
kram hingga membuatnya berjalan pelan.
Namun dengan tiba-tiba muncul kendaraan mobil
yang melaju dari tikungan arah kanan darinya lalu menabraknya secara tidak
sengaja. Yandra pun terjatuh tergeletak seketika mulai tak sadarkan diri,
sedangkan orang yang menabraknya itu mencoba menghubungi ambulance rumah sakit
terdekat. Dan ternyata orang yang menabraknya itu adalah seorang pria paruh
baya yang sedang mengendarakan kendaraan mobilnya tadi. Entah, takdir apalagi
yang akan diterima oleh Yandra?!
Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”
Dan kini Yandra telah berada dirumah sakit, ia
mengalami pendarahan diotak dan harus segera dioperasi. Sang pria paruh baya
itupun mau bertanggung jawab dengan akan menanggung biaya operasinya, bahkan
dengan semua biaya pengobatannya. Dan kini sang pria paruh baya itu mencoba
mendonorkan darahnya untuk Yandra, yang sangat memerlukan golongan darah B. Dan
yang lebih mengagumkan daripada itu, seorang Dokter yang akan mengoperasinya
adalah Dokter Fachri.
Namun Fachri belum terbuka pada sang pria paruh baya
itu kalau Yandra adalah temannya, dan itu karna Fachri sangat serius akan
menyelamatkan nyawa Yandra yang tidak bisa menunggu waktu lagi tuk dilakukannya
tindakan operasi. Operasi Yandra kinipun telah dilakukan, menunggu jalannya
operasi Yandra pria paruh baya itu menelepon anaknya yang bernama Mirza yang
sedang berada diluar negeri. Pria paruh baya itu mengadukan kalau dirinya telah
menabrak seorang wanita secara tidak sengaja.
Dan kini seorang wanita yang telah ditabraknya itu
baru menjalani tindakan operasi. Setelahnya mengadukan yang demikian, pria
paruh baya itu memintanya untuk langsung kerumah sakit saat sudah tiba di
Indonesia kembali pada malam nanti. Mirza yang disana mendengar cerita
pengaduannya, juga permintaannya pun langsung menyetujuinya. Dan ternyata pria
paruh baya itu adalah ayah kandung dari Mirza.
Beberapa jam
kemudian. . . .
Operasi yang sedang dijalani Yandra kini telah
selesai, dan Fachri yang mengoperasinya langsung merasa lega karna operasinya
berhasil meskipun sempat alami gangguan pada jantungnya beberapa menit yang
lalu. Dan Yandra mulai dipindahkan keruang ICCU untuk tahap pemulihannya dari
masa kritisnya yang masih berlangsung. Sementara pria paruh baya itu dipanggil
oleh Fachri untuk membicarakan sesuatu yang menjanggal tentang gen dari pria
paruh baya itu dan Yandra.
Dan kini mereka telah duduk berhadapan diruangan
Dokter Fachri dengan saling menyapa lebih dulu. Kemudian Dokter Fachri
mengatakan kalau hasil dari pemeriksaan darah terdapat gen dari mereka berdua
sangat cocok. Dan itu menandakan bahwa Yandra adalah putri kandungnya. Pria
paruh baya itupun merasa kaget lalu teringat pada putri kecilnya yang berusia
dua tahun telah hilang dibawa istrinya karna kesalah pahaman dari keduanya.
“Kalau benar hasilnya seperti itu, maka biarkan saja
saya yang akan mengajaknya bicara nanti! Ketika dirinya sudah sadar terbebas
dari masa kritisnya!”, kata pria paruh baya itu menegaskannya.
“Baiklah, saya serahkan semua tanggung jawab ini
kepada anda pak Mirzain! Dan semoga semuanya akan menjadi baik-baik saja!”,
sahut Dokter Fachri dengan sangat berwibawa.
Pembicaraan merekapun beralih dengan membicarakan
kondisi keadaan Yandra yang sudah berhasil menjalani operasinya. Dan Dokter
Fachri mengatakan kalau Yandra akan dapat benar-benar pulih setelah jahitan
dikepalanya sudah kering, kira-kira butuh waktu seminggu lamanya.
Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar