Selasa, 19 Januari 2016

Badung Location. . . . #10



                 Setelah beberapa hari berlalu, kini tiba saatnya untuk melakukan sebuah pemotretan alias pre-wedd. Dan kini Eisya, Mora, Mirza sedang berada disebuah studio sambil menunggu kedatangan Yusra yang masih dijalan. Sementara Yandra sedang mencoba kostum didalam studio tersebut. setelah beberapa saat kemudian menunggu, Yusra pun datang dengan berdiri dihadapan mereka bertiga. Dan mereka bertiga juga berdiri dengan bersamaan melihat dirinya.
                Kemudian dari sisi kanan mereka berempat terlihatlah sosok Yandra yang sedang berjalan menghampiri ketiganya dengan memakai kostum tokoh Elsa pada film Frozen beserta tata rambutnya yang mirip sekali dengan tokoh Elsa pada film Frozen. Mereka berempat pun menjadi sedikit kaget ketika melihat dirinya secara bersamaan juga secara tidak disengaja terpandang ke dirinya. Sementara Yandra masih dengan percaya dirinya berhenti, berdiri dengan anggunnya dihadapan mereka berempat.
                “Elsaaaaaaa?!?!”, Mora dan Eisya berkata serentak masih dengan kagetnya.
                “Wah, sebelumnya aku mengenal tokoh Elsa pada film Frozen melalui televisi animasi anak-anak saja! Dan sekarang tokoh Elsa nan anggun ada dihadapanku!”, sambung Mirza berkata memujinya sembari menggodanya namun sedikit mengejek.
                “Yandra! Ini bukan kostum yang semestinya!”, sambung Yusra menghentikannya.
                “Yusra, aku mau kita menjalani sesi pemotretan sebanyak tiga kali hari ini! Kita akan memakai kostum Princess Snow White, Princess Bele, dan tokoh Elsa pada film Frozen seperti yang aku kenakan kini! Dan semuanya aku yang membayarnya!”, penjelasan Yandra sambil tersenyum manja. Mirza menepuk jidatnya mendesah.
                “Princess Bele apa lagi?”, tanya Yusra semakin bingung melihatnya.
                “Princess Bele itu, adalah tokoh dari cerita Si Cantik dan Si Buruk Rupa! Kostumnya menarik perhatianku, makanya aku pilih ketiganya!”, penjelasan Yandra kembali semakin tersenyum manja.
                “Tapi harus ada pemotretan memakai kostum dari Negara Belanda! Karna itu yang aku mau sebelum mereka memberitahukannya padamu!”, Yusra menegaskan keinginannya.
                “Maka dari itu juga aku memilih kostum princess ini! Karna kostum dari Negara Belanda lagi disewa sama orang lain!”, penjelasan Yandra menceritakan yang sebenarnya.
                Mirza, Mora, dan Eisya pun mulai merasa lega karna telah mengetahui cerita yang sebenarnya dari Yandra. Sedangkan Yusra sedikit merasa geram akan pemberitahuan darinya yang sebenarnya sudah terlambat tuk diceritakan. Tidak mau mengulur waktu lagi, Yusra pun menyetujui untuk menjalani pemotretan hari ini. Meskipun disadarinya akan menyita waktunya selama berjam-jam. Dan kini Mirza menemani Yusra untuk bersiap-siap, begitupula Mora dan Eisya menemani Yandra.

Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”

Pemotretan sesi pertama. . . .

                Pada sesi pemotretan pertama, Yusra dan Yandra akan berfoto dengan latar studio dihujani salju serta ada beberapa boneka salju menghiasinya. Dan mereka berdua akan berdiri disebuah batu besar berwarna putih berbentuk bulat untuk pengambilan gambarnya. Dan kini pun Yandra telah berdiri diatas batu besar tersebut dengan memegang tongkat dari tokoh Elsa dalam film Frozen. Sementara Yusra baru saja menaiki batu besar tersebut dengan berdiri disampingnya.
                Lalu ketika sang photographer menyuruh keduanya untuk bersiap-siap karna akan mengambil gambar dari mereka berdua, Yandra pun berdiri tegak dengan anggunnya sambil memegang tongkat dari tokoh Elsa dalam film Frozen mengarah ke Yusra. Sementara Yusra mengulurkan tangan kirinya seperti akan menggapai tangan Yandra yang memegang tongkat dari tokoh Elsa dalam film Frozen itu. Sedangkan tangan kanannya seperti akan menggapai puncak dari tongkat yang dipegang Yandra itu.
                Dan kemudian saat pengambilan gambar dimulai, mereka masih dalam keadaan yang sama namun kini menjadi saling bertatapan seolah-olah sedang menciptakan sebuah kemistri. Yandra menunjukkan senyuman manjanya, dan Yusra menunjukkan senyuman kecil hingga keduanya terlihat mesra. Semua yang telah dilakukan mereka berdua adalah sebuah arahan dari petugas koreografer sekaligus mengarahkan gaya seseorang untuk melakukan pemotretan.

Pemotretan sesi kedua. . . .

                Sesi pemotretan kedua dilakukan dengan tema Si Cantik dan Si Buruk Rupa pada dua jam kemudian. Dan kini mereka memakai studio dengan latar belakang pada malam hari. Dengan dihiasi batu-batu kecil yang terbuat dari batu bata buatan disekelilingnya. Kemudian Yusra akan menduduki sebuah kursi persegi panjang dengan sebuah lampion disampingnya seolah-olah adalah cahaya yang menerangi keduanya. Dan kini mereka berduapun telah berada pada tempat yang telah disediakan.
                Yusra telah duduk disebuah kursi persegi panjang distudio tersebut, sementara Yandra berdiri disampingnya dan mereka menerima arahan kembali dari petugas koreografer yang sama. Diarahkannya jika Yusra harus duduk menyerong sedikit ke Yandra, dan Yandra juga berdiri dengan sedikit menyerong ke Yusra dengan memegang sebuah tangkai bunga mawar berwarna merah muda. Kemudian bunga itu dipegang dengan kedua tangannya menaruhnya tepat didada samping kiri hingga samping kanannya.
                Dan pandangannya melihat ke Yusra, kembali bertatapan dengan mimik wajah yang sedikit tersenyum namun seperti berbicara. Begitupula Yusra pandangannya juga melihat kepadanya, kembali bertatapan dengan tangan kanannya seperti meminta tangan Yandra untuk digenggamnya. Dan tangan kirinya memegang beberapa tangkai bunga mawar berwarna merah muda, diangkatnya sedikit keatas.
Seolah-olah menggambarkan jika Yusra akan memberikan beberapa tangkai bunganya kembali pada Yandra jika Yandra merelakan salah-satu tangannya untuk digenggam oleh dirinya. Dan terakhir Yusra memakai tatapan dengan sedikit senyum seperti memohon. Kemudian disaat keadaan mereka yang sudah seperti yang demikian, pengambilan gambar pun mulai diambil oleh sang photographer.

Sesi pemotretan ketiga. . . .

                Telah sampai pada sesi pemotretan terakhir. Dan sesi pemotretan terakhir dilakukan setelah tiga jam kemudian. Karna yang ikut serta pada sesi pemotretan terakhir dengan tema Princess Snow White bukan hanya mereka berdua saja. Namun ketiga temannya juga ikut serta menjadi tiga orang kurcaci. Mora memakai kostum kurcaci berwarna Merah, Eisya berwarna kuning, dan Mirza berwarna hijau. Dan studio pemotretan kembali memakai salju buatan.
                Namun propertinya sedikit berbeda. Yaitu ditambahkan sebuah gubuk kecil yang terbuat dari batu bata buatan dipojok belakang berukuran besar. Disediakan pula api unggun menyala disamping pondokan itu, dan disebelahnya akan digunakan sebagai pengambilan gambar untuk keduanya. Sementara dibagian pojok lainnya disediakan pohon buah apel buatan berukuran besar nan lebat buahnya. Dan kini mereka berlimapun akan menjalani sesi pemotretan.
                Dimulai dengan Mora, Mirza, dan Eisya yang sebagai kurcaci duduk didepan gubuk kecil secara bersejajar sambil memegang buah apel besar dikedua tangan mereka masing-masing. Sementara Yusra dan Yandra saling berhadapan menerima arahan kembali. Yusra pun mendapat arahan jika dirinya harus memegang pinggang Yandra dengan kedua tangannya, sedangkan Yandra menaruh kedua tangannya didada kanan-kiri Yusra mennyentuh bahu darinya.
                Kemudian didalam keadaan mereka berlima yang sama, mulai mengarahkan pandangannya ke kamera sang photographer. Mora, Mirza, Eisya pun mulai memasang senyuman ala seorang kurcaci serta dengan mimik wajahnya juga. Dan Yusra juga Yandra memasang senyuman penuh kemesraan melihat ke kamera sang photographer. Gambar pun mulai diambil dari kelimanya yang terlihat begitu sempurna. Namun setelah gambar dari kelimanya telah diambil tiba-tiba saja ruangan menjadi gelap.
                Dan disaat yang bersamaan pula, Yusra dan Yandra menjadi bertabrakan  kecil dibagian wajahnya hingga bibir keduanya saling bersentuhan, seketika sama-sama menjadi terdiam. Didalam keadaan yang masih seperti itu, mereka berdua sama-sama menunggu siapakah yang lebih dulu akan melepaskan sentuhan bibir dari keduanya. Pada lima menit kemudian, disaat yang sama mereka berduapun saling melepaskan sentuhan bibirnya dan saat itu juga ruangan kembali terang.
                Dan ternyata pada lima menit yang lalu telah terjadi konsleting listrik tapi untung saja tidak terjadi sebuah kebakaran kecil. Menyadari itu, Yusra dan Yandra kembali berpandangan lalu saling berpaling pergi karna pemotretan telah berakhir.  

Beberapa saat kemudian. . . .

                Sesi pemotretan telah mereka jalani, dan kini tiba saatnya untuk bersantai disebuah cafe tuk melepas rasa lelah bersama dengan makan sore bersama pula. Dan merekapun mulai bercanda bersama sambil menunggu makanan pesanan datang kepada mereka.
                “Frozen!”, Mirza mulai mengejek melihat ke Yandra.
                “Kurcaci hijau!”, balas ejek Yandra juga melihat padanya.
                “Kurcaci merah!”, Eisya menyambung mengejek Mora melihat ke Mora.
                “Kurcaci kuning!”, balas ejek Mora melihat ke Eisya juga.
                “Itu sayangku!”, sambung Mirza melihat ke Eisya dengan sok menatap cinta.
                Mereka bertiga pun menjadi tertawa dibuatnya sedangkan Eisya menggeleng menatap geram ketiganya karna ejekan dari Mirza. Dan kemudian Yusra menepukkan tangannya kepada mereka berempat memberitahukan jika makanan pesanan yang mereka pesan sudah datang. Mereka pun menjadi terhenti seketika dari candanya beralih akan menikmati makanan pesanannya masing-masing.

Badung Location. . . .
“Pernikahan Diatas Matrai”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar