Rabu, 13 Juli 2016

METAMORFOSA *31*



Malam takbiran kemudian. . . .

Hari pernikahan Bayu dan Inairtif akan dilakukan pada malam takbiran, pada malam ini menyambut hari Raya Idul Fitri pada hari esok dirumah kediaman Bayu. Beberapa tamu saja yang diundang dalam acara akad nikah mereka berdua, termasuk keluarga dari kedua mempelai. Pak penghulu sudah duduk ditempatnya untuk menikahkan kedua sang mempelai. Begtupun sang kedua mempelai yang sudah duduk didepan pak penghulu, menunggu akad akan dilakukan.
Para tamu sudah memusatkan perhatiannya kepada kedua sang mempelai, mulai merasakan suasana begitu hikmat menunggu menyaksikan akad nikah pada keduanya akan segera dilakukan. Susana semakin begitu hikmat, mulai disertai tegang namun terbayar dengan keharuan dalam pernikahan keduanya. Ketika Bayu berhasil mengucapkan ijab qabul dalam satu nafas, satu nada yang begitu khusyu. Sehingga membuat orangtua dari kedua mempelai menjadi meneteskan airmata haru.
Dan kini mereka semua melakukan do’a bersama untuk sang pengantin, begitupula sang pengantin. Setelah melakukan do’a bersama untuk sang pengantin, mereka semua saling mengucapkan kata “sah” disambung dengan ucapan syukur yang berupa kalimat tasbih. Mereka semua dibimbing oleh pak penghulu. Dan yang paling bersemangat mengucapkan kata “Sah” disertai rasa syukur berucap kalimat tasbih adalah El Scant.
Sehingga perhatian Bayu tertuju padanya dengan senyuman bertatap haru. Kemudian Bayu mulai membatalkan wudhunya dengan mencium kening dari Inairtif yang sudah sah menjadi istrinya. Begitupula Inairtif yang mencium tangannya. Mereka yang sudah melihat kedua mempelai, menjadi bertepuk tangan sambil mengucapkan takbir. Sungguh penuh hikmat, serta romantis suasana pada malam ini.
Setelah akad nikah berlangsung, berjalan lancar. Mereka semua kini beralih dengan berada dihalaman depan rumah. Mereka disana mengucap takbir tuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Sedangkan kedua mempelai, berdiri berdampingan ditaman samping halaman depan rumah bersalaman dengan para tamu undangan. Pesta singkat telah terjadi pada rumah kediaman Bayu. Karna semua tamu ikut bergembira merayakan hari pernikahannya.
Dan serta merta ikut bergembira bertakbir bersama menyambut hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari esok. Begitupun Dhiya yang sedang bertakbir bersama mereka sambil memainkan kembang api dengan Raffisa, yang kini sudah menjadi teman barunya.

Lebaran esoknya. . . .

Dipagi hari, mereka berlima yang terdiri dari Bayu, Inairtif dan El Scant, Re Becca serta Dhiya. Telah tidak sengaja bertemu disebuah masjid yang sama. Karna pada sebelumnya mereka tidak membuat janji akan menunaikan ibadah sholat Idul Fitri disebuah masjid yang sama. Mereka bertemu disaat sama-sama masih berjalan dihalaman masjid, lalu mereka saling bersalaman memohon maaf lahir dan bathin.
Dan setelah saling bersalaman memohon maaf lahir dan bathin, mereka pun berjalan bersama akan segera memasuki masjid. Selang waktu berjalan, kini mereka telah usai menunaikan ibadah sholat Idul Fitri. Dan kini mereka sedang berjalan bersama dengan pasangannya masing-masing, dengan Dhiya berada ditengah-tengah mereka berempat. Suasana hubungan kekeluargaan mulai terlihat dari kebersamaan mereka berlima.
Karna mereka berlima wajahnya berseri-seri, begitu ceria, bahagia dapat bersama dalam satu momen awal dihari raya Idul Fitri. Sebelum pulang kerumah kediamannya masing-masing.

Inilah akhir dari kisah mereka berlima. . . .

Mereka berlima telah menjalani hidupnya dengan bermetamorfosa. Layaknya seperti sebelum menjadi kupu-kupu, mereka berlima menghadapi takdir hidup yang tak pernah disangka-sangka. Awalnya, hanya ada Bayu dan El Scant layaknya seekor ulat yang sedang mencari jati diri. Lalu pada tiga bulan kemudian El Scant resmi menikahi Re Becca dan disekian bulan kemudian Bayu baru mengetahui kalau dosanya dimasa lalu telah berbuah.
Yiatu dengan Inairtif yang telah diam-diam menyembunyikan kandungannya darinya. Dan terakhir layaknya sebuah kepompong yang sudah meretas menjadi seekor kupu-kupu cantik. Dan seekor kupu-kupu cantik itu adalah Dhiya, seorang anak yang kini telah hadir ditengah mereka berempat. Sempurna sudah, kini metamorfosa tentang perjalanan kehidupan mereka berlima. Karna kesalahan, kekeliruan, serta dosa dimasa lalu sudah terungkap dan sudah termaafkan.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

-Berakhir Bahagia-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar