Rabu, 13 Juli 2016

METAMORFOSA *25*



Esok harinya, Inairtif pergi kerumah sakit untuk menemui Dokter Bayu. Sebab pada subuh tadi, Dokter Bayu telah memintanya untuk pergi kerumah sakit tuk menemuinya melalui sebuah pesan dari Whatsapp. Kini Inairtif sudah sampai kerumah sakit, sementara Bayu masih menunggunya diruang pribadinya sendiri disana tanpa mencoba menanyakan kabar kedatangan Inairtif. Mereka membuat janji untuk bertemu pada pukul Sembilan pagi.
Akhirnya, kini Inairtif pun sudah sampai didepan pintu ruangan pribadi Dokter Bayu. Ketika Inairtif akan mengetuk pintu ruangan pribadi Dokter Bayu, ia menjadi terhenti membatalkannya karna mengingat pesan dari Dokter Bayu. Pesan dari Dokter Bayu yang langsung mempersilahkannya untuk masuk saja tanpa harus permisi dengan mengetuk pintu dulu. Dan Inairtif melakukannya dengan membuka pelan pintu ruangan Dokter Bayu, mulailah terlihat Dokter Bayu sedang menunggu.
Dokter Bayu sedang menunggunya dengan berdiri dibalik pintu yang tadi sedang tertutup menghadap padanya. Sejenak Inairtif berpikir, jika Dokter Bayu memang menunggunya dalam sikap yang seperti itu tetapi untuk menunjukkan apa, terlintas dipikirannya tiba-tiba. Sedangkan Dokter Bayu menatap padanya diam akan berkata. “Hari ini, tamu yang saya terima hanya kamu. Makanya saya bersikap seperti ini.”, ujar Dokter Bayu menjelaskan.
Apa yang baru saja diujar, dijelaskan Dokter Bayu seperti menjawab apa yang sudah terlintas didalam pikiran Inairtif. “Ada apa Dokter? Bukankah tadi malam kita sudah mengakhiri pertemuan kita?”, tanya Inairtif menjadi penasaran. Bertatap penasaran. “Ikuti saja aku!”, ajak Dokter Bayu sambil memberi perintah dengan berjalan menutup kembali pintu ruangan pribadinya. Inairtif hanya melihatnya membiarkan lalu mengikuti langkahnya yang mulai beranjak.

Sesampainya disuatu ruangan. . . .

Inairtif menjadi terkejut ketika membaca sebuah nama pada pintu ruangan tersebut, sebab telah tertulis “Ruangan Pribadi Dokter El Scant”. Bahkan saat ketika Bayu akan menyentuh gagang pintu tersebut, Inairtif langsung menahannya dengan memegang tangan Bayu, menatap kaget padanya. Bayu pun menjadi terhenti lalu melihat tanya padanya.
“Aku ingin mempertemukan dirimu dengan mereka berdua. Kita harus bicara.”, ujar Bayu memberitahukan tujuannya. Inairtif menggeleng mengisyaratkan jangan, mulai menatap cemas disertai rasa takut.
“Jangan bersikap bodoh, Dokter! Aku tidak siap menyaksikan Dokter El Scant mengetahui siapa kini Dokter sebenarnya.”, Inairtif berkata tegas diawalnya namun berakhir bijak menyentuhkan Bayu. Mencoba menahan Bayu untuk membatalkan niatnya.
“Lebih baik mereka berdua mengetahuinya sekarang, daripada kita harus menyembunyikan ini hingga hari kemudian.”, Bayu memberi nasehat meyakinkannya.
Inairtif menjadi terdiam mendengar nasehat darinya, mulai merasa berani tuk bertemu dengan mereka yang telah dimaksud, yang sedang menunggu kedatangan mereka berdua didalam ruangan. Dan keduanya memutuskan untuk segera memasuki kedalam ruangan tersebut, dengan saling mengucapkan “Bismillah” dihati mereka berdua masing-masing. Demi mempersiapkan kesiapan mental keduanya.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

Dan kini mereka berdua telah memasuki ke dalam ruangan pribadi Dokter El Scant, duduk berdampingan di arah kanan dari Dokter El Scant. Mereka berempat saling berpandangan, bertukar senyum menyapa. “Aku telah menepati janjiku, membawa Inairtif kepada kalian berdua.”, Bayu memulai melihat ke Re Becca lalu ke El Scant. Re Becca melihat ke Inairtif, El Scant melihat ke Bayu. “Apakah kalian berdua sudah pernah bertemu?”, tanya Re Becca menetapkan pandangannya ke Inairtif.
Bayu tersenyum melihat ke Re Becca lalu melihat ke Inairtif sambil berkata, “Sering tapi secara kebetulan saja.”. Inairtif menjadi kaku ditempat, melihat kebawah berperasaan semakin cemas.
“Bayu kemarin telah mendengarkan curhatan dariku. Kalau saya sedang menunggu kamu, untuk segera mempertemukan saya dengan suamimu. Makanya Bayu berjanji tuk membawamu kesini. Tapi, mengapa kini suamimu tidak dapat kamu hadirkan lagi?”, El Scant mulai bercerita lalu mempertanyakannya. Inairtif menjadi semakin cemas melihat ke Bayu tanya. Bayu masih melihat padanya berubah menjadi hening.
“Dokter El Scant, sebenarnya aku….?”, Inairtif akan berkata jujur namun terburu dipotong oleh Bayu.
“Sebenarnya Inairtif belum menikah sekali!”, tegas Bayu meluruskan apa yang telah ingin dikatakan oleh Inairtif tadi dengan melihat yakin ke El Scant. Re Becca menjadi terkejut sebab tidak menyangka kalau Bayu mengetahui status dari Inairtif.
“Tidak mungkin, seorang perempuan tidak akan pernah bisa mengandung terlebih lagi melahirkan. Bila tidak ada seorang lelaki yang mencampurinya.”, El Scant langsung memberi sindiran melihat keduanya. Keduanya melihat diam terkejut karna merasa tersindir olehnya. Menatap curiga pada Inairtif.
Bayu merasa kurang berkenan dari tatapan curiga yang diberikan El Scant pada Inairtif, hingga membuat Bayu akan menceritakan sesuatu yang terjadi pada tiga tahun lalu. “Disuatu malam, pada tiga tahun lalu….”, Bayu akan memulai ceritanya. El Scant dan Re Becca melihatnya akan mendengarkan. Inairtif mengepal kedua tangannya akan menetap melhat kebawah. Bayu memulai ceritanya saat malam sudah semakin larut, terjebak didalam sebuah gubuk.

Tiga tahun yang lalu. . . .

Namun ketika malam semakin larut, Bayu yang sebagai seorang laki-laki normal. Menjadi terbuai dengan pelukannya itu, bahkan saat merasa bahwa sepi semakin menyapanya. Sehingga membuat keduanya menjadi terjatuh ketanah dengan keadaan Inairtif yang menimpa tubuh Bayu, masih dalam pelukan. Mereka berdua belum sempat berpandangan kembali, namun menjadi saling mengeratkan pelukannya masing-masing, kini disertai dengan manja.
Dan keduanya terjebak dalam keadaan demikian dalam semalam penuh. Entah, apa yang akan terjadi pada selanjutnya terhadap mereka berdua. Intinya didalam gubuk itu, mereka berdua hanya berteduh, dan bisa saja termasuk meneduhkan hasrat nakal yang mungkin akan muncul pada keduanya. Sebab sudah sangat diketahui, jika dua orang lawan jenis yang sudah dewasa terjebak dalam keadaan seperti demikian. Maka sulit dipungkiri bila hal buruk terbebas dari keduanya.

Usainya meceritakan. . . .

Re Becca dan El Scant menjadi terkejut mendengar cerita darinya. Sedangkan Bayu baru melihat ke El Scant, karna sedari tadi Bayu melihat ke bawah saat masih mencoba menceritakannya. “Maafkan mereka berdua, suamiaku.”, Re Becca mewakili keduanya melihat ke El Scant yang mulai merasa geram melihat Bayu. Sebab Re Becca merasa bersalah juga dalam permasalahan yang kini sedang dibicarakan.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

Kemudian dengan tiba-tiba El Scant meminta Bayu untuk berdiri dari dduknya, berbahasa biasa namun tatapannya benar-benar geram terhadap Bayu. Bayu menurutinya mulai menatap segan. “Terimakasih.”, El Scant berucap terima kasih lalu mendorong tubuh Bayu keras hingga terjatuh dipelukan Inairtif yang masih duduk. Inairtif menjadi reflek mendekap Bayu dari belakang, mulai menangis kecil dengan tertunduk. Namun Bayu tak gentar melihat amarah dari sahabatnya itu.
“Kau sudah menggauli seorang gadis yang belum menjadi halal bagimu. Dan parahnya lagi, selama tiga tahun aku telah merawat seorang putri kandung dari sahabatku sendiri.”, ungkap El Scant mengeluhkan.
“Jangan teruskan sayang, beri waktu Inairtif untuk memberi penjelasan kepada kita.”, cegah Re Becca melihat ke El Scant lalu melihat ke Inairtif. El Scant mendengarkannya beralih melihat ke Inairtif. Bayu menegakkan duduknya melepaskan dekapan Inairtif. Inairtif melihat tegang ke El Scant.
“Dokter Bayu baik. Dia tidak seburuk yang Dokter El Scant pikirkan saat ini. Dokter Bayu sempat bersikap dingin sebelum peristiwa itu terjadi pada kami. Sungguh, kami berdua sama sekali tidak merencanakan itu sebelumnya. Meski bagaimanapun, kami berdua telah dikalahkan oleh syahwat kami masing-masing.”, ujar Inairtif mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
“Tapi apakah Dokter Bayu tau, kalau kamu sudah mengandung anaknya? Bahkan kini anaknya sudah besar berumur tiga setengah tahun!”, El Scant mencoba menanyakan sebuah kebenaran lagi. menatap tegas ke Inairtif. Inairtif menggeleng sambil menangis kecil lagi.
“Kalau aku beritahu, maka aku tidak bisa membayar dosaku kepada kalian berdua. Aku yang menyebabkan nyonya Re Becca kehilangan rahimnya. Sebab itulah aku memberikan bayiku padanya.”, ujar Inairtif begitu pilu. Bayu menjadi sedih, matanya berkaca-kaca melihat ke El Scant. El Scant menjadi menatap luluh terdiam, begitupun Re Becca kepadanya.
“Suamiku, sebelumnya aku yang berpikir tuk menghukumnya dengan memintanya tuk melakukan itu. Tapi sungguh, aku tidak mengetahui sesuatu yang baru saja diujarkan olehnya.”, Re Becca membuat pengakuan melihat ke El Scant. El Scant menjadi tertunduk melihat kebawah, karna merasa bingung.
“Dokter, maafkan Dokter Bayu. Jangan palingkan hubungan persaudaraan kalian menjadi hubungan antar musuh. Maafkan dosa kami dimasa lalu.”, Inairtif mewakli Bayu meminta maaf pada mereka berdua.
El Scant mengangkat kepalanya kembali melihat ke Inairtif, lalu melihat ke Bayu dan terakhir melihat ke Re Becca menunjukkan wajah bingungnya. Dan kembali tertunduk melihat kebawah mengatakan, “Assalamu’alaikum, aku ingin menyudahi pembicaraan ini. Karna aku butuh waktu untuk berpikir sebelum melanjutkannya lagi.”. usainya mengatakan itu, El Scant kembali melihat kepada keduanya. Bayu yang sudah mengerti, langsung berdiri sambil mengucapkan salam untuk pamit.
El Scant pun mengangguk pelan mempersilahkan, Re Becca memberi senyuman pada keduanya. Lalu Bayu memegang tangan Inairtif, menngajak Inairtif tuk mencoba beranjak keluar dari ruangan tersebut. Sedangkan El Scant masih berdiam ditemaptnya, lalu beranjak meninggalkan Re Becca setelah melihat Bayu dan Inairtif telah tiada dari dalam ruangannya. Re Becca pun menjadi tertunduk melihat El Scant yang sudah terduduk dikursi kerjanya sambil merenungkan permasalahannya kini.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar