Esok harinya, Inairtif pergi
kerumah sakit untuk menemui Dokter Bayu. Sebab pada subuh tadi, Dokter Bayu telah
memintanya untuk pergi kerumah sakit tuk menemuinya melalui sebuah pesan dari
Whatsapp. Kini Inairtif sudah sampai kerumah sakit, sementara Bayu masih
menunggunya diruang pribadinya sendiri disana tanpa mencoba menanyakan kabar
kedatangan Inairtif. Mereka membuat janji untuk bertemu pada pukul Sembilan
pagi.
Akhirnya, kini Inairtif pun sudah
sampai didepan pintu ruangan pribadi Dokter Bayu. Ketika Inairtif akan mengetuk
pintu ruangan pribadi Dokter Bayu, ia menjadi terhenti membatalkannya karna mengingat
pesan dari Dokter Bayu. Pesan dari Dokter Bayu yang langsung mempersilahkannya
untuk masuk saja tanpa harus permisi dengan mengetuk pintu dulu. Dan Inairtif
melakukannya dengan membuka pelan pintu ruangan Dokter Bayu, mulailah terlihat
Dokter Bayu sedang menunggu.
Dokter Bayu sedang menunggunya
dengan berdiri dibalik pintu yang tadi sedang tertutup menghadap padanya.
Sejenak Inairtif berpikir, jika Dokter Bayu memang menunggunya dalam sikap yang
seperti itu tetapi untuk menunjukkan apa, terlintas dipikirannya tiba-tiba.
Sedangkan Dokter Bayu menatap padanya diam akan berkata. “Hari ini, tamu yang
saya terima hanya kamu. Makanya saya bersikap seperti ini.”, ujar Dokter Bayu
menjelaskan.
Apa yang baru saja diujar,
dijelaskan Dokter Bayu seperti menjawab apa yang sudah terlintas didalam
pikiran Inairtif. “Ada apa Dokter? Bukankah tadi malam kita sudah mengakhiri
pertemuan kita?”, tanya Inairtif menjadi penasaran. Bertatap penasaran. “Ikuti
saja aku!”, ajak Dokter Bayu sambil memberi perintah dengan berjalan menutup
kembali pintu ruangan pribadinya. Inairtif hanya melihatnya membiarkan lalu
mengikuti langkahnya yang mulai beranjak.
Sesampainya disuatu ruangan. . . .
Inairtif menjadi terkejut ketika
membaca sebuah nama pada pintu ruangan tersebut, sebab telah tertulis “Ruangan
Pribadi Dokter El Scant”. Bahkan saat ketika Bayu akan menyentuh gagang pintu
tersebut, Inairtif langsung menahannya dengan memegang tangan Bayu, menatap
kaget padanya. Bayu pun menjadi terhenti lalu melihat tanya padanya.
“Aku ingin mempertemukan dirimu
dengan mereka berdua. Kita harus bicara.”, ujar Bayu memberitahukan tujuannya. Inairtif
menggeleng mengisyaratkan jangan, mulai menatap cemas disertai rasa takut.
“Jangan bersikap bodoh, Dokter!
Aku tidak siap menyaksikan Dokter El Scant mengetahui siapa kini Dokter
sebenarnya.”, Inairtif berkata tegas diawalnya namun berakhir bijak
menyentuhkan Bayu. Mencoba menahan Bayu untuk membatalkan niatnya.
“Lebih baik mereka berdua
mengetahuinya sekarang, daripada kita harus menyembunyikan ini hingga hari
kemudian.”, Bayu memberi nasehat meyakinkannya.
Inairtif menjadi terdiam mendengar
nasehat darinya, mulai merasa berani tuk bertemu dengan mereka yang telah
dimaksud, yang sedang menunggu kedatangan mereka berdua didalam ruangan. Dan
keduanya memutuskan untuk segera memasuki kedalam ruangan tersebut, dengan
saling mengucapkan “Bismillah” dihati mereka berdua masing-masing. Demi
mempersiapkan kesiapan mental keduanya.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Dan kini mereka berdua telah
memasuki ke dalam ruangan pribadi Dokter El Scant, duduk berdampingan di arah
kanan dari Dokter El Scant. Mereka berempat saling berpandangan, bertukar
senyum menyapa. “Aku telah menepati janjiku, membawa Inairtif kepada kalian
berdua.”, Bayu memulai melihat ke Re Becca lalu ke El Scant. Re Becca melihat
ke Inairtif, El Scant melihat ke Bayu. “Apakah kalian berdua sudah pernah
bertemu?”, tanya Re Becca menetapkan pandangannya ke Inairtif.
Bayu tersenyum melihat ke Re Becca
lalu melihat ke Inairtif sambil berkata, “Sering tapi secara kebetulan saja.”.
Inairtif menjadi kaku ditempat, melihat kebawah berperasaan semakin cemas.
“Bayu kemarin telah mendengarkan
curhatan dariku. Kalau saya sedang menunggu kamu, untuk segera mempertemukan
saya dengan suamimu. Makanya Bayu berjanji tuk membawamu kesini. Tapi, mengapa
kini suamimu tidak dapat kamu hadirkan lagi?”, El Scant mulai bercerita lalu
mempertanyakannya. Inairtif menjadi semakin cemas melihat ke Bayu tanya. Bayu
masih melihat padanya berubah menjadi hening.
“Dokter El Scant, sebenarnya
aku….?”, Inairtif akan berkata jujur namun terburu dipotong oleh Bayu.
“Sebenarnya Inairtif belum menikah
sekali!”, tegas Bayu meluruskan apa yang telah ingin dikatakan oleh Inairtif
tadi dengan melihat yakin ke El Scant. Re Becca menjadi terkejut sebab tidak
menyangka kalau Bayu mengetahui status dari Inairtif.
“Tidak mungkin, seorang perempuan
tidak akan pernah bisa mengandung terlebih lagi melahirkan. Bila tidak ada
seorang lelaki yang mencampurinya.”, El Scant langsung memberi sindiran melihat
keduanya. Keduanya melihat diam terkejut karna merasa tersindir olehnya.
Menatap curiga pada Inairtif.
Bayu merasa kurang berkenan dari
tatapan curiga yang diberikan El Scant pada Inairtif, hingga membuat Bayu akan
menceritakan sesuatu yang terjadi pada tiga tahun lalu. “Disuatu malam, pada
tiga tahun lalu….”, Bayu akan memulai ceritanya. El Scant dan Re Becca
melihatnya akan mendengarkan. Inairtif mengepal kedua tangannya akan menetap
melhat kebawah. Bayu memulai ceritanya saat malam sudah semakin larut, terjebak
didalam sebuah gubuk.
Tiga tahun yang lalu. . . .
Namun ketika malam semakin larut,
Bayu yang sebagai seorang laki-laki normal. Menjadi terbuai dengan pelukannya
itu, bahkan saat merasa bahwa sepi semakin menyapanya. Sehingga membuat
keduanya menjadi terjatuh ketanah dengan keadaan Inairtif yang menimpa tubuh
Bayu, masih dalam pelukan. Mereka berdua belum sempat berpandangan kembali,
namun menjadi saling mengeratkan pelukannya masing-masing, kini disertai dengan
manja.
Dan keduanya terjebak dalam
keadaan demikian dalam semalam penuh. Entah, apa yang akan terjadi pada
selanjutnya terhadap mereka berdua. Intinya didalam gubuk itu, mereka berdua
hanya berteduh, dan bisa saja termasuk meneduhkan hasrat nakal yang mungkin akan
muncul pada keduanya. Sebab sudah sangat diketahui, jika dua orang lawan jenis
yang sudah dewasa terjebak dalam keadaan seperti demikian. Maka sulit
dipungkiri bila hal buruk terbebas dari keduanya.
Usainya meceritakan. . . .
Re Becca dan El Scant menjadi
terkejut mendengar cerita darinya. Sedangkan Bayu baru melihat ke El Scant,
karna sedari tadi Bayu melihat ke bawah saat masih mencoba menceritakannya. “Maafkan
mereka berdua, suamiaku.”, Re Becca mewakili keduanya melihat ke El Scant yang
mulai merasa geram melihat Bayu. Sebab Re Becca merasa bersalah juga dalam
permasalahan yang kini sedang dibicarakan.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Kemudian dengan tiba-tiba El Scant
meminta Bayu untuk berdiri dari dduknya, berbahasa biasa namun tatapannya benar-benar
geram terhadap Bayu. Bayu menurutinya mulai menatap segan. “Terimakasih.”, El
Scant berucap terima kasih lalu mendorong tubuh Bayu keras hingga terjatuh
dipelukan Inairtif yang masih duduk. Inairtif menjadi reflek mendekap Bayu dari
belakang, mulai menangis kecil dengan tertunduk. Namun Bayu tak gentar melihat
amarah dari sahabatnya itu.
“Kau sudah menggauli seorang gadis
yang belum menjadi halal bagimu. Dan parahnya lagi, selama tiga tahun aku telah
merawat seorang putri kandung dari sahabatku sendiri.”, ungkap El Scant
mengeluhkan.
“Jangan teruskan sayang, beri
waktu Inairtif untuk memberi penjelasan kepada kita.”, cegah Re Becca melihat
ke El Scant lalu melihat ke Inairtif. El Scant mendengarkannya beralih melihat
ke Inairtif. Bayu menegakkan duduknya melepaskan dekapan Inairtif. Inairtif
melihat tegang ke El Scant.
“Dokter Bayu baik. Dia tidak
seburuk yang Dokter El Scant pikirkan saat ini. Dokter Bayu sempat bersikap
dingin sebelum peristiwa itu terjadi pada kami. Sungguh, kami berdua sama sekali
tidak merencanakan itu sebelumnya. Meski bagaimanapun, kami berdua telah
dikalahkan oleh syahwat kami masing-masing.”, ujar Inairtif mengungkap apa yang
sebenarnya terjadi.
“Tapi apakah Dokter Bayu tau,
kalau kamu sudah mengandung anaknya? Bahkan kini anaknya sudah besar berumur
tiga setengah tahun!”, El Scant mencoba menanyakan sebuah kebenaran lagi.
menatap tegas ke Inairtif. Inairtif menggeleng sambil menangis kecil lagi.
“Kalau aku beritahu, maka aku
tidak bisa membayar dosaku kepada kalian berdua. Aku yang menyebabkan nyonya Re
Becca kehilangan rahimnya. Sebab itulah aku memberikan bayiku padanya.”, ujar
Inairtif begitu pilu. Bayu menjadi sedih, matanya berkaca-kaca melihat ke El
Scant. El Scant menjadi menatap luluh terdiam, begitupun Re Becca kepadanya.
“Suamiku, sebelumnya aku yang
berpikir tuk menghukumnya dengan memintanya tuk melakukan itu. Tapi sungguh,
aku tidak mengetahui sesuatu yang baru saja diujarkan olehnya.”, Re Becca
membuat pengakuan melihat ke El Scant. El Scant menjadi tertunduk melihat
kebawah, karna merasa bingung.
“Dokter, maafkan Dokter Bayu.
Jangan palingkan hubungan persaudaraan kalian menjadi hubungan antar musuh.
Maafkan dosa kami dimasa lalu.”, Inairtif mewakli Bayu meminta maaf pada mereka
berdua.
El Scant mengangkat kepalanya
kembali melihat ke Inairtif, lalu melihat ke Bayu dan terakhir melihat ke Re
Becca menunjukkan wajah bingungnya. Dan kembali tertunduk melihat kebawah
mengatakan, “Assalamu’alaikum, aku ingin menyudahi pembicaraan ini. Karna aku
butuh waktu untuk berpikir sebelum melanjutkannya lagi.”. usainya mengatakan
itu, El Scant kembali melihat kepada keduanya. Bayu yang sudah mengerti,
langsung berdiri sambil mengucapkan salam untuk pamit.
El Scant pun mengangguk pelan
mempersilahkan, Re Becca memberi senyuman pada keduanya. Lalu Bayu memegang
tangan Inairtif, menngajak Inairtif tuk mencoba beranjak keluar dari ruangan
tersebut. Sedangkan El Scant masih berdiam ditemaptnya, lalu beranjak
meninggalkan Re Becca setelah melihat Bayu dan Inairtif telah tiada dari dalam
ruangannya. Re Becca pun menjadi tertunduk melihat El Scant yang sudah terduduk
dikursi kerjanya sambil merenungkan permasalahannya kini.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar