Rabu, 13 Juli 2016

METAMORFOSA *7*



Dua tahun kemudian. . . .

Memasuki usia ke dua tahun pernikahan, Re Becca menyiapkan sebuah kejutan untuk El Scant. Dan kejutan yang sedang direncanakan oleh Re Becca itu akan terjadi dirumah sakit, tempat El Scant telah mengabdikan diri. Beralih pada El Scant, ia sedang terduduk diruang prakteknya sambil menunggu kedatangan pasiennya saat ketika jam prakteknya sudah berstatus open. Dan kini jam prakteknya sudah berstatus open. Begitupun El Scant yang sudah menyiapkan dirinya.
Namun ketika sudah memasuki menit ke duapuluh, pasien yang sedang ditunggunya tak kunjung masuk. Bahkan saat mencoba menghubungi asisten yang bertugas menerima daftar pasien tidak merespon teleponnya. Dan itu membuat El Scant beranjak dari duduknya akan keluar dari ruangannya, dengan pintu ruang prakteknya masih tertutup rapat. Saat ketika dirinya baru membuka pintu ruangannya, ia melihat beberapa pasiennya sedang berdiri secara bersamaan memegang sebuah balon.
Balon itu bertuliskan, “Happy Anniversary 2th Dokter El Scant Shiraj”. El Scant yang melihat mereka, para pasiennya menjadi terharu seketika sehingga menjadi tersenyuman malu mengucapkan terimakasih. Para pasiennya itu membalas dengan senyuman bahagia memberi selamat padanya. Kemudian tidak sengaja melihat Re Becca bersama Bayu sedang berjalan diantara para pasiennya itu sambil membawa kue tart berwarna biru muda.
Rasa haru dan senyum bahagianya semakin ditampakkannya. Terlebih lagi saat Re Becca dan Bayu sudah berhenti didepannya sambil mengucapkan, “Happy Anniversary 2th Dokter El Scant”. Sedangkan para pasiennya memberikan tepukan meriah kepada mereka bertiga. “Khusus pada hari ini, para pasien Dokter El Scant berobat secara gratis! Karna hari ini adalah hari bahagianya!”, ucap Re Becca melihat ke para pasiennya yang sudah menunggu.
Para pasiennya melihat hening ke Re Becca, Re Becca baru saja mengerti dari penglihatan hening mereka semua lalu melihat ke El Scant. Sedangkan El Scant baru melihat kepadanya setelah melihat kesemua pasiennya, “Bismillah”, sahut El Scant sambil mengangguk ke Re Becca. Re Becca yang sudah mengerti sahutan darinya, kembali melihat ke para pasiennya mengatakan kalau Dokter El Scant mengijinkan apa yang sudah dikatakan olehnya sendiri tadi.
Dan para pasien Dokter El Scant menjadi tersenyum bahagia karna bisa berobat seacra gratis, meskipun hanya untuk hari ini saja. Karna bagi mereka semua, para pasien Dokter El Scant bisa berobat secara gratis adalah suatu anugerah. Dan semua yang masih berada dalam satu lokasi menjadi gembira termasuk Bayu yang menggoda El Scant, menjahilinya kecil.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

Esoknya, Re Becca sedang membuang sampah ditempat pembuangan sampah dihalaman depan rumahnya. Usainya membuang sampah, ia menemukan sebuah brosur terbang kearahnya dan berhenti didekatnya. Lalu Re Becca beranjak kecil berniat akan mengambil brosur tersebut. Ternyata brosur itu merupakan seminar berisi tentang konsultasi ibu dan anak, termasuk juga bisa berkonsultasi tentang kesuburan dan kehamilan.
Re Becca yang mulai tergerak hatinya, berniat akan menghadiri sebuah rumah sakit yang mengadakan seminar tersebut yang jatuh pada hari esok seminar tersebut akan dilaksanakan. Dan untuk sementara, ia merahasiakan brosur itu dan niatnya untuk pergi menghadiri seminar tersebut dari siapapun dulu termasuk suami tercintanya, El Scant.

Esoknya lagi. . . .

Hari diadakannya seminar disebuah rumah sakit telah tiba, tepatnya pada hari ini. Begitupula Re Becca yang sudah pergi kesebuah rumah sakit dari pukul delapan pagi. Dan tepat pada pukul delapan pagi lewat empatpuluh lima menit, Re Becca sudah tiba disebuah rumah sakit yang dimaksud, sudah pula duduk manis bersama mereka yang turut menghadiri seminar tersebut. Re Becca dan mereka yang turut menghadiri seminar tersebut sedang mendengarkan apa yang tengah dijelaskan dalam seminar.
Selanjutnya, Re Becca dan semua diberi kesempatan untuk melakukan konsultasi secara gratis. Dan yang menghadiri seminar tersebut adalah remaja putri, ibu dan anak. Mengetahui tentang konsultasi secara gratis itu, Re Becca berniat akan melakukan pemeriksaan USG untuk memeriksa sel telur serta kondisi rahimnya. Karna sudah dua tahun ia tidak juga mengalami masa kehamilan, sel telur didalam rahimnya tak kunjung berhasil dibuahi, pikirnya.
Dan kini Re Becca mendapat giliran untuk melakukan pemeriksaan USG, ia merasa sedikit was-was, berdebar-debar berharap kabar baik akan segera datang untuknya. Terlebih lagi kini Re Becca sudah berbaring ditempat tidur untuk melakukan pemeriksaan USG. Setelah beberapa menit berjalan, seorang bidan yang sudah memeriksanya melalui tindakan USG, berdiri tegak melihat padanya bingung. Re Becca yang melihatnya menjadi menatap tanya, dan mereka berdua akan saling berbicara.
“Kalau boleh saya ketahui, apa yang sedang anda keluhkan?”, tanya seorang bidan itu masih menatap bingung padanya.
“Pernikahan saya sudah berjalan dua tahun. Dan yang saya sedang keluhkan, mengapa saya tak kunjung mengalami masa kehamilan?”, ujar Re Becca menatap biasa masih berbaring. Seorang bidan itu menjadi tersenyum memberi pengertian.
“Sepertinya, anda pernah melakukan sebuah tindakan operasi dibagian perut bukan? Dan mungkin, sebab itulah anda divonis sangat kuat untuk tidak pernah bisa mengalami masa kehamilan?!”, seorang bidan itu menyahutnya. Berteka-teki.
Re Becca yang sudah mendengar kata darinya, menjadi membangunkan dirinya lalu berkata lagi. “Maksud dari ibu bidan, apa????”, tanya Re Becca dengan terkejut tanya. Lalu seorang bidan itu hanya menjawab, “Saran saya, cari berkas tentang operasi apa yang sudah anda lakukan diwaktu dulu!”, sarannya singkat namun akan membuka sebuah rahasia untuk Re Becca. Re Becca pun menjadi tersenyum cemas lalu teringat tentang momen operasi yang pernah dijalaninya dulu.
Sewaktu masih diruang ICCU, hingga membuka jahitan dibagian perutnya. Setelah mengingatnya, Re Becca berkata permisi untuk pergi karna sudah berganti giliran orang lain. Dan tak ada rasa curiga terbesit padanya setelah mendengar tuturan tanya serta saran dari seorang bidan itu kepadanya. Karna baginya, tuturan tanya serta saran dari seorang bidan itu adalah merupakan sebuah kabar positif ketika ia sudah mengrtahuinya sendiri nanti.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

Memasuki pertengahan hari, Re Becca sedang berada diruang kerja El Scant dirumah kediamannya. Ia sedang mencoba mencari berkas tentang tindakan operasi yang pernah dilakukan pada dua tahun lalu. Didalam ruang kerja El Scant, ia mencari-cari berkas yang telah dimaksud namun masih terlihat rapi. Setelah sepuluh menit mencari, Re Becca pun berhasil menemukan berkas yang telah dimaksudnya tadi.
Dan kini ia duduk dikursi masih didalam ruang kerja El Scant sambil membuka map akan membaca isi didalamnya. Kemudian dibaca olehnya keterangan bahwa ia sudah melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim, sebab rahim didalam perutnya mengalami kerusakan amat parah. Bahkan pendarahan akan bisa terus terjadi bila Rahim diperutnya tidak dibersihkan dengan diangkat total. Keterangan itu tertulis ketika rahim didalam perutnya sudah diangkat dengan melakukan penelitian.
Re Becca yang sudah membacanya, menjadi amat terkejut, terdiam begitu sunyi. Lalu ia teringat tuturan tanya serta saran dari seorang bidan, saat dirinya sedang berkonsultasi melakukan pemeriksaan USG. Dan disambung dengan mengingat wajah ibu mertuanya serta wajah El Scant yang begitu tega merahasiakan apa yang baru saja diketahuinya kini, pikirnya. “Enggaaaaaaaak!!!!!”, teriakannya keras setelah teringat dua hal itu secara bersamaan dengan berdiri tegak, menghempaskan berkasnya.
Beruntung tidak ada yang mendengar teriakan keras darinya, karna ruangan kerja El Scant merupakan ruangan kedap suara. Kemudian Re Becca memegang kepalanya dengan kedua tangannya, melihat setengah kosong lurus kedepan. “Enggaaaak!?!? Kenapa harus iya seorang bidan itu sangat benar? Aku memang divonis tidak pernah bisa akan mengandung lagi! Ada apa dengan mama sama El Scant? Ada apa?”, ungkapnya sambil berkeluh kesah keras lalu menjadi begitu merintih sendiri.

Malam harinya. . . .

Disaat jam makan malam bersama sedang berlangsung dirumahnya, Re Becca tampak bersikap masih seperti biasanya. Sementara dua orang yang sudah dikeluhkannya tadi siang, ibu mertua dan suami tercintanya sedang bersamanya melakukan makan malam. Suasana ceria selalu menghiasi kebersamaan mereka bertiga dirumah itu. Dan hampir tidak ada duka berkepanjangan yang terjadi selama dua tahun berjalan mereka bertiga berdiam dirumah tersebut.
Ibu mertua, alias ibu dari El Scant memutuskan untuk tinggal bersama putranya juga menantunya. Setelah sebuah kecelakaan terjadi pada Re Becca, yang sebagai menantunya. Ibu El Scant sangat menyayangi menantunya itu, makanya ia bertahan untuk merahasiakan apa yang sudah terjadi kepada menantunya itu. Dan kini Re Becca sedang memandangi ibu mertuanya serta memandangi suami tercintanya itu.
Re Becca sedang mencari sebuah makna, apa yang telah mereka pikirkan sehingga bisa merahasiakan apa yang baru diketahuinya tadi setelah dua tahun lamanya. Dan drinya pun menjadi tidak habis pikir, mengapa baru bisa ia ketahui setelah dua tahun berlalu. “Aku tidak boleh bertindak dulu! Karna kalau aku bertindak sekarang, maka akan terjadi masalah pada keluarga baruku!”, bisik Re Becca dihati menegaskan dirinya sendiri masih memandangi mereka berdua.

Beberapa saat kemudian. . . .

Di kamar El Scant bersama Re Becca, keduanya sudah merebahkan tubuhnya dikasur tempat tidurnya. Mereka berdua saling berbicara, bercerita tentang aktivitas masing-masing pada seharian ini. Setelah dirasanya sudah cukup dalam berbicara, bercerita tentang aktivitas masing-masing pada seharian ini. Re Becca mengucapkan sealmat malam lalu membalikan tubuhnya membelakangi El Scant.  Saat ketika akan memejamkan kedua matanya untuk tidur.
Re Becca menjadi terbangun dengan terdududuk karna merasakan El Scant memeluknya dari belakang. “Jangan, jangan dulu Els!”, sanggah tegas Re Becca dengan wajah setengah gelisah lurus kedepan. Lalu melihat ke El Scant yang sudah terduduk juga disampingnya. “Aku, lelah!”, katanya lagi tegas lalu berbaring kembali membelakanginya. El Scant yang sudah melihatnya, kembali berbaring pula dengan cueknya karna belum mengetahui sesuatu darinya.
Sebenarnya, disaat El Scant mencoba memeluk Re Becca dari belakang ketika sudah sama-sama berbaring akan segera tidur. Re Becca teringat tentang kenyataan dari dirinya sendiri yang sudah tidak mungkin lagi akan memiliki keturunan. Jadi percuma saja bermesraan bila harapan hanya tinggal kekosongan semata, pikir Re Becca.

METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar