Dua tahun kemudian. . . .
Memasuki usia ke dua tahun
pernikahan, Re Becca menyiapkan sebuah kejutan untuk El Scant. Dan kejutan yang
sedang direncanakan oleh Re Becca itu akan terjadi dirumah sakit, tempat El
Scant telah mengabdikan diri. Beralih pada El Scant, ia sedang terduduk diruang
prakteknya sambil menunggu kedatangan pasiennya saat ketika jam prakteknya
sudah berstatus open. Dan kini jam prakteknya sudah berstatus open. Begitupun
El Scant yang sudah menyiapkan dirinya.
Namun ketika sudah memasuki menit
ke duapuluh, pasien yang sedang ditunggunya tak kunjung masuk. Bahkan saat
mencoba menghubungi asisten yang bertugas menerima daftar pasien tidak merespon
teleponnya. Dan itu membuat El Scant beranjak dari duduknya akan keluar dari
ruangannya, dengan pintu ruang prakteknya masih tertutup rapat. Saat ketika dirinya
baru membuka pintu ruangannya, ia melihat beberapa pasiennya sedang berdiri
secara bersamaan memegang sebuah balon.
Balon itu bertuliskan, “Happy
Anniversary 2th Dokter El Scant Shiraj”. El Scant yang melihat mereka, para
pasiennya menjadi terharu seketika sehingga menjadi tersenyuman malu
mengucapkan terimakasih. Para pasiennya itu membalas dengan senyuman bahagia
memberi selamat padanya. Kemudian tidak sengaja melihat Re Becca bersama Bayu sedang
berjalan diantara para pasiennya itu sambil membawa kue tart berwarna biru
muda.
Rasa haru dan senyum bahagianya
semakin ditampakkannya. Terlebih lagi saat Re Becca dan Bayu sudah berhenti
didepannya sambil mengucapkan, “Happy Anniversary 2th Dokter El Scant”.
Sedangkan para pasiennya memberikan tepukan meriah kepada mereka bertiga.
“Khusus pada hari ini, para pasien Dokter El Scant berobat secara gratis! Karna
hari ini adalah hari bahagianya!”, ucap Re Becca melihat ke para pasiennya yang
sudah menunggu.
Para pasiennya melihat hening ke
Re Becca, Re Becca baru saja mengerti dari penglihatan hening mereka semua lalu
melihat ke El Scant. Sedangkan El Scant baru melihat kepadanya setelah melihat
kesemua pasiennya, “Bismillah”, sahut El Scant sambil mengangguk ke Re Becca.
Re Becca yang sudah mengerti sahutan darinya, kembali melihat ke para pasiennya
mengatakan kalau Dokter El Scant mengijinkan apa yang sudah dikatakan olehnya
sendiri tadi.
Dan para pasien Dokter El Scant
menjadi tersenyum bahagia karna bisa berobat seacra gratis, meskipun hanya
untuk hari ini saja. Karna bagi mereka semua, para pasien Dokter El Scant bisa
berobat secara gratis adalah suatu anugerah. Dan semua yang masih berada dalam
satu lokasi menjadi gembira termasuk Bayu yang menggoda El Scant, menjahilinya
kecil.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Esoknya, Re Becca sedang membuang
sampah ditempat pembuangan sampah dihalaman depan rumahnya. Usainya membuang
sampah, ia menemukan sebuah brosur terbang kearahnya dan berhenti didekatnya. Lalu
Re Becca beranjak kecil berniat akan mengambil brosur tersebut. Ternyata brosur
itu merupakan seminar berisi tentang konsultasi ibu dan anak, termasuk juga
bisa berkonsultasi tentang kesuburan dan kehamilan.
Re Becca yang mulai tergerak
hatinya, berniat akan menghadiri sebuah rumah sakit yang mengadakan seminar
tersebut yang jatuh pada hari esok seminar tersebut akan dilaksanakan. Dan
untuk sementara, ia merahasiakan brosur itu dan niatnya untuk pergi menghadiri
seminar tersebut dari siapapun dulu termasuk suami tercintanya, El Scant.
Esoknya lagi. . . .
Hari diadakannya seminar disebuah
rumah sakit telah tiba, tepatnya pada hari ini. Begitupula Re Becca yang sudah
pergi kesebuah rumah sakit dari pukul delapan pagi. Dan tepat pada pukul
delapan pagi lewat empatpuluh lima menit, Re Becca sudah tiba disebuah rumah
sakit yang dimaksud, sudah pula duduk manis bersama mereka yang turut
menghadiri seminar tersebut. Re Becca dan mereka yang turut menghadiri seminar
tersebut sedang mendengarkan apa yang tengah dijelaskan dalam seminar.
Selanjutnya, Re Becca dan semua
diberi kesempatan untuk melakukan konsultasi secara gratis. Dan yang menghadiri
seminar tersebut adalah remaja putri, ibu dan anak. Mengetahui tentang
konsultasi secara gratis itu, Re Becca berniat akan melakukan pemeriksaan USG
untuk memeriksa sel telur serta kondisi rahimnya. Karna sudah dua tahun ia
tidak juga mengalami masa kehamilan, sel telur didalam rahimnya tak kunjung
berhasil dibuahi, pikirnya.
Dan kini Re Becca mendapat giliran
untuk melakukan pemeriksaan USG, ia merasa sedikit was-was, berdebar-debar
berharap kabar baik akan segera datang untuknya. Terlebih lagi kini Re Becca
sudah berbaring ditempat tidur untuk melakukan pemeriksaan USG. Setelah
beberapa menit berjalan, seorang bidan yang sudah memeriksanya melalui tindakan
USG, berdiri tegak melihat padanya bingung. Re Becca yang melihatnya menjadi
menatap tanya, dan mereka berdua akan saling berbicara.
“Kalau boleh saya ketahui, apa
yang sedang anda keluhkan?”, tanya seorang bidan itu masih menatap bingung
padanya.
“Pernikahan saya sudah berjalan
dua tahun. Dan yang saya sedang keluhkan, mengapa saya tak kunjung mengalami
masa kehamilan?”, ujar Re Becca menatap biasa masih berbaring. Seorang bidan
itu menjadi tersenyum memberi pengertian.
“Sepertinya, anda pernah melakukan
sebuah tindakan operasi dibagian perut bukan? Dan mungkin, sebab itulah anda
divonis sangat kuat untuk tidak pernah bisa mengalami masa kehamilan?!”,
seorang bidan itu menyahutnya. Berteka-teki.
Re Becca yang sudah mendengar kata
darinya, menjadi membangunkan dirinya lalu berkata lagi. “Maksud dari ibu
bidan, apa????”, tanya Re Becca dengan terkejut tanya. Lalu seorang bidan itu
hanya menjawab, “Saran saya, cari berkas tentang operasi apa yang sudah anda
lakukan diwaktu dulu!”, sarannya singkat namun akan membuka sebuah rahasia
untuk Re Becca. Re Becca pun menjadi tersenyum cemas lalu teringat tentang
momen operasi yang pernah dijalaninya dulu.
Sewaktu masih diruang ICCU, hingga
membuka jahitan dibagian perutnya. Setelah mengingatnya, Re Becca berkata
permisi untuk pergi karna sudah berganti giliran orang lain. Dan tak ada rasa
curiga terbesit padanya setelah mendengar tuturan tanya serta saran dari
seorang bidan itu kepadanya. Karna baginya, tuturan tanya serta saran dari seorang
bidan itu adalah merupakan sebuah kabar positif ketika ia sudah mengrtahuinya
sendiri nanti.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Memasuki pertengahan hari, Re
Becca sedang berada diruang kerja El Scant dirumah kediamannya. Ia sedang mencoba
mencari berkas tentang tindakan operasi yang pernah dilakukan pada dua tahun
lalu. Didalam ruang kerja El Scant, ia mencari-cari berkas yang telah dimaksud
namun masih terlihat rapi. Setelah sepuluh menit mencari, Re Becca pun berhasil
menemukan berkas yang telah dimaksudnya tadi.
Dan kini ia duduk dikursi masih
didalam ruang kerja El Scant sambil membuka map akan membaca isi didalamnya.
Kemudian dibaca olehnya keterangan bahwa ia sudah melakukan tindakan operasi
pengangkatan rahim, sebab rahim didalam perutnya mengalami kerusakan amat
parah. Bahkan pendarahan akan bisa terus terjadi bila Rahim diperutnya tidak
dibersihkan dengan diangkat total. Keterangan itu tertulis ketika rahim didalam
perutnya sudah diangkat dengan melakukan penelitian.
Re Becca yang sudah membacanya,
menjadi amat terkejut, terdiam begitu sunyi. Lalu ia teringat tuturan tanya
serta saran dari seorang bidan, saat dirinya sedang berkonsultasi melakukan
pemeriksaan USG. Dan disambung dengan mengingat wajah ibu mertuanya serta wajah
El Scant yang begitu tega merahasiakan apa yang baru saja diketahuinya kini,
pikirnya. “Enggaaaaaaaak!!!!!”, teriakannya keras setelah teringat dua hal itu
secara bersamaan dengan berdiri tegak, menghempaskan berkasnya.
Beruntung tidak ada yang mendengar
teriakan keras darinya, karna ruangan kerja El Scant merupakan ruangan kedap
suara. Kemudian Re Becca memegang kepalanya dengan kedua tangannya, melihat
setengah kosong lurus kedepan. “Enggaaaak!?!? Kenapa harus iya seorang bidan
itu sangat benar? Aku memang divonis tidak pernah bisa akan mengandung lagi!
Ada apa dengan mama sama El Scant? Ada apa?”, ungkapnya sambil berkeluh kesah
keras lalu menjadi begitu merintih sendiri.
Malam harinya. . . .
Disaat jam makan malam bersama
sedang berlangsung dirumahnya, Re Becca tampak bersikap masih seperti biasanya.
Sementara dua orang yang sudah dikeluhkannya tadi siang, ibu mertua dan suami
tercintanya sedang bersamanya melakukan makan malam. Suasana ceria selalu
menghiasi kebersamaan mereka bertiga dirumah itu. Dan hampir tidak ada duka
berkepanjangan yang terjadi selama dua tahun berjalan mereka bertiga berdiam
dirumah tersebut.
Ibu mertua, alias ibu dari El
Scant memutuskan untuk tinggal bersama putranya juga menantunya. Setelah sebuah
kecelakaan terjadi pada Re Becca, yang sebagai menantunya. Ibu El Scant sangat
menyayangi menantunya itu, makanya ia bertahan untuk merahasiakan apa yang
sudah terjadi kepada menantunya itu. Dan kini Re Becca sedang memandangi ibu
mertuanya serta memandangi suami tercintanya itu.
Re Becca sedang mencari sebuah
makna, apa yang telah mereka pikirkan sehingga bisa merahasiakan apa yang baru
diketahuinya tadi setelah dua tahun lamanya. Dan drinya pun menjadi tidak habis
pikir, mengapa baru bisa ia ketahui setelah dua tahun berlalu. “Aku tidak boleh
bertindak dulu! Karna kalau aku bertindak sekarang, maka akan terjadi masalah
pada keluarga baruku!”, bisik Re Becca dihati menegaskan dirinya sendiri masih
memandangi mereka berdua.
Beberapa saat kemudian. . . .
Di kamar El Scant bersama Re
Becca, keduanya sudah merebahkan tubuhnya dikasur tempat tidurnya. Mereka
berdua saling berbicara, bercerita tentang aktivitas masing-masing pada
seharian ini. Setelah dirasanya sudah cukup dalam berbicara, bercerita tentang
aktivitas masing-masing pada seharian ini. Re Becca mengucapkan sealmat malam
lalu membalikan tubuhnya membelakangi El Scant.
Saat ketika akan memejamkan kedua matanya untuk tidur.
Re Becca menjadi terbangun dengan
terdududuk karna merasakan El Scant memeluknya dari belakang. “Jangan, jangan
dulu Els!”, sanggah tegas Re Becca dengan wajah setengah gelisah lurus kedepan.
Lalu melihat ke El Scant yang sudah terduduk juga disampingnya. “Aku, lelah!”,
katanya lagi tegas lalu berbaring kembali membelakanginya. El Scant yang sudah
melihatnya, kembali berbaring pula dengan cueknya karna belum mengetahui
sesuatu darinya.
Sebenarnya, disaat El Scant
mencoba memeluk Re Becca dari belakang ketika sudah sama-sama berbaring akan
segera tidur. Re Becca teringat tentang kenyataan dari dirinya sendiri yang
sudah tidak mungkin lagi akan memiliki keturunan. Jadi percuma saja bermesraan
bila harapan hanya tinggal kekosongan semata, pikir Re Becca.
METAMORFOSA
“Surga yang Terlewati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar