Rabu, 14 Oktober 2015

BHARATAYUDHAseritiga (Part 46)



Beberapa hari kemudian. . . .

                Acara pernikahan Vin dan Mellissa dilaksanakan pada malam hari. Mereka hanya mengundang kerabat dekat, teman dekat, keluarga besar dari keduanya saja. Ritual pernikahan masih dilakukan, dan semua mata yang turut menikmati pernikahan keduanya, mengaku menjadi begitu haru saat keduanya berputar mengelilingi api suci. Vikram, Poosharm, Shafaq, Arun, bersama melemparkan bunga kepada kedua pengantin saat berputar yang ketujuh kalinya mengelilingi api suci dengan tersenyum haru.
                Setelah ritual pernikahan seluruhnya telah dilakukan, Shafaq dan Arun memberi selamat kepada keduanya dengan memeluk keduanya secara bergantian. Lalu disambung dengan Poosharm memberi selamat sambiil memeluk keduanya secara bergantian. Kemudian secara tiba-tiba Shafaq dan Arun melihat kearah pintu masuk dengan bersamaan, karna baru saja mereka melihat Raizaa baru saja datang memasuki dengan disambut oleh Vikram.
                Dan kemudian mereka berdua dengan bersama berjalan menuju kepada kedua pengantin dan Poosharm yang telah berdri disamping Vin. Sementara Vin, Mellissa dan Poosharm baru melihat mereka berdua setelah lima langkah mendekati. Dan kini Raizaa berdiri disamping Poosharm dan Vikram berdiri disamping Mellissa. Dan Shafaq yang melihatnya menjadi meneteskan airmata kanannya karna terharu lalu mengusapnya. Sedangkan Arun merangkul Shafaq erat sambil melihat mereka berlima.
                Sungguh tak terduga, suasana semakin menjadi bahagia, ramai, namun mengharukan saat Raizaa dan Vikram bergabung bersama Mellissa, Vin, dan Poosharm. Pada malam ini, hari esok dan seterusnya, mereka berlima akan menjadi keluarga besar yang begitu harmonis. Meskipun akan ada cerita duka karna perpisahan didalam keluarga besar mereka disuatu hari nanti.

Esok harinya. . . .

                Tepatnya pada pukul delapan pagi, Arun pergi kebandara untuk menjemput kedua mantan Pangeran kecilnya. Karna kedua mantan Pangeran kecilnya itu mendapatkan sebuah izin untuk melakukan wisuda dikota Jakarta dari beberapa Dosen Universitasnya diJogjakarta. Dan kini mereka bertigapun bertemu dibandara setelah beberapa saat Arun menunggu kedatangan kedua mantan Pangeran kecilnya itu.
                Sementara disana, Ashghari baru saja mengetahui bahwa dirinya telah lulus dan berprestasi disekolahnya. Dan itu diketahuinya dari kertas pengumuman yang ditempelkan didepan pintu ruang kelasnya. Kemudian ia berlari tuk segera meninggalkan sekolahnya menuju kesuatu tempat sambil mengacuhkan teman-temannya yang mengajaknya untuk bermain pilox. Sementara disana juga, Arora langsung menyemprotkan piloxnya kepada teman-temannya setelah mengetahui kelulusan dirinya.

BHARATAYUDHAseritiga

                Kini Arora berdiri didepan pagar sekolahnya, dirinya sedang menunggu kedatangan Raizaa yang masih berada didalam gedung sekolahnya. Kemudian tiba-tiba ia melihat Ashghari dikejauhan diarah kirinya berjalan seperti akan menuju padanya. Namun ketika masih melihatnya, tiba-tiba ada yang menyemprotkan pilox dari arah belakang dirinya. Arora pun secara spontan langsung menghadap kearah kanannya dan melihat Raizaa melompati pagar sekolah kemudian berdiri didepannya.
                “Ada seseorang dibalik gue! Baiknya lo temenin dia dulu deh!”, Arora berkata sambil menepuk pundaknya. Raizaa belum mengerti berbalik tanya, “Siapa yang lo maksud? Rahika udah pulang duluan!”. Kemudian Arora mengisyaratkan dengan menggunakan kedua matanya mengarah kebelakang dibalik dirinya sendiri. Raizaa yang masih belum mengertipun menganggukkan kepalanya lalu menunduk melihat kebawah. Sementara Arora beranjak pergi akan meninggalkannya sendiri.
                Mengetahui Arora yang sudah beranjak pergi meninggalkannya seorang diri, Raizaa pun mulai melangkah maju untuk pergi dengan mengangkat kembali kepalanya lurus kedepan lemas. Namun menjadi terhenti karna melihat Ashghari telah berdiri didepannya melihat diam kepadanya berjarak lima langkah darinya.  Dalam beberapa saat mereka saling berpandangan, lalu saling bertatapan diam, dan Raizaa mulai teringat akan tekadnya yang mengatakan, kalau dia kembali hanya untuk Ashghari.
                “Sekarang, memang benar Raizaa kembali hanya untuk Ashghari! Dan sebelum Raizaa menemui Ashghari, Ashghari yang lebih dulu menemui Raizaa! Ini, sungguh membuatku sedikit menjadi terharu! Apalagi, saat kita masih saling bertatapan seperti ini!”, Raizaa berkata mengutarakan isi dihatinya masih mempertahankan tatapannya. Sedangkan Ashghari sudah tak kuasa menahan tatapannya memilih untuk menundukkan kepalanya melihat kebawah.
                “Apa, kata cinta yang kau tunjukkan sewaktu kita masih dibandara itu memang ada! Atau, hanya sekedar tuk menghiburku saja sebelum aku terbang keluar negeri!”. Raizaa berkata sekali lagi bermaksud untuk mendapat kepastian dengan berjalan lebih dekat dengannya.
                “Kau membawa gairah untukmu berlibur bersama Arora dan Rahika! Tapi hatimu kau tinggalkan disini untukku! Aku luluh saat kau mengatakan cinta padaku sewaktu kita masih dibandara! Tapi aku masih gak yakin kalau kamu akan seperti kata cinta yang kau ungkapkan itu padaku!”. Ashghari mengutarakan keraguannya yang kembali dirasakannya dengan melihat kembali padanya.
                “Yakinin aja dulu sana! Pekain aja dulu sana! Aku gak mampu lagi untuk membuktikan dua poin itu, tapi aku berharap kau bisa berkata iya untuk keyakinan dan kepekaan itu!”. Raizaa berkata sedikit menajamkan sedikit keras.
                “Kamu egois!”, Ashghari mengahikiminya memakai amarah karna ketidakpuasannya menerima perlakuan Raizaa. Sedangkan Raizaa semakin memanaskannya karna sudah lelah akan ketidak pekaannya, “Itu sama aja lo bicarakan tentang diri lo sendiri!”. Kemudian Ashghari berbalik lalu berlari meninggalkan Raizaa karna tidak mampu menahan kekesalannya pada perkataan Raizaa tadi. Sementara Raizaa memilih untuk memandanginya saja tanpa mengeluarkan suara tuk menghentikannya.
                “Gue harap lo bisa mengerti, kalau gue capek dengan sikap lo selama ini! Semoga dengan ini, lo akan bisa lebih ngertiin gue lebih dari yang gue mau!”, katanya berbisik didalam hatinya sambil melihat sendu kepintu gerbang sekolahnya.

BHARATAYUDHAseritiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar