Beberapa
hari kemudian. . . .
Acara pernikahan
Vin dan Mellissa dilaksanakan pada malam hari. Mereka hanya mengundang kerabat
dekat, teman dekat, keluarga besar dari keduanya saja. Ritual pernikahan masih
dilakukan, dan semua mata yang turut menikmati pernikahan keduanya, mengaku
menjadi begitu haru saat keduanya berputar mengelilingi api suci. Vikram,
Poosharm, Shafaq, Arun, bersama melemparkan bunga kepada kedua pengantin saat
berputar yang ketujuh kalinya mengelilingi api suci dengan tersenyum haru.
Setelah ritual
pernikahan seluruhnya telah dilakukan, Shafaq dan Arun memberi selamat kepada
keduanya dengan memeluk keduanya secara bergantian. Lalu disambung dengan
Poosharm memberi selamat sambiil memeluk keduanya secara bergantian. Kemudian
secara tiba-tiba Shafaq dan Arun melihat kearah pintu masuk dengan bersamaan,
karna baru saja mereka melihat Raizaa baru saja datang memasuki dengan disambut
oleh Vikram.
Dan kemudian
mereka berdua dengan bersama berjalan menuju kepada kedua pengantin dan
Poosharm yang telah berdri disamping Vin. Sementara Vin, Mellissa dan Poosharm
baru melihat mereka berdua setelah lima langkah mendekati. Dan kini Raizaa
berdiri disamping Poosharm dan Vikram berdiri disamping Mellissa. Dan Shafaq
yang melihatnya menjadi meneteskan airmata kanannya karna terharu lalu
mengusapnya. Sedangkan Arun merangkul Shafaq erat sambil melihat mereka
berlima.
Sungguh tak
terduga, suasana semakin menjadi bahagia, ramai, namun mengharukan saat Raizaa
dan Vikram bergabung bersama Mellissa, Vin, dan Poosharm. Pada malam ini, hari
esok dan seterusnya, mereka berlima akan menjadi keluarga besar yang begitu
harmonis. Meskipun akan ada cerita duka karna perpisahan didalam keluarga besar
mereka disuatu hari nanti.
Esok harinya. . . .
Tepatnya pada
pukul delapan pagi, Arun pergi kebandara untuk menjemput kedua mantan Pangeran
kecilnya. Karna kedua mantan Pangeran kecilnya itu mendapatkan sebuah izin
untuk melakukan wisuda dikota Jakarta dari beberapa Dosen Universitasnya diJogjakarta.
Dan kini mereka bertigapun bertemu dibandara setelah beberapa saat Arun
menunggu kedatangan kedua mantan Pangeran kecilnya itu.
Sementara disana,
Ashghari baru saja mengetahui bahwa dirinya telah lulus dan berprestasi
disekolahnya. Dan itu diketahuinya dari kertas pengumuman yang ditempelkan didepan
pintu ruang kelasnya. Kemudian ia berlari tuk segera meninggalkan sekolahnya
menuju kesuatu tempat sambil mengacuhkan teman-temannya yang mengajaknya untuk
bermain pilox. Sementara disana juga, Arora langsung menyemprotkan piloxnya
kepada teman-temannya setelah mengetahui kelulusan dirinya.
BHARATAYUDHAseritiga
Kini Arora
berdiri didepan pagar sekolahnya, dirinya sedang menunggu kedatangan Raizaa
yang masih berada didalam gedung sekolahnya. Kemudian tiba-tiba ia melihat
Ashghari dikejauhan diarah kirinya berjalan seperti akan menuju padanya. Namun
ketika masih melihatnya, tiba-tiba ada yang menyemprotkan pilox dari arah
belakang dirinya. Arora pun secara spontan langsung menghadap kearah kanannya
dan melihat Raizaa melompati pagar sekolah kemudian berdiri didepannya.
“Ada seseorang
dibalik gue! Baiknya lo temenin dia dulu deh!”, Arora berkata sambil menepuk
pundaknya. Raizaa belum mengerti berbalik tanya, “Siapa yang lo maksud? Rahika
udah pulang duluan!”. Kemudian Arora mengisyaratkan dengan menggunakan kedua
matanya mengarah kebelakang dibalik dirinya sendiri. Raizaa yang masih belum
mengertipun menganggukkan kepalanya lalu menunduk melihat kebawah. Sementara
Arora beranjak pergi akan meninggalkannya sendiri.
Mengetahui Arora
yang sudah beranjak pergi meninggalkannya seorang diri, Raizaa pun mulai
melangkah maju untuk pergi dengan mengangkat kembali kepalanya lurus kedepan
lemas. Namun menjadi terhenti karna melihat Ashghari telah berdiri didepannya
melihat diam kepadanya berjarak lima langkah darinya. Dalam beberapa saat mereka saling
berpandangan, lalu saling bertatapan diam, dan Raizaa mulai teringat akan
tekadnya yang mengatakan, kalau dia kembali hanya untuk Ashghari.
“Sekarang, memang
benar Raizaa kembali hanya untuk Ashghari! Dan sebelum Raizaa menemui Ashghari,
Ashghari yang lebih dulu menemui Raizaa! Ini, sungguh membuatku sedikit menjadi
terharu! Apalagi, saat kita masih saling bertatapan seperti ini!”, Raizaa
berkata mengutarakan isi dihatinya masih mempertahankan tatapannya. Sedangkan
Ashghari sudah tak kuasa menahan tatapannya memilih untuk menundukkan kepalanya
melihat kebawah.
“Apa, kata cinta
yang kau tunjukkan sewaktu kita masih dibandara itu memang ada! Atau, hanya
sekedar tuk menghiburku saja sebelum aku terbang keluar negeri!”. Raizaa
berkata sekali lagi bermaksud untuk mendapat kepastian dengan berjalan lebih
dekat dengannya.
“Kau membawa
gairah untukmu berlibur bersama Arora dan Rahika! Tapi hatimu kau tinggalkan
disini untukku! Aku luluh saat kau mengatakan cinta padaku sewaktu kita masih
dibandara! Tapi aku masih gak yakin kalau kamu akan seperti kata cinta yang kau
ungkapkan itu padaku!”. Ashghari mengutarakan keraguannya yang kembali
dirasakannya dengan melihat kembali padanya.
“Yakinin aja dulu
sana! Pekain aja dulu sana! Aku gak mampu lagi untuk membuktikan dua poin itu,
tapi aku berharap kau bisa berkata iya untuk keyakinan dan kepekaan itu!”.
Raizaa berkata sedikit menajamkan sedikit keras.
“Kamu egois!”,
Ashghari mengahikiminya memakai amarah karna ketidakpuasannya menerima
perlakuan Raizaa. Sedangkan Raizaa semakin memanaskannya karna sudah lelah akan
ketidak pekaannya, “Itu sama aja lo bicarakan tentang diri lo sendiri!”. Kemudian
Ashghari berbalik lalu berlari meninggalkan Raizaa karna tidak mampu menahan
kekesalannya pada perkataan Raizaa tadi. Sementara Raizaa memilih untuk
memandanginya saja tanpa mengeluarkan suara tuk menghentikannya.
“Gue harap lo
bisa mengerti, kalau gue capek dengan sikap lo selama ini! Semoga dengan ini,
lo akan bisa lebih ngertiin gue lebih dari yang gue mau!”, katanya berbisik
didalam hatinya sambil melihat sendu kepintu gerbang sekolahnya.
BHARATAYUDHAseritiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar