Senin, 12 Oktober 2015

BHARATAYUDHAseritiga (Part 29)



                Masih disore hari, Ashghari sedang latihan cheerleaders bersama kelompoknya yang berjumlah enam orang. Ia terpaksa melakukan latihan tarian cheerleaders karna beberapa hari kedepan sekolahnya akan tampil dalam lomba basket juga dalam lomba tarian musikal. Setelah beberapa lama dirinya berlatih, ia pun kini terduduk lemas begitu kehausan. Lalu terlihat disisi kanannya ada Pak Raj yang memberinya minuman botol kecil.
                Ashghari pun memberi senyuman dengan mengambil minuman botol kecil tersebut lalu meminumnya sampai habis. “Makasih Pak Raj atas minumannya!”, kata terimakasihnya sesudahnya menghabiskan minuman botol kecil tersebut, kembali melihat Pak Raj masih dengan senyuman. Sedangkan Pak Raj baru saja memberinya senyuman akan mengajaknya berbicara sedikit.
                “Bagaimana dengan latihannya?”. Pak Raj basa-basi menanyakannya.
                “Sangat menyenangkan namun juga sangat melelahkan! Tapi Pak Raj, kenapa harus pakai back song always kabhi kabhi! Dan kenapa juga harus battle sama cheerleaders sekolah lawan!”. Tanya Ashghari ingin mengetahui.
                “Itu adalah keputusan dari pihak sekolah yang mengadakan perlombaan ini! Intinya, kau harus bisa menghafalkan koreografi yang ditugaskan untuk menantang koreografi lawan!”. Pak Raj menjelaskan jawaban dari pertanyaannya.
                “Menurut aku sih, kenapa gak basket aja yang diperlombakan! Cheerleaders kan sangat tidak perlu!”. Ashghari meresahkannya.
                “Jika dalam Basket kita kalah! Maka dengan Cheerleaders kita bisa memenangkan lomba tersebut! Begitupun sebaliknya!”. Pak Raj lebih menjelaskan dari pertanyaan yang keduanya.
                “Kita harus optimis, Kak Raj! Dua-duanya harus kita yang dapat! Dua-duanya kita yang harus menang! Bukankah benar begitu Kak Raj?!”. Ashghari mengutarakan kata optimisnya sambil tersenyum penuh semangat.
                Sedangkan Pak Raj merasa tertegun karna mendengarnya memanggil, “Kak Raj”, kepadanya. Sementara Ashghari masih belum menyadarinya dan beralih untuk latihan kembali bersama teman-temannya.
                 
Pada dimalam harinya. . . .

                Ashghari sedang terduduk dikasur tempat tidurnya sambil mencermati lagu yang akan menjadi back song dari tarian battle cheerleadersnya. “Sekolah gue bakal bertarung dengan sekolahnya Raizaa! Semoga aja Raizaa gak ikut serta dalam pertarungan itu!”, kata pengharapannya masih mencermati lagu yang akan menjadi back song tarian battle cheerleadersnya.

BHARATAYUDHAseritiga

                Keesokkannya dihari minggu pagi, Vikram bersama Poosharm dan juga Vin sedang berolahraga dengan menaiki sebuah sepeda yang pengendaranya dapat dinaiki sebanyak tiga orang sekaligus. Dimanapun hari libur atau waktu kosong mereka bertiga dapatkan, selalu mereka menyempatkan untuk bisa bersama seperti yang mereka lakukan pada hari ini. Mereka bertiga mengendarai sebuah sepeda, mengayuh bersama dalam satu buah sepeda, dari rumah sampai kesebuah gedung olahraga.
                Sementara ditempat lain masih digedung yang sama yang telah mereka kunjungi. Terlihat sosok Ashghari bersama teman-teman cheerleadersnya sedang melakukan latihan mempersiapkan mental untuk berlomba. Dan ia sudah berada ditempat itu bersama teman-temannya dari pukul lima pagi. Kembali kepada Vikram bersama Poosharm dan juga Vin, mereka bertiga kini telah duduk bersama disebuah bangku dengan meminum minuman mereka masing-masing menghapus rasa haus.
                Kemudian Vikram pamit pada keduanya untuk membeli makanan kecil disudut sana, tak jauh dari tempat dimana mereka bertiga telah berdiam. Disaat dalam setengah perjalanan akan menuju sebuah warung kecil, tiba-tiba saja ia menabrak seorang gadis dan sama-sama akan terjatuh mencium tanah, tapi untung saja mereka dapat tuk menahannya. Vikram pun memandang keseorang gadis itu, dan ternyata seorang gadis itu adalah Ashghari, begitupula dengan Ashghari padanya.
                Dan lalu mereka berdua yang berada dalam barisan bersebelahan, bersama menggeserkan diri mereka sebanyak tiga langkah tuk saling menjauhi.
                “Ashghari? Sudah lama kita tidak bertemu!”. Sapa Vikram setelah menggeserkan dirinya tiga langkah, menjauhi dengan masih memandanginya.
                “Vikram? Aku gak nyangka kita bertemu lagi disini?”. Balas Ashghari ramah juga masih memandanginya, ketika sudah menggeserkan dirinya tiga langkah menjauhi.
                “Kata orang, hari minggu adalah hari bahagia! Tapi bagiku sekarang, hari minggu adalah sebuah hari kebetulan! Iya, kebetulan saja kita bisa bertemu kembali disini!”. Vikram menyambungnya dengan sedikit canda.
                Sedangkan Ashghari langsung tertawa kecil karna perkatannya. Kemudian Vikram pamit kembali untuk pergi menuju kesebuah warung kecil, dan Ashghari pun menganggukkan kepalanya masih tertawa kecil padanya. Kembali lagi pada Poosharm dan Vin yang masih duduk bersama, mereka akan berbicara tentang keadaan Raizaa yang sudah mereka temui pada tempo hari yang lalu.
                “Suamiku, aku ingin sekali mengatakan tentang Raizaa kepada Vikram! Tapi aku selalu ingat jika Raizaa tidak mau rahasia tentang dirinya cepat diketahui oleh Vikram! Tapi juga sekarang yang aku rasakan, sangat bahagia karna telah memiliki dua orang Putra yang begitu baik dan juga sangat pengertian!”. Ungkap Poosharm sambil mengutarakan perasaannya melihat ke Vin.
                “Dari sifat pengertian mereka berdualah yang membuatku untuk tetap merahasiakannya! Sebab aku takut sifat pengertian dari Vikram tidak akan dapat luluh ketika mengetahui jika Raizaa adalah saudara kandungnya!”. Balas Vin meluruskannya perkataan Poosharm tadi.
                “Dan yang pasti, aku sudah tidak sabar lagi untuk memakaikan Raizaa sebuah mahkota kecil! Seperti yang telah lama dipakai oleh Vikram!”. Poosharm bercurah tentang keinginannya, Vin mengangguk sembari mengiyakannya.
                Kemudian mereka berdua bersama melihat Vikram yang sudah tak jauh dari mereka berdua dengan membawa makanan kecil sedang berjalan menujunya. Poosharm pun menjadi tersenyum melihatnya dengan mengingat kembali wajah Raizaa. Sedangkan Vin melihatnya cuek menunggu kedatangannya.

BHARATAYUDHAseritiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar