Esoknya, mereka
berempat kembali menjalani sebuah rapat tuk kesekian kalinya tepatnya dirumah
Arun. Dan kini mereka sudah duduk bersama diruang tamu bersama melihat ketangga
karna melihat Ashghari yang perlahan menuruni anak tangga akan segera duduk
bersama mereka berempat. Tak perlu waktu yang lama, Ashghari kini pun telah
duduk diantara Arun dan Shafaq dihadapan Poosharm dan Vin.
Poosharm menjadi
terkesima karna kecantikannya lalu memujinya, “Putri kecil Arun yang dulu aku
temui, kini sudah berubah menjadi seorang gadis yang begitu anggun!”, sambil
tersenyum malu melihatnya. Kemudian datanglah Vikram dari pintu masuk rumah
yang baru saja datang memasuki akan segera duduk bersama mereka yang kini sudah
berlima. Dan kini pun semua mata tertuju pada Vikram yang masih berjalan
mendekati mereka berlima.
Ashghari sudah
mengetahui kedatangan Vikram yang masih membuatnya menjadi bertanya-tanya,
sementara Vikram masih santai melihat dirinya sambil sedikit mengacuhkan hingga
sudah terduduk bersama diantara Poosharm dan Vin. “Maaf Om Arun, Tante Shafaq,
aku sudah datang terlambat!”, sapanya meminta maaf ketika sudah terduduk
diantara kedua orangtuanya dengan melihat ke Arun lalu ke Shafaq dan berhenti
melihat ke Ashghari. Begitupula Ashghari masih melihat padanya.
“Ashghari, ini
adalah Putra kedua dari Tante Po! Ayo berkenalan dengannya, nak!”. Shafaq
berkata mengajak Ashghari untuk berkenalan dengan melihat keduanya.
“Ayah Arun, Ayah
Arun tidak pernah bercerita kalau Tante Po sama Om Vin, telah memiliki dua
orang Putra! Dan aku hanya mengetahui Putra pertamanya saja, tapi aku lupa
siapa namanya!?”. Ashghari langsung menjawabnya dengan menanyakannya melihat ke
Arun.
“Ayah memang
tidak pernah bercerita tentang itu! Tapi setidaknya sekarang kau sudah bertemu
dengan Putra kedua dari Tante Po, Ashghari!”. Arun langsung menjawabnya dengan
senyuman melihat ke Ashghari lalu berhenti melihat ke Vikram, masih dengan
senyuman.
“Ibunda, dia lah
orangnya yang telah menarik telingaku kemudian dibawa berlari bersamanya beberapa
meter jauhnya!”. Vikram mengadukan apa yang telah dilakukan Ashghari dengan
melihat sedikit melas ke Poosharm. Poosharm melihat ke Ashghari sedikit kaget.
“Enggak Tante,
itu nggak bener! Dia lebih dulu menggodaku dan aku sangat tidak menyukai itu!”.
Ashghari membalas menunjukkan ketidak sukaannya sebagai pembelaan dirinya
sendiri, dengan melihat meyakinkan ke Poosharm.
Poosharm pun
menjadi bingung mendengar pernyataan keduanya, begiupula dengan Vin yang kini melihat
Ashghari dan Vikram sudah bertatapan dingin seolah-olah tidak ada yang mau
mengalah. Sedangkan Shafaq teringat saat ketika dulu ia menarik telinga Arun
karna melihatnya sedang memakai kekuatan istimewanya demi bisa lebih dekat
denga dirinya. Shafaq pun menjadi tersenyum cuma-cuma setelah teringat akan
kenangannya, dan Arun akan bersuara kembali untuk mendamaikan keduanya.
“Jadi, kalian
berdua sudah saling mengenal?”, Arun bersuara melempar tanya melihat keduanya.
Dan mereka berdua bersama menoleh ke Arun melihat sedikit shock. Lalu mereka
berdua menjawab serentak, “Iya!”, dengan wajah sinish tak ada sedikit senyum
dikeduanya. Melihat keadaan mereka berdua yang seperti itu, Arun mengajak untuk
beristirahat sejenak dengan menikmati jamuan yang kini baru diberikan kepada
mereka semua termasuk pada dirinya sendiri. Perdebatan pun terhenti sejenak.
BHARATAYUDHAseritiga
Beberapa saat
kemudian, mereka berenam pun kembali melanjuti rapat yang tertunda. Dan Arun
akan memberi sebuah pernyataan yang mengarah ke Ashghari dan Vikram, dengan
mempersilahkan diantara keduanya untuk bertanya lebih dulu kepadanya. Vikram
yang mendengarnya pun langsung bersuara menawarkan bahwa dirinya sendirilah
yang ingin bertanya sesuatu padanya. Arun yang sudah melihatnya juga mendengarnya
pun mempersilahkan dengan bijak.
“Aku pernah
mendengar sebuah cerita ilusi yang tak pernah diceritakan oleh kenyataan, kalau
didalam tubuhku telah terdapat dua sukma yang bersemayam! Tapi yang menjadi
petanyaanku, bagaimana bisa seorang anak manusia seperti diriku mempunyai dua
sukma sekaligus?”. Vikram memberikan sebuah pertanyaan yang amat serius kepada
Arun. Shafaq, Poosharm, Vin yang terlanjur menyimak pun menjadi kaget sama
sekali tak menduganya.
“Didalam tubuhmu
memang telah disemayamkan dua sukma sejak pertama kau diciptakan! dimana sebuah
sukma adalah sukma dari dirimu sendiri, dan satunya lagi adalah sukma yang
sengaja dialihkan ketubuhmu demi meniadakan sebuah penderitaan dari seseorang!”.
Arun menjawabnya bijak penuh ketenangan.
“Dan harus aku
mengetahui sekarang juga, siapakah pemilik sukma yang satunya lagi selain sukma
diriku sendiri!”. Vikram semakin mempertanyakannya. Shafaq, Poosharm, Vin
semakin menggantungkan pandangannya kepada Arun, mulai mencemaskan.
“Sebelum kau
akhirnya diciptakan, ada dua orang terkasih yang kau kenal sangat menderita
karna kehilangan Putra pertama mereka! Karna ketidak sanggupan mereka menahan
penderitaan itu, maka mereka meminta permohonan untuk memberikan mereka seorang
Putra lagi! Dan saat itu aku yang mengetahui jika Putriku telah mempunyai dua
buah sukma yang telah bersemayam didalam tubuhnya, maka aku berbaik hati dengan
mengalihkan sukma itu untuk menciptakan kehidupanmu!”.
Arun menjawabnya
sembari menceritakannya secara bijak memberi pengertian, sedangkan Vikram
menoleh kepada Poosharm dan Vin sedikit mencurigai atas perkataan Arun yang
mengatakan dua orang terkasih dari dirinya. “Apakah Putri yang Ayah Arun
katakan tadi adalah, aku? Lantas, mengapa Ayah Arun sempatnya melakukan itu?”,
Ashghari menyambungnya dengan tiba-tiba memberi pertanyaan yang sedikit
mematikan bagi Arun, melihat kepadanya penuh tanya.
Arun melirikkan
kedua matanya kebawah lalu melirikkan kedua matanya ke Ashghari berwajahkan
cemas. “Iya, dulu kau telah memiliki dua sukma, Ayah menyadari itu ketika kau
baru saja dilahirkan beberapa hari! Dan Ayah harus mengalihkan sukma yang
lainnya itu hanya untuk mencegah penderitaanmu! Karna kalau tidak, maka kau
akan mendapatkan satu kehidupan, satu kematian, dan satu kehidupan lagi untuk
selamanya!”. Arun menjelaskannya masih dengan kelancaran bahasanya.
Shafaq, Poosharm,
Vin merasa lega karna mendengar penjelasan Arun yang berbahasa amat lancar
dalam penjelasannya. Sementara Ashghari merasa tidak teradili, dan Vikram kedatangan
lagi seorang bayi Ilusi yang berbisik disampingnya, “Ajak Om Arun untuk
membicarakan tentang kita besok!”. Mendengar bisikkan itu, Vikram pun
melirikkan matanya kearah bayi ilusi itu yang mulai menghilang usainya berkata.
Keheningan pun terjadi selama beberapa saat.
Setelah beberapa
saat kemudian rapat pun terpaksa dihentikan dan akan dilanjuti kembali pada
hari-hari selanjutnya. Karna Poosharm dan Vin harus kembali menghadiri sebuah
rapat dikantornya, begitupula Arun yang harus menemui beberapa client dari luar
negeri selama kurang lebih delapan jam non stop dikantornya.
BHARATAYUDHAseritiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar