Malam yang
dinanti-nanti oleh Raizaa dan Vikram pun tiba, mereka berdua kini sedang
bersiap-siap dikediaman masing-masing. Vikram sedang memakai sebuah jacket
berwarna hitam, begitupula Raizaa disana memakai juga sebuah jacket berwarna
hitam yang sama. Karna sebuah jacket yang dipakai Raizaa adalah pemberian dari
Vikram pada hari kemarin. Usainya memakaikan jacket itu ditubuhnya, Raizaa pun bergegas
keluar dari kamarnya dan akan segera pergi menuju kesebuah alamat.
Sementara disana, Vikram sudah menunggu
didepan pintu gerbang rumahnya menunggu kedatangan Raizaa. Sedangkan didalam
rumahnya, tampak Poosharm sibuk menyiapkan persiapan makan malam untuk
menyambut kedatangan seorang tamu spesial dari Putranya Vikram. Tak berapa lama
kemudian Vikram menunggunya didepan pintu gerbang rumahnya, Raizaa pun datang
dengan sebuah kendaraan mobil Taxi. Dengan sambutan hangat Vikram pun menyambutnya.
Ternyata rumah
yang dituju adalah rumah yang sama, hanya alamat saja yang berbeda. Maksudnya
Vikram telah menipunya sedikit dengan memberi alamat dari sebelah kiri menuju
rumahnya. Sementara alamat yang pernah Raizaa tuju adalah alamat dari sebelah
kanan menuju rumah yang sama. Raizaa yang sudah mengetahuinya pun hanya berdiam
mengikuti apa yang akan dilakukan oleh Vikram selanjutnya.
Didalam rumahnya
tepatnya diruang makan khusus tamu undangan, Poosharm sedang bercakap kecil
bersama Vin. Kemudian mereka berdua bersama terpandang ke Vikram yang sudah
bersama Raizaa dengan memakai jacket yang sama, juga tangan dari keduanya
saling berpegangan sedang berjalan menujunya. Poosharm dan Vin pun menjadi
menghadapkan tubuhnya kepada mereka berdua lalu melangkah maju lima langkah
kedepan, menatap penuh keterkejutan.
Dan kini Vikram
yang masih berpegangan dengan Raizaa telah berhenti didepan mereka berdua
berjarak lima langkah darinya. “Sebuah pertunjukkan apa ini?”, tanya serentak
Poosharm dan Vin semakin menatap keduanya penuh tanya besar. Sedangkan Vikram
dan Raizaa saling melepaskan pegangan tangannya menatap diam membisu. Dan
dibalik Poosharm juga Vin ada asisten rumahnya yang baru saja mengetahui
kedatangan Raizaa yang masih bersama Vikram menjadi terkejut seketika.
“Inilah seorang
tamu spesial yang telah aku janjikan!”, Vikram memberitahukannya dengan melihat
kedua orangtuanya, lalu melihat ke Raizaa. Raizaa melihat balik kepadanya,
mengekspresikan sebuah kegugupannya. “Beberapa hari yang lalu, dia telah
mengaku jika dia adalah saudaraku?”, Vikram menyambung katanya kembali masih
melihat ke Raizaa lalu melihat kembali kepada kedua orangtuanya. “Ibunda,
Ayahanda! Bisakah kalian berdua menjelaskan tentang pengakuannya itu?”, menatap
tanya.
Poosharm dan Vin menjadi saling berpandangan
lemas bercampur rasa kebingungan untuk menjawabnya. Kemudian mereka berdua
bersama melihat ke Raizaa berharap Raizaa yang akan menjawab pertanyaan dari
Vikram. Sementara Raizaa baru saja berpaling melihat kepada keduanya setelah
beberapa saat melihat ke Vikram. Dan Vikram mengintip mereka bertiga yang
saling berpandangan dengan melirikkan kedua matanya diam-diam kearah mereka.
Keheningan pun terjadi.
BHARATAYUDHAseritiga
Setelah beberapa
saat keheningan itu terjadi, Raizaa menganggukkan kepalanya kepada Poosharm dan
Vin. Ia akan membuka, memberitahukan sebuah jawaban untuk pertanyaan dari
Vikram. “Sebenarnya, aku yang telah menyuruh mereka berdua untuk merahasiakan
tentang jati diriku yang sebenarnya? Tapi sayang, aku tidak bisa selama itu tuk
masih merahasiakan tentang jati diriku yang sebenarnya?”, Raizaa mulai
berbicara dari bungkamnya dengan melihat ke Vikram.
Poosharm dan Vin
langsung bersama melihat kembali ke Vikram masih dengan kebisuannya. Sedangkan
Vikram menghadapkan dirinya kepada Raizaa, melihatnya menahan rasa bahagianya.
“Jadi apakah benar, kau memanglah saudaraku? Seorang Kakak kandungku yang sudah
lama hilang dari rumah ini?”, Vikram kembali menanyakan berbahasa halus mengungkap
rasa ingin lebih mendapat kejelasan darinya.
“Menurut dari
sebuah nama yang telah tertera dalam sebuah akta kelahiranku, orang tuamu
adalah orangtuaku juga! Dan menurut tanggal kelahiran yang telah tertera dalam
akta kelahiranku, itu memang tanggal kelahiranku yang sama!”. Raizaa
menjelaskannya dengan bergetar-getar juga kedua matanya yang mulai
berkaca-kaca.
Asisten rumahnya
yang sudah mendengar penjelasan dari Raizaa menjadi teringat saat ditemuinya
Raizaa sedang memotret sebuah foto akta kelahiran tanpa disengaja. Poosharm
menjadi begitu terharu melihat ke Vin, begitupula dengan Vin yang juga melihat
kepadanya. Sedangkan Raizaa dan Vikram kini menjadi saling berpandangan haru
hingga bersama meneteskan airmata kanan mereka masing-masing.
“Ibunda, seperti
yang pernah aku janjikan, untuk lebih melengkapi kebahagiaan Ibunda! Kini sudah
aku laksanakan, tepatnya pada malam ini! Tamu spesial ini adalah seorang anak kandung
dari Ibunda! Dan juga seperti kataku yang pernah aku katakan, Ibunda akan lebih
menyayangiku daripada hari-hari sebelumnya! Katakan jika perkataanku yang kedua
itu benar, Ibunda!”. Vikram mengatakannya sedikit gugup melihat penuh harap
kepada Poosharm.
Mendengar katanya
itu, Poosharm langsung berlari kepadanya lalu memeluknya erat seakan-akan tak
ingin melepaskannya tuk pergi jauh. Raizaa pun menjadi menangis kecil berjalan
kecil mendekati keduanya. “Ah kau ini, berbicara seperti orang yang mau pergi
saja!”, ungkap Raizaa dengan menepuk pelan pundak Vikram. Sedangkan Vin baru
saja berjalan kecil mendekati ketiganya dengan merangkul Raizaa lalu
menyandarkan kepalanya didadanya.
“Mulai sekarang,
Raizaa sudah resmi jadi anak Papah!”. Ungkap Vin dengan rasa harunya.
“Maafin Raizaa,
Papah!”. Ungkap Raizaa dengan meminta maaf masih menyandarkan kepalanya didada
Vin.
“Vikram jangan
mau kalah! Pokoknya Vikram akan selalu menjadi anak Ibunda!”. Poosharm
menyambungnya dengan masih memeluknya.
Setelahnya
berbaur satu dengan yang lainnya, mereka berempat kini sedang menikmati
hidangan makan malam melupakan kesedihan. Usainya menyantap hidangan makan
malam, mereka berdiri kembali diruang tamu membentuk dua barisan saling
berhadapan. Kemudian Poosharm memakaikan mahkota kecil dikepala Raizaa sama
seperti yang sedang dipakai oleh Vikram. Poosharm dan Vin pun merasa teramat
senang ketika sudah melihat kedua Putranya memakai mahkota kecil itu.
Begitupula dengan
Vikram dan juga Raizaa yang saling berpandangan malu karna memakai dua benda
yang sama kembali. Dan yang terakhir, Poosharm memberi restu kepada keduanya
dengan bergantian, begitupun dengan Vin yang juga memberi restu kepada keduanya
dengan bergantian. Sungguh pemandangan dari sebuah keluarga yang begitu manis
dan harmonis, yang baru saja menyatu pada malam ini.
BHARATAYUDHAseritiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar