Senin, 12 Oktober 2015

BHARATAYUDHAseritiga (Part 30)



                Malam yang dinanti-nanti oleh Raizaa dan Vikram pun tiba, mereka berdua kini sedang bersiap-siap dikediaman masing-masing. Vikram sedang memakai sebuah jacket berwarna hitam, begitupula Raizaa disana memakai juga sebuah jacket berwarna hitam yang sama. Karna sebuah jacket yang dipakai Raizaa adalah pemberian dari Vikram pada hari kemarin. Usainya memakaikan jacket itu ditubuhnya, Raizaa pun bergegas keluar dari kamarnya dan akan segera pergi menuju kesebuah alamat.
                 Sementara disana, Vikram sudah menunggu didepan pintu gerbang rumahnya menunggu kedatangan Raizaa. Sedangkan didalam rumahnya, tampak Poosharm sibuk menyiapkan persiapan makan malam untuk menyambut kedatangan seorang tamu spesial dari Putranya Vikram. Tak berapa lama kemudian Vikram menunggunya didepan pintu gerbang rumahnya, Raizaa pun datang dengan sebuah kendaraan mobil Taxi. Dengan sambutan hangat Vikram pun menyambutnya.
                Ternyata rumah yang dituju adalah rumah yang sama, hanya alamat saja yang berbeda. Maksudnya Vikram telah menipunya sedikit dengan memberi alamat dari sebelah kiri menuju rumahnya. Sementara alamat yang pernah Raizaa tuju adalah alamat dari sebelah kanan menuju rumah yang sama. Raizaa yang sudah mengetahuinya pun hanya berdiam mengikuti apa yang akan dilakukan oleh Vikram selanjutnya.
                Didalam rumahnya tepatnya diruang makan khusus tamu undangan, Poosharm sedang bercakap kecil bersama Vin. Kemudian mereka berdua bersama terpandang ke Vikram yang sudah bersama Raizaa dengan memakai jacket yang sama, juga tangan dari keduanya saling berpegangan sedang berjalan menujunya. Poosharm dan Vin pun menjadi menghadapkan tubuhnya kepada mereka berdua lalu melangkah maju lima langkah kedepan, menatap penuh keterkejutan.   
                Dan kini Vikram yang masih berpegangan dengan Raizaa telah berhenti didepan mereka berdua berjarak lima langkah darinya. “Sebuah pertunjukkan apa ini?”, tanya serentak Poosharm dan Vin semakin menatap keduanya penuh tanya besar. Sedangkan Vikram dan Raizaa saling melepaskan pegangan tangannya menatap diam membisu. Dan dibalik Poosharm juga Vin ada asisten rumahnya yang baru saja mengetahui kedatangan Raizaa yang masih bersama Vikram menjadi terkejut seketika.
                “Inilah seorang tamu spesial yang telah aku janjikan!”, Vikram memberitahukannya dengan melihat kedua orangtuanya, lalu melihat ke Raizaa. Raizaa melihat balik kepadanya, mengekspresikan sebuah kegugupannya. “Beberapa hari yang lalu, dia telah mengaku jika dia adalah saudaraku?”, Vikram menyambung katanya kembali masih melihat ke Raizaa lalu melihat kembali kepada kedua orangtuanya. “Ibunda, Ayahanda! Bisakah kalian berdua menjelaskan tentang pengakuannya itu?”, menatap tanya.                    
                 Poosharm dan Vin menjadi saling berpandangan lemas bercampur rasa kebingungan untuk menjawabnya. Kemudian mereka berdua bersama melihat ke Raizaa berharap Raizaa yang akan menjawab pertanyaan dari Vikram. Sementara Raizaa baru saja berpaling melihat kepada keduanya setelah beberapa saat melihat ke Vikram. Dan Vikram mengintip mereka bertiga yang saling berpandangan dengan melirikkan kedua matanya diam-diam kearah mereka. Keheningan pun terjadi.

BHARATAYUDHAseritiga

                Setelah beberapa saat keheningan itu terjadi, Raizaa menganggukkan kepalanya kepada Poosharm dan Vin. Ia akan membuka, memberitahukan sebuah jawaban untuk pertanyaan dari Vikram. “Sebenarnya, aku yang telah menyuruh mereka berdua untuk merahasiakan tentang jati diriku yang sebenarnya? Tapi sayang, aku tidak bisa selama itu tuk masih merahasiakan tentang jati diriku yang sebenarnya?”, Raizaa mulai berbicara dari bungkamnya dengan melihat ke Vikram.
                Poosharm dan Vin langsung bersama melihat kembali ke Vikram masih dengan kebisuannya. Sedangkan Vikram menghadapkan dirinya kepada Raizaa, melihatnya menahan rasa bahagianya. “Jadi apakah benar, kau memanglah saudaraku? Seorang Kakak kandungku yang sudah lama hilang dari rumah ini?”, Vikram kembali menanyakan berbahasa halus mengungkap rasa ingin lebih mendapat kejelasan darinya.
                “Menurut dari sebuah nama yang telah tertera dalam sebuah akta kelahiranku, orang tuamu adalah orangtuaku juga! Dan menurut tanggal kelahiran yang telah tertera dalam akta kelahiranku, itu memang tanggal kelahiranku yang sama!”. Raizaa menjelaskannya dengan bergetar-getar juga kedua matanya yang mulai berkaca-kaca.
                Asisten rumahnya yang sudah mendengar penjelasan dari Raizaa menjadi teringat saat ditemuinya Raizaa sedang memotret sebuah foto akta kelahiran tanpa disengaja. Poosharm menjadi begitu terharu melihat ke Vin, begitupula dengan Vin yang juga melihat kepadanya. Sedangkan Raizaa dan Vikram kini menjadi saling berpandangan haru hingga bersama meneteskan airmata kanan mereka masing-masing.
                “Ibunda, seperti yang pernah aku janjikan, untuk lebih melengkapi kebahagiaan Ibunda! Kini sudah aku laksanakan, tepatnya pada malam ini! Tamu spesial ini adalah seorang anak kandung dari Ibunda! Dan juga seperti kataku yang pernah aku katakan, Ibunda akan lebih menyayangiku daripada hari-hari sebelumnya! Katakan jika perkataanku yang kedua itu benar, Ibunda!”. Vikram mengatakannya sedikit gugup melihat penuh harap kepada Poosharm.
                Mendengar katanya itu, Poosharm langsung berlari kepadanya lalu memeluknya erat seakan-akan tak ingin melepaskannya tuk pergi jauh. Raizaa pun menjadi menangis kecil berjalan kecil mendekati keduanya. “Ah kau ini, berbicara seperti orang yang mau pergi saja!”, ungkap Raizaa dengan menepuk pelan pundak Vikram. Sedangkan Vin baru saja berjalan kecil mendekati ketiganya dengan merangkul Raizaa lalu menyandarkan kepalanya didadanya.
                “Mulai sekarang, Raizaa sudah resmi jadi anak Papah!”. Ungkap Vin dengan rasa harunya.
                “Maafin Raizaa, Papah!”. Ungkap Raizaa dengan meminta maaf masih menyandarkan kepalanya didada Vin.
                “Vikram jangan mau kalah! Pokoknya Vikram akan selalu menjadi anak Ibunda!”. Poosharm menyambungnya dengan masih memeluknya.    
                Setelahnya berbaur satu dengan yang lainnya, mereka berempat kini sedang menikmati hidangan makan malam melupakan kesedihan. Usainya menyantap hidangan makan malam, mereka berdiri kembali diruang tamu membentuk dua barisan saling berhadapan. Kemudian Poosharm memakaikan mahkota kecil dikepala Raizaa sama seperti yang sedang dipakai oleh Vikram. Poosharm dan Vin pun merasa teramat senang ketika sudah melihat kedua Putranya memakai mahkota kecil itu.
                Begitupula dengan Vikram dan juga Raizaa yang saling berpandangan malu karna memakai dua benda yang sama kembali. Dan yang terakhir, Poosharm memberi restu kepada keduanya dengan bergantian, begitupun dengan Vin yang juga memberi restu kepada keduanya dengan bergantian. Sungguh pemandangan dari sebuah keluarga yang begitu manis dan harmonis, yang baru saja menyatu pada malam ini.

BHARATAYUDHAseritiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar