Rabu, 18 Maret 2015

BHARATAYUDHAseridua Part-9


                  Sementara ditempat lain, masih disekitar taman penuh bunga-bunga itu, terlihat Arun sedang berdiri menyentuh bunga disamping kanannya sambil mengingat mimpinya pada malam tadi. Karna pada malam tadi ia bermimpi sedang bersantai disebuah taman yang hamper sama dengan taman yang kini telah didiaminya. Kemudian didalam mimpinya itu tiba-tiba saja ada yang menaburkan bunga dari atas dirinya. Dan bunga itu begitu mirip dengan bunga yang kini sedang disentuhnya dalam keheningan.
                “Apa yang sedang kulihat kini adalah jenis bunga yang sama! Sebuah bunga yang teramat segar berwarnakan merah merekah!”, katanya setelah mengingat tentang mimpinya tadi. Lalu mencium aroma segar bunga tersebut tanpa memetiknya. Disaatnya masih mencium, tiba-tiba pandangannya terpandang pada seorang wanita didepannya dikejauhan. Kemudian dengan tiba-tiba pula seorang wanita itu berubah menjadi Tuan Putri Purindah saat wanita itu berbalik menghadap kepadanya.
                Dan lagi, Arun merasa kaget memulaikan langkahnya untuk berjalan kedepan dengan bayangannya dimasa lalu. Sementara seorang wanita tersebut baru saja terpandang kepadanya usainya mengamati bunga-bunga didekatnya. Secara tiba-tiba juga seorang wanita tersebut melihat Arun yang masih berjalan menujunya berubah menjadi Pangeran Bheeshma dimasa itu. Dan seorang wanita itupun juga melangkah berjalan menuju kepadanya menyembunyikan rasa kagetnya.
                Kini mereka berdu sedang bersama melangkah berjalan kedepan dengan saling tuk mendekati. Pandangan Arun masih memandang perwujuddan dari Tuan Putri Purindah dimasa itu. Dan pandangan seorang wanita itu masih memandang perwujuddan dari Pangeran Bheeshma dimasa itu. Diri mereka berdua kini menjadi perwujuddan dari diri mereka pada masa dulu, pada masa diwaktu kerajaan mereka masih berlangsung pada lima ratus tahun yang lalu.
                Saat mereka berdua masih bersama melangkah berjalan tuk saling mendekati, mereka berdua sama-sama teringat pada kebersamaan mereka berdua pada masa kehidupannya dulu, pada masa mereka berdua masih hidup didalam sebuah kerajaan. Pertama, mereka berdua mengingat saat menari bersama ditaman belakang Istana Kerajaan Wigura. Kedua, mereka berdua teringat saat saling menyatakan perasaan mereka masing-masing.
                Ketiga, mereka berdua teringat saat Tuan Putri Purindah mengatakan kalau mereka berdua akan kembali bertemu pada lima ratus tahun kemudian. Dan kemudian kini diri mereka kembali pada perwujuddan pada masa kehidupannya sekarang sesaat ketika telah bersama saling berdekatan, berhadapan. Mereka berduapun saling menatap diam bersama mengingat kembali saat Pangeran Bheeshma memakaikan sindu dikepala Tuan Putri Purindah, saat pernikahannya pada masa itu.
“Pangeran Bheeshmaku!”. Seorang wanita itu berkata memulai.
“Putri!”. Sambung Arun tambah terkejut.
“Tuan, ku!”. Kata seorang wanita itu kembali dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
“Permaisuriku!”. Sambung Arun kembali ikut berkaca-kaca.
“Aku, Beghum Purindah Wiranata! Panggil saja aku, Shafaq!”. Seorang wanita itu langsung mengenalkan dirinya.
“Dan aku, Shahenshah Bheeshma Gandaki! Panggil juga aku, Arun!”. Sambung Arun memperkenalkan dirinya juga.
‘’Apa yang terjadi denganmu sebelum kau menemukanku, Pangeran?’’. Seorang wanita itu bertanya gelisah.
“Aku bermimpi tentang seorang wanita yang hanya menampakkan kedua matanya saja! Aku selalu mendengar suara bisikkan dari langkahmu yang kadang, mendekatiku, menjauhiku, juga berdiam disekitarku! Dan ternyata, wanita misterius itu adalah kau, Putri!’’. Arun mengumbar apa yang telah terjadi dengannya sebelum menemukan reinkarnasi dari Tuan Putri Purindah. Seorang wanita itu meneteskan airmata kanannya, begitupun Arun yang juga meneteskan airmata kanannya.
Ternyata seorang wanita itu adalah reinkarnasi dari Tuan Putri Purindah. Kemudian seorang wanita itu memeluk Arun dengan harunya, karna baru saja menemukan Pangeran Bheeshma miliknya pada masa kehidupannya dulu. Dan Arun pun langsung membalas pelukannya dengan memeluknya erat melampiaskan rasa kerinduannya setelah limaratus tahun telah bertahan tuk menunggunya selalu. Dan kini mereka berduapun terhanyaut dalam pada perasaan mereka berdua masing-masing dalam pelukan.

BHARATAYUDHAseridua

                Ditempat lain, Vin masih membawa Poosharm berlari bersamanya dengan masih memegangi tangannya. Kemudian menjadi terlepas saat Poosharm mencoba menggigit kecil tangan darinya. Vin pun merasa sedikit perih dan spontan langsung melepaskannya. Sedangkan Poosharm menertawainya lalu berlari kecil meninggalkannya. Vin yang sudah melihatnya pun langsung berlari tuk mengejarnya kembali. Dan kini mereka berdua kembali berlari dengan sedikit kebahagiaan dihati keduanya.
                Poosharm masih berlari mencoba lebih menjauhi Vin yang masih mengejarnya. Tiba-tiba menjadi terhenti seketika saat dirinya baru saja melewati tikungan disebelah kirinya. Dan pandangannya kini tertuju pada arah didepannya, dan tatapannya mulai tampak kosong. “Kosooong….!”, jeritannya didalam hatinya masih melihat kearah depannya. Tanpa sadarnya, ia melangkahkan kakinya mundur kebelakang bercampur rasa lemas akibat rasa shock dihatinya.
                “Arun!”, katanya bersuarakan kecil masih melihat didepannya. Sebab baru saja ia melihat Arun sedang bersama seorang wanita yang begitu dekat bersamanya. Dan karna itu juga, Poosharm merasa akan menjadi yang terabaikan didalam kehidupan Arun. Karna sangat jarang sekali bahkan tidak pernah sekalipun dirinya melihat Arun yang seperti apa yang dilihatnya kini ketika sedang berbicara bersama seorang wanita, bahkan bersama dirinya sendiripun hampir tak pernah didapatkannya.  
                Tanpa diketahui oleh Poosharm, Vin kini sudah berada bersamanya dibalik dirinya yang kini terpaku pada pemandangan didepannya juga. Sebab Vin telah tiba-tiba saja melihat jika seorang wanita yang sedang bersama Arun adalah memang benar reinkarnasi dari Tuan Putri Purindah. Sebab juga Vin kini sedang melihat perwujuddan dari Tuan Putri Purindah tampak pada seorang wanita tersebut. “Kebebasan, akankah segera aku dapatkan?”, tanya hatinya masih melihat mereka berdua dikejauhan.
                Poosharm masih melangkahkan kakinya kecil mundur kebelakang, lalu membalikkan tubuhnya kebelakang saat ketika melihat Arun bersama seorang wanita itu berjalan bersama membelakanginya dikejauhan. Kemudian dilihatnya kembali Vin yang sudah berada tepat dihadapannya yang juga melihat kepada dirinya.
                “Vin, kakiku sakit!”. Poosharm berkata berbohong dengan mengeluh, meneteskan airmata kanannya.
                “Kau tidak boleh menangis untuk mereka!”. Vin membalasnya dengan menyeka airmatanya.
                “Mereka siapa yang telah kau maksudkan?”. Poosharm bertanya heran. Vin memberinya senyuman beralih menyentuh wajahnya lembut.
                “Arun, mungkin dia hanya bertemu! Kau tidak usah merasa cemburu! Seperti yang mungkin sudah kau ketahui, jika Arun sungguh tidak mungkin secepat itu untuk jatuh cinta!”. Vin menenangkannya karna sudah mengetahui kebohongan darinya.
                Kemudian Vin menganggkat Poosharm, menggendongnya lalu membawanya pergi. Poosharm menjadi merasa tersentuh akan sikap kepahlawanannya. Dan didalam perjalanan mereka berdua sesekali saling mencuri-curi pandang, seolah-olah rasa kagum mulai melekat didalam diri mereka masing-masing.

                                                     BHARATAYUDHAseridua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar