Jumat, 20 Maret 2015

BHARATAYUDHAseridua Part-22


 Dipublikasikan lewat Facebook

                Esoknya, mengetahui jam kerjanya sedang kosong Vin menelepon Arun mengajaknya untuk bertemu disebuah café dikantornya sendiri. Sedangkan disana Arun yang baru saja selesai melakukan sebuah rapat bersama atasannya, langsung menyetujuinya dan akan segera pergi dari kantornya untuk bertemu dengan Vin. Tak berapa lama kemudian, mereka berdua kinipun telah duduk bersama disebuah meja bundar saling berhadapan juga saling berpandangan.
                Dan Vin memulai pembicaraan diawali dengan menceritakan maksudnya yang telah meminta Arun untuk bertemu menemuinya dicafe tersebut. Diceritakannya jika Putra sulungnya telah diculik oleh mantan pacar SMA nya dulu. Dan kini yang ingin Vin dapatkan hanyalah sebuah solusi bagaimana ia harus mengobati rasa kehilangan dari istrinya, Poosharm yang masih bersedih meratapi hilangnya Putra kesayangannya karna telah berhasil diculik oleh seorang wanita bernama Mellissa.
                Berhubungan dengan itu, tiba-tiba saja Arun teringat kembali jika Putri kecilnya memiliki dua sukma didalam tubuhnya. Dan anehnya lagi sukma yang dimiliki oleh Putri kecilnya itu sangat aktif sekali yang bisa dhidupkan menjadi seorang manusia bila diperlukan. Dan Arun pun akan segera membaginya ke Vin mengenai hal itu masih saling berpandangan.
                 “Putri kecilku, didalam tubuhnya telah memiliki dua sukma! Peristiwa ini sangatlah jarang ditemui, dan ini merupakan sebuah kejadian diluar nalar manusia pada umumnya!’’. Arun mengatakannya berniat akan membagi sukma dari Putri kecilnya.
                “Apakah sangat berhubungan dengan cerita yang telah aku ceritakan tadi? Bantu aku mencari solusinya Arun! Aku mohon, seriuslah dalam masalahku ini! Kasihanilah istriku!”. Vin mencoba meyadarkannya karna Arun belum sepenuhnya menjelaskannya kepadanya.
                “Aku, akan memberikan sukma dari Putri kecilku! Sangat tidak mungkin Putriku akan bertahan menjalani masa kehidupannya dengan sukma ganda!”. Arun mulai sedikit tuk lebih memperjelaskannya.
                “Kau sedang bicarakan apa? Tolong jabarkanlah lebih luas agar aku bisa lebih mengerti dengan kata-katamu yang tadi!’’. Vin sedikit menyerah namun optimis untuk lebih mengetahui maksud darinya. Arun mengangguk akan segera menjabarkannya lebih luas seperti perintah dari dirinya tadi.
                Arun pun menceritakan jika sukma yang telah dimiliki Putri kecilnya sangat aktif dan bisa dihidupkan menjadi seorang manusia bila diperlukan. Mengetahui keadaan Poosharm yang masih meratapi hilangnya Putranya dari dekapannya, Arun berniat akan menghidupkan sukma yang dimiliki Putri kecilnya menjadi seorang manusia menggantikan Putra dari Vin dan Poosharm. Karna sangat tidak mungkin jika Putri kecilnya bertahan menghabiskan hidupnya dengan sukma ganda.
                Dan bila benar itu akan terjadi, maka Putri kecilnya akan mendapatkan dua kehidupan namun satu kematian. Sebab itulah Arun ingin sekali meghidupkan sukma yang kedua dari Putri kecilnya untuk Vin dan Poosharm. Vin yang sudah mendengar ceritanya langsung mengangguk optimis, sedangkan Arun hanya tersenyum dan juga meminta Vin kalau tiga hari kemudian untuk datang kerumahnya bersama Poosharm. Karna akan dilakukannya sebuah ritual yang dinamakannya, “Ritual Menghidupan Sukma”.

BHARATAYUDHAseridua

Tiga hari kemudian. . . .

                Vin sudah menceritakan apa yang kemarin telah diperbincangkannya bersama Arun kepada Poosharm. Karna itulah Poosharm kini merasa seperti akan kembali mendapatkan Putranya yang telah hilang diculik. Dan mereka berdua kini telah berada dirumah Arun dengan duduk bersama diruang tamu. Kemudian mereka berempat berdiri bersama saling berhadapan dengan membentuk dua barisan. “Kita akan memulai ritualnya sekarang!”, perintah Arun dengan melihat mereka bertiga.
                Setelah mendengar perintah darinya, Shafaq akan menidurkan Putri kecilnya dikeranjang bayi ditengah mereka berempat lalu berdiri kembali ketempat asalnya.
“Ritual ini dinamakan Ritual Menghidupkan Sukma! Ritual ini akan berakhir, saat suara tangis dari Putri kecilku mulai terdengar, dan setelahnya akan ada suara tangisan dari bayi yang kedua! Dan sekarang pejamkanlah kedua mata dari kalian masing-masing! Dan kita semua akan membukanya kembali ketika tangisan bayi kedua mulai terdengar!”. Arun menjelaskan lebih dahulu sebelum melakukan.
“Lakukan Ritual Menghidupkan Sukma sekarang Arun! Aku sudah tidak sabar ingin segera mendekap Putraku lagi!”. Poosharm mengingatkan ketidak sabarannya melihat ke Arun. Shafaq menjadi tersenyum melihatnya, dan Arun mengangguk sambil mengiyakannya.
Dan mereka pun memulainya dengan mengikuti Arun yang memejamkan kedua matanya sambil memberi salam. Disaat mereka berempat saling melakukan yang demikian, Putri kecilnya menjadi tertidur seketika karna setengah dari sukmanya bersama sukmanya yang kedua sedang berada dinirwana. Disana sukma keduanya menangis karna harus berpisah dalam satu tubuh. Sukma dari Putri kecilnya begitu menjerit dalam tangisannya meratapi perpisahannya dengan sukmanya yang kedua.
Setelah beberapa saat suara tangisan dari Putri kecilnya itupun mulai terdengar. Kemudian disambung dengan terdengarnya suara tangisan bayi yang kedua. Dan itu mulai terdengar saat Poosharm merasakan seperti ada yang sedang tidur dikedua tangannya sambil menangis. Saat ketika Poosharm membuka matanya dengan sedikit terkejut, terlihatlah seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki sedang tersenyum padanya berhenti dari tangisannya.
Mereka semua yang juga sudah membuka matanya mengakhiri ritualnya pun ikut berbahagia atas sebuah keajaiban yang baru saja terjadi. Begitupula dengan Shafaq yang mengambil Putri kecilnya lalu menciuminya sambil menenangkannya. Poosharm kini memanjakannya dengan menciumnya sesekali juga mendekapnya mendengarkan alunan detak jantung Putranya. “Putraku yang kedua, akan kuberi nama Vikram Karn Poo!”, ia mengatakannya dengan bahagia melihat ke mereka bertiga.

BHARATAYUDHAseridua

                Kemudian Arun melanjutinya dengan meminta setitik darah dari Vin juga Poosharm untuk diminumkan kepada bayi kedua itu yang diberi nama Vikram Karn Poo. Mereka berduapun segera memberi tangannya kepada Shafaq untuk mengambil setetes darah dari mereka berdua. Setelah mereka berdua memberikan setetes darahnya, kini saatnya untuk melihat Putra mereka berdua meminum setetes darah dari mereka berdua oleh Arun.
                Alasan Arun melakukan itu, hanya untuk menyatukan darah keduanya kedalam tubuh bayi yang bernama Vikram Karn Poo mengalir didalam tubuhnya. Karna jika tidak ada darah dari keduanya mengalir didalam tubuhnya, maka bayi tersebut akan selamanya menjadi seorang manusia yang memiliki darah dingin. Dan suhu tubuhnya pun tidak akan pernah terasa hangat seperti layaknya seorang manusia pada umumnya. Atau biasa disebut, manusia setengah mayat hidup.
                “Berapa usia Putraku sekarang?”. Tanya Poosharm setelah melihat Arun baru saja selesai meminumkan darahnya kepada Putranya.
                “Sama seperti Putri kecilku! Sekarang, Putramu telah sah menjadi Putramu yang sesungguhnya! Dan ada satu keistimewaan darinya yang baru saja aku temui tadi!’’. Arun memberi teka-teki kepada Vin dan Poosharm, Shafaq melihat kepadanya. Sedangkan Vin dan Poosharm saling berpandangan.
                “Aku telah merasakan ada sebuah keistimewaan yang akan membuat kita semua menjadi tenang, namun ada juga yang akan membuat kita menajadi bergetar cemas pada bayi Vikram!’’. Shafaq menyambungnya dengan melihat-lihat ke mereka bertiga.
                “Katakan, mengenai apakah itu? Shafaq, kau pasti bisa membaginya dengan kami!’’. Poosharm berkata sambil menatap cemas ingin mengetahui. Shafaq menggeleng menyerah kepadanya lalu mengangguk.
                ‘’Untuk sementara waktu, kita jeda saja dulu tentang keistimewaan ini! Biarkanlah berjalan hingga Putramu memasuki masa remaja, begitupula dengan Putri kecilku!’’. Arun menundanya untuk menjelaskannya lebih lanjut karna keistimewaan yang ditemuinya akan terjadi pada beberapa tahun kemudian.
                Setelahnya melakukan perbincangan tersebut, Arun memberikan bayi Vikram kepada Poosharm yang kini sudah sah menjadi Ibunya. Kemudian Poosharm memberikan Putranya kepada Vin yang kini juga sudah sah menjadi Ayahnya. Setelahnya Poosharm melangkahkan kakinya menghampiri Shafaq yang masih menggendong Putri kecilnya. “Aku sangat berhutang pada Putri kecilmu!’’, ia mengatakan rasa terima kasihnya dengan melihat ke Putri kecilnya lalu mencium keningnya penuh kasih sayang.
                Vin yang masih bersama Arun pun menjadi tersenyum bahagia melihat mereka berdua yang saling berbalas kasih sayang penuh kebahagian.

BHARATAYUDHAseridua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar