Selang beberapa saat kemudian. . . .
Kini matahari
telah sedikit menampakan dirinya, dan itu bertandakan akan segera dilakukannya sebuah
upacara kematian Tuan Putri Purindah yang sudah sekian lama ditunggu-tunggu.
Upacara kematian tersebut dilakukan dihalaman paling depan diluar pintu gerbang
Istana Wigura. Semua yang ikut didalamnya pun mulai berbaris rapi mengelilingi
jasad Tuan Putri Purindah yang telah dibaringkan diatas kayu-kayu ditempatnya
akan segera tuk dikremasikan.
Raja Gandaka,
Ratu Gandiki, juga Raja Kharishma berada disisi kanan dari jasad Tuan Putri
Purindah. Pangeran Raika berada disisi kepalanya, dan Pangeran Punka berada
disisi kakinya. Sedangkan ketiga saudara dari Pangeran Bheeshma berada disisi
kirinya, sementara dibelakang ada Pangeran karanu yang juga berdiam disisi
kirinya. Kemudian mereka semua bersama melihat ke Pangeran Bheeshma yang kini memakaikan
sindu dikening jasad tuan Putri Purindah untuk yang terakhir kalinya.
Kemudian
menciumi keningnya, lalu menaruhkan bulu merak miliknya bersama bulu merak
milik Tuan Putri Purindah diatas kepala kanannya, disematkannya ditelinga
kanannya. Setelahnya melakukan itu, Pangeran Bheeshma pun memundurkan
langkahnya hingga bersejajar dengan Pangeran Karanu yang masih melihat kejasad
Tuan Putri Purindah. Dan Setelah itu juga, Raja Wiranata berjalan mengelilingi
jasad Putrinya dengan membawa kendi berisi air.
Kemudian menjatuhkannya ketrika berada disisi
kiri jasad Tuan Putri Purindah tepatnya berhenti disamping dilengan kirinya
masih tertampak bekas lukanya. Dan raja
Wiranata melihat ke Raja Gandaka, Ratu Gandiki, Raja Kharishma, Pangeran Raika
juga Pangeran Punka, dan ketiga dayang favorit Tuan Putri Purindah akan bersama
mengkremasikan jasad Putrinya. Dan merekapun bersama-sama mengkremasikannya
dengan keikhlasan dihati mereka masing-masing.
Ketika api kremasinya
sudah mulai merata, terlihat kembali jiwa Tuan Putri Purindah datang melihat
jasadnya dikremasikan dengan berdiam disamping Pangeran Bheeshma. Kemudian Tuan
Putri Purindah menggenggam erat tangan Pangeran Bheeshma masih melihat kepada
jasadnya yang sudah tidak tertampak lagi karna tertutupi oleh bara api kremasinya.
Dan karna kekuatan bathin keduanya, Pangeran Bheeshma pun dapat mearsakan
kehadiannya disampingnya.
Dengan
dirinya telah merasakan genggaman darinya kemudian membalas genggaman dari tangannya.
Suasanapun menjadi hening, karna semua yang turut menyaksikan upacara
kematiannya begitu mengamati api kremasi yang semakin menenggelamkan jasadnya.
BHARATAYUDHAserisatu
Bersambung pada
cerita selanjutnya
BHARATAYUDHAseridua
(:segera:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar