Kamis, 19 Februari 2015

BHARATATAYUDHAserisatu Part-43 (Akhir)



Selang beberapa saat kemudian. . . .

Kini matahari telah sedikit menampakan dirinya, dan itu bertandakan akan segera dilakukannya sebuah upacara kematian Tuan Putri Purindah yang sudah sekian lama ditunggu-tunggu. Upacara kematian tersebut dilakukan dihalaman paling depan diluar pintu gerbang Istana Wigura. Semua yang ikut didalamnya pun mulai berbaris rapi mengelilingi jasad Tuan Putri Purindah yang telah dibaringkan diatas kayu-kayu ditempatnya akan segera tuk dikremasikan.
Raja Gandaka, Ratu Gandiki, juga Raja Kharishma berada disisi kanan dari jasad Tuan Putri Purindah. Pangeran Raika berada disisi kepalanya, dan Pangeran Punka berada disisi kakinya. Sedangkan ketiga saudara dari Pangeran Bheeshma berada disisi kirinya, sementara dibelakang ada Pangeran karanu yang juga berdiam disisi kirinya. Kemudian mereka semua bersama melihat ke Pangeran Bheeshma yang kini memakaikan sindu dikening jasad tuan Putri Purindah untuk yang terakhir kalinya.
Kemudian menciumi keningnya, lalu menaruhkan bulu merak miliknya bersama bulu merak milik Tuan Putri Purindah diatas kepala kanannya, disematkannya ditelinga kanannya. Setelahnya melakukan itu, Pangeran Bheeshma pun memundurkan langkahnya hingga bersejajar dengan Pangeran Karanu yang masih melihat kejasad Tuan Putri Purindah. Dan Setelah itu juga, Raja Wiranata berjalan mengelilingi jasad Putrinya dengan membawa kendi berisi air.
 Kemudian menjatuhkannya ketrika berada disisi kiri jasad Tuan Putri Purindah tepatnya berhenti disamping dilengan kirinya masih tertampak bekas lukanya. Dan  raja Wiranata melihat ke Raja Gandaka, Ratu Gandiki, Raja Kharishma, Pangeran Raika juga Pangeran Punka, dan ketiga dayang favorit Tuan Putri Purindah akan bersama mengkremasikan jasad Putrinya. Dan merekapun bersama-sama mengkremasikannya dengan keikhlasan dihati mereka masing-masing.
Ketika api kremasinya sudah mulai merata, terlihat kembali jiwa Tuan Putri Purindah datang melihat jasadnya dikremasikan dengan berdiam disamping Pangeran Bheeshma. Kemudian Tuan Putri Purindah menggenggam erat tangan Pangeran Bheeshma masih melihat kepada jasadnya yang sudah tidak tertampak lagi karna tertutupi oleh bara api kremasinya. Dan karna kekuatan bathin keduanya, Pangeran Bheeshma pun dapat mearsakan kehadiannya disampingnya.
Dengan dirinya telah merasakan genggaman darinya kemudian membalas genggaman dari tangannya. Suasanapun menjadi hening, karna semua yang turut menyaksikan upacara kematiannya begitu mengamati api kremasi yang semakin menenggelamkan jasadnya.

BHARATAYUDHAserisatu
Bersambung pada cerita selanjutnya
BHARATAYUDHAseridua
(:segera:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar