Minggu, 29 Mei 2016

Gerhana Matahari Total



Memasuki tahun ajaran baru, sekolah terakreditasi A disebuah kota. Telah berhasil menyeleksi dua ratus delapanpuluh enam orang murid sebagai siswa-siswi baru disekolah tersebut, dari  empat ratus orang murid yang telah mendaftar dan sudah mengikuti sebuah tes. Dan kini masa orientasi disekolah tersebut baru saja dilaksanakan. Semua peserta yang merupakan siswa-siswi baru disekolah tersebut mulai mengikuti kegiatan, pelatihan dari bimbingan seniornya.
Pertama, mereka dibimbing melakukan kegiatan senam dipagi hari secara bersamaan. Mereka melakukan kegiatan senam dipagi hari kurang lebih memakai waktu satu setengah jam. Setelahnya melakukan kegiatan senam dipagi hari mereka semua dipersilahkan untuk duduk ditanah, senior membimbing mereka semua untuk berkenalan dengan senior yang bertugas dalam kegiatan tersebut. Dan itu berlangsung selama tiga puluh menit.
Saat ketika kedua buah kegiatan itu sudah dilakukan, kini semua siswa-siswi baru yang diberi bimbingan oleh seniornya dipersilahkan untuk beristirahat. Dan semua siswa-siswi itupun mulai beralih bergegas pergi kekantin untuk mengambil makanan sebagai jatah makanan mereka masing-masing, diwaktu istirahat pertama. Dari dua ratus delapanpuluh enam siswa-siswi yang telah diterima, ada dua orang siswi diantaranya yang memiliki hubungan persahabatan sejak lama.
Kedua orang siswi itu masing-masing bernama, Mentari dan Bulan. Keduanya telah bersahabat saat bertemu diwaktu masih SMP dulu. Dan kini keduanya sedang makan siang bersama disebuah kantin sekolah tersebut. Mereka berdua tampak begitu akrab dan juga begitu bersahabat. Berbeda dengan siswa-siswi baru lainnya yang masih merasa canggung, malu-malu kucing karna masih saling berkenalan. Dan dipojok kantin masih didalam kantin yang sama, ada seorang siswa yang sedang duduk sendiri.
Seorang siswa itu sedang menikmati makanan siangnya sendiri, kemudian ada seorang siswa lagi yang datang menghampirinya seakan mengajaknya untuk berbaur. Seorang siswa itupun sangat menerima kedatangannya, hingga terjadilah suasana bersahabat diantara kedua orang siswa tersebut.

Beberapa saat kemudian. . . .

Semua siswa-siswi baru yang masih menjalani masa orientasi, ditugaskan oleh senior untuk meminta tanda tangan dari senior lainnya yang ikut bertugas dengan mencari senior yang dimana nama dari beberapa orang senior sudah tertulis dibuku tulis mereka masing-masing. Secara mahu tidak mahu mereka semuapun mulai menurutinya dengan saling berpencar. Disaat mereka semua saling mencari, hingga sudah ada beberapa yang telah menemukan senior yang dimana namanya telah tertulis dibuku.
Mereka selalu dikerjai untuk bernyanyi dulu, menari demi mendapatkan sebuah tanda tangan dari seniornya. Dan yang mengerjai demikian adalah, senior yang mereka pinta untuk memberikan tanda tangannya. Mereka semua ditantang untuk menahan rasa malu, agar lebih berani melakukan rintangan apapun dalam akan mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Tujuan dari senior yang telah mengerjai dengan cara demikian,.
Bertujuan agar junior yang dibimbing tidak mudah menyerah apalagi berputus asa dalam akan mendapatkan sesuatu. Dan kini seorang siswi bernama Bulan sedang berjalan sambil melihat buku tulisnya, ia sedang menghitung tanda tangan dari seniornya yang sudah didapatinya. Kemudian dengan tiba-tiba saja ia bertabrakan dengan seorang siswa, sontak buku tulis miliknya pun terjatuh. “Hey, kalau jalan lihat kiri-kanan dong!”, siswa yang bertabrakan dengannya langsung menegurnya.
Sedangkan Bulan melihatnya cuek lalu mengambil buku tulisnya. Sementara disana dikejauhan, seorang siswi yang bernama Mentari baru saja melihat keduanya. Lalu perlahan berjalan akan segera menghampiri mereka berdua. Kembali pada Bulan dan seorang siswa itu, mereka berdua berlanjut berdebat kecil karna kejadian tabrakan diantara keduanya. Keduanya saling mengeluhkan, sedikit menyalahkan dan hampir tidak ada yang mau mengalah diantara keduanya.
Dan disaat keduanya masih dalam keadaan yang sama.  Tiba-tiba saja ada yang mendorong keras siswa itu, hingga siswa itu terjatuh dengan terduduk ketanah melihat kaget ke siapa yang telah melakukannya. Dan ternyata yang melakukan demikian itu adalah Mentari. Mentari yang telah salah paham melihat perdebatan dari keduanya. “Kita semua masih baru disini! Jangan bikin masalah dengan teman gue!”, tegur sedikit keras Mentari kepada siswa itu.
lalu menarik tangan Bulan untuk bergegas pergi meninggalkan siswa itu. Bulan yang hanya mengikuti Mentari, melihat ke siswa itu sesekali menahan rasa tidak enak terhadap siswa itu karna Mentari telah mempersalahkan dirinya. Sementara siswa itu yang sudah kembali berdiri dari terjatuhnya, hanya menatapi kepergian keduanya sembari merasa bingung. Dan siswa itu adalah siswa yang sedang duduk sendiri dikantin, dikantin yang sama dengan mereka berdua tadi.

Gerhana Matahari Total

                Setelah masa orientasi siswa-siswi berakhir, kini jam belajar akan dilakukan oleh siswa-siswi baru disekolah tersebut. Dan mereka semua yang sebagai siswa-siswi baru merasakan kebahagiaan kedua, karna mereka semua bisa melakukan pembelajaran beradaptasi dengan suasana kelas baru disekolah tersebut. Begitupula yang dirasakan Mentari dan Bulan, dimana keduanya telah mendapat satu kelas yang sama. Dan kini jam pada pembelajaran pertama pun baru saja dilaksanakan.

Tiga setengah jam kemudian. . . .

Waktu istirahat pertama pun tiba. Semua siswa-siswi, dari senior hingga yang masih junior mulai tampak seacra beramai-ramai keluar dari ruang kelasnya masing-masing. Mereka semua secara beramai-ramai akan bergegas untuk segera pergi kekantin sekolah. Begitupula dengan Mentari dan Bulan, yang saat ini sudah duduk bersama dikantin sekolah sedang menikmati makanan bakso. Baru saja lima menit mereka berdua duduk bersama masih menikmati makanan bakso.
Tiba-tiba saja Bulan berkata permisi untuk pergi kesuatu tempat. Mentari yang sudah mendengar kata permisinya langsung mengijinkannya, tak ada terbesit sesuatu pun dibenaknya terhadap kata permisi yang sudah dikatakan oleh Bulan. Dan Bulan mulai beranjak pergi usainya menerima ijin dari sahabatnya itu. Dan disana, tak jauh dari keberadaan kantin tempat Mentari masih berdiam.
Seorang siswa yang pernah bertabrakan dengan Bulan sedang berdiri seorang diri menatapi seniornya bermain basket dilapangan didepannya. Kemudian dengan tiba-tiba ada yang menegurnya sembari meminta maaf, “Hey! Gue minta maaf atas kesalahan gue dihari kemarin!”. siswa itupun sedikit merasa terusik lalu melihat kearah kirinya. Dan yang menegurnya sembari meminta maaf padanya itu adalah Bulan.
“Itu bukan kesalahan kamu! Tapi kesalahan teman kamu yang sudah salah paham dengan kita dihari kemarin! Bilangin ke dia, jadi cewe jangan galak-galak!”, siswa itu menyahutnya bijak namun berperisangka sedikit tidak baik terhadap mentari. Menatap bijak menegaskan.
“Enggaaak! Dia sebenarnya baik!”, Bulan menyanggah kata darinya menatap jujur. Siswa itu menggeleng tidak mau mempercayainya.
Lalu mereka berdua menjadi berdebat lagi mengomentari perilaku Mentari. Bulan selalu menegaskan kalau Mentari adalah seorang cewe yang baik. Sedangkan siswa itu selalu menegaskan apa yang sudah dilakukan mentari padanya, tetap tidak bisa dipercayainya sebagai seorang cewe yang baik. Dan lagi tanpa sepengetahuan keduanya, Mentari tidak sengaja melihat mereka berdua berdebat lagi dikejauhan. Dan kali ini Mentari memilih tuk mendiamkannya, berpura-pura tidak melihat keduanya.
Esoknya, disaat jam istirahat pertama berakhir yaitu baru saja dibunyikannya bel tanda masuk. Begitupula Mentari yang baru saja hendak akan memasuki ruang kelasnya, langkahnya menjadi terhenti didepan pintu ruang kelasnya. Ia merasa bingung karna tidak melihat Bulan didalam ruang kelasnya. Dimana Bulan sedang bermain, itulah yang sudah terbesit dipikirannya. Lalu membalikkan tubuhnya kebelakang seketika.
Dan tiba-tiba saja ia kembali melihat Bulan sedang berjalan bersama seorang siswa yang kemarin sudah bersama Bulan. Bulan dan siswa itu masih berjalan menuju kearahnya dengan saling berbicara kecil. Dan entah apa yang sedang mereka berdua bicarakan, pikir Mentari memandangi keduanya. Namun ketika tersadar jika langkah keduanya mulai mendekat, Mentari langsung beranjak masuk keruang kelasnya sebelum Bulan dan siswa itu melihat dirinya sedang memandangi keduanya.

Gerhana Matahari Total

Setelah tiga minggu berlalu, diperpustakaan sekolahnya, mentari sedang membaca buku tentang terjadinya gerhana matahari total. Ia sedang berusaha memahami, mencermatinya agar saat melakukan persentasenya nanti tidak ada kecacatan dalam penjelasannya pada persentasenya. Dan disaat ia masih berusaha tuk memahami juga mencermatinya dengan membacanya secara berulang-ulang memakai suara kecil, tiba-tiba ada yang menyambung dari arah kanannya.
“Gerhana matahari total! Durasi terjadinya gerhana matahari total satu koma lima hingga tiga menit! Dan fenomena ini terjadi setiap tigapuluh satu, tigapuluh dua atau tigapuluh tiga tahun sekali? Dan terakhir terjadi di Indonesia, pada tanggal sembilan maret yang lalu!”, orang yang menyambung itu adalah suara dari seorang siswa. Mentari yang sudah menyimak, baru menolehkan kepalanya kearah kanannya. Dan ternyata yang menyambung adalah seorang siswa itu lagi.
Siswa yang sudah tiga minggu selalu terlihat bersama Bulan dilain kesempatan saat masih disekolah. Bahkan bulan selalu terlihat bersama siswa itu disaat sedang tak bersama Mentari, pikir Mentari sesaat sudah mengetahuinya. “Oh kamu! Siapa sih namanya kok berhasil banget yah menarik sahabatku untuk selalu bareng kamu, disaat dia sedang enggak bareng gue!”, tegur Mentari menatap sinish menyindirnya. Siswa itu baru melihat padanya sambil tertawa kecil, memaksakan.
“Modus, jujur sajalah! Kalau kamu mau berkenalan dengan saya! Daaan, sampai hari ini kamu belum meminta maaf padaku! Atas kejadian waktu kamu dorong aku sampai terjatuh!”, siswa itu mencoba menggodanya. Menatap dengan senyuman mengejek. Mentari memilih berdiam melihatnya, lalu berpaling melihat lurus kedepan mulai merasakan amarah. Kemudian siswa itu berkata lagi dengan baru memberitahukan namanya, “Nama gue, Pribumi!”.
Mentari merasa sedikit tertegun karna mendengar kata darinya lagi yang baru saja menyebutkan namanya. Lalu disaat yang bersamaan, Mentari mencoba tuk melihat lagi ke siswa itu sedangkan siswa itu beranjak dari duduknya bergegas keluar dari perpustakaan sekolahnya dengan sudah membelakanginya. Dan Mentari hanya menatapinya masih berdiam. Tanpa Mentari mengungkap jelas kepada Bulan dan siswa itu yang baru saja diketahui namanya sebagai Pribumi.
Mentari telah memendam tanyanya terhadap keduanya, yang sudah tiga minggu terlihat olehnya secara tidak sengaja sedang bersama sambil membicarakan sesuatu. Dan tanya pada dirinya semakin bertambah, karna Bulan tidak pernah berbagi jikalau sedang bersama Pribumi dan membicarakannya kepadanya. Dari sikap Bulan itulah membuat Mentari berpikir kalau Bulan sudah mulai menjarakinya dengan kehadiran Pribumi.
Selang waktu berjalan, jam ekskul pun tiba. Yaitu setelah jam pulang sekolah tiba. Tak semua siswa-siswi mengambil jam ekskul, hanya beberapa saja termasuk Mentari, Bulan dan Pribumi. Dan kini Pribumi sedang berjalan dilapangan basket, kemudian menjadi berhenti ketika melihat Mentari sedang sendiri membelakanginya tak jauh dari arah kirinya. Pribumi mencoba mencaritahu tentang keperibadian dari Mentari.
Kemudian disaat yang bersamaan, saat ketika Mentari hendak membalikkan tubuhnya kearah Pribumi. Secara tiba-tiba saja Bulan mendatangi Mentari dengan langsung menghadap ke Pribumi, menutupi Mentari dari Pribumi. Pribumi yang menyaksikannya langsung merasa gelap lalu seketika menjadi terjatuh hilang kesadarannya. Dalam ketidak sadarannya, Pribumi seperti merasa kalau baru saja ia sedang mengalami fenomena gerhana matahari total.
Dan kini Pribumi telah didudukkan dengan bersandar dikursi masih dilapangan basket. Mentari dan Bulan kini sedang berdiri didepannya, melihat seorang siswa yang pernah menghampiri Pribumi dikantin sewaktu masih menjalani masa orientasi sedang berusaha tuk menyadarkannya. Tak berapa lama, Pribumi pun membuka kedua matanya dengan langsung melihat ke siswa yang berusaha tuk menyadarkannya tadi lalu melihat ke Bulan dan Mentari didepannya.

Gerhana Matahari Total

“Bulan, jangan lagi kamu ulangi menutupi Mentari dari caranya yang menerangi Pribumi! Sebab yang tadinya bercahaya, tiba-tiba saja menjadi gelap hingga membuat Pribumi menjadi tertidur gelap!”, Pribumi mengungkap keluhnya melihat ke Bulan dan Mentari. Mentari menjadi hening menatap padanya. Kemudian secara sedikit mengejutkan Mentari berjalan mendekati Pribumi yang masih terduduk, lalu berdiam didepannya menatap serius.
Pribumi, Bulan dan seorang siswa yang sebagai teman dari Pribumi memusatkan perhatiannya ke Mentari. Dan Bulan akan berbicara. “Aku minta maaf sebagai sahabatmu! Aku tau, aku sangat bersalah karna tidak pernah berbagi! Tentang aku yang bertemu dengan Pribumi secara diam-diam! Aku bertemu dengan Pribumi hanya ingin, memperbaiki nama kamu yang sudah dianggap tidak baik oleh dirinya!”, Bulan baru menceritakan tujuannya telah bertemu dengan Pribumi secara diam-diam.
“Kalian tidak perlu memusatkan perhatian sebegitunya terhadapku! Karna kini, Mentari mau memulai pertemanan dengan Pribumi! Karna Mentari merasa, kalau Bulan menginginkan Mentari untuk berteman dengan Pribumi!”, Mentari mulai berbicara dengan melihat mereka berempat dan menetap melihat ke Pribumi. Menatap tegas. Mentari telah berkata mau tuk menjalin pertemanannya dengan Pribumi, dan Bulan juga seorang siswa yang sebagai teman dari Pribumi mulai bersorak gembira.
Pribumi menjadi tertawa kecil malu-malu, sesekali melihat ke Mentari. Sedangkan Mentari ikut bersorak menambah keceriaan dalam kebersamaan mereka berempat. Dan dari peristiwa pada hari inilah, yang membuat mereka berempat benar telah menjadi teman.  Dan ternyata selama Bulan bertemu dengan Pribumi secara diam-diam. Bulan selalu menceritakan tentang siapa Mentari sebenarnya. Bulan selalu meyakinkan kepada Pribumi, kalau Mentari adalah seorang cewe yang baik.
Dan secara tidak sadar Bulan telah berupaya membujuk Pribumi untuk bersikap baik dengan Mentari. Upaya yang dilakukan Bulan pun kini sudah berhasil, yaitu dengan Mentari dan Pribumi yang baru saja berteman. Bulan, adalah seorang sahabat yang tidak ingin memiliki seorang teman baru, sementara Mentari belum mengenal teman barunya itu bahkan Mentari sudah sedikit menganggapnya musuh. Dan inilah akhir dari cerita mereka. Mentari, Bulan, Pribumi dan seorang lagi bersamanya.

Gerhana Matahari Total

Tidak ada komentar:

Posting Komentar